VASKULARISASI ORGAN PANGGUL
VASKULARISASI UTERUS
Pasokan darah uterus terutama berasal dari arteri uterina dan arteri ovarica.
Arteria Uterina
Adalah cabang utama arteria Iliaca Interna (arteria Hypogastrica) yang masuk uterus melalui ligamentum latum. Pada tempat setinggi servik pars supravaginalis, arteria Uterina terbagi menjadi dua, sebagian kecil menjadi arteria servicovaginalis kearah bawah, dan sebagian besar berjalan kearah atas melalui dinding lateral uterus.
Kira-kira 2 cm lateral servik, arteria uterina menyilang ureter dan hal ini perlu memperoleh perhatian saat melakukan histerektomi atau ligasi arteri uterina.
Arteria Uterina dan arteri lain yang berhubungan ( catatan : pada ganbar ini arteria ovarica sudah di transeksi pada titik keluarnya dari ligamentum suspensorium ovarii )
Arteria Ovarica
Cabang langsung dari Aorta yang memasuki ligamentum latum melalui ligamentum infundibulopelvicum. Didaerah hillus ovarii, arteria ovarica terbagi menjadi sejumlah cabang kecil yang masuk ovarium. Cabang utama arteria ovarica selanjutnya berjalan sepanjang mesosalphynx.
Pasokan darah pada ovarium , tuba falopiii dan sisi kiri uterus. Terdapat anastomosis pembuluh arteri uterina dan ovarica . Perhatikan adanya arteri dan vena uterina yang menyilang ureter didekat servik
STRUKTUR PENYANGGA UTERUS
LIGAMENTUM dan PENYANGGA UTERUS
LIGAMENTUM SACROUTERINA
Sepasang ligamentum yang melengkung terbentang dari permukaan postero-lateral servik menuju permukaan anterior sacrum dan membentuk “short hammock”Aspectus posterior uterus dan adneksa. Terlihat ligamentum sacro uterina dan Ligamentum infundibulo pelvicum
LIGAMENTUM LATUM ( Gambar dibawah ini )
Sepasang ligamen berjalan dari sisi lateral uterus menuju dinding lateral panggul yang menyerupai sayap. 2/3 medial tepi atas ligamentum latum membentuk meso salphynx ; 1/3 lateral tepi atas ligamentum latum yang berasal dari ujung fimbriae tuba falopii berjalan kearah dinding pelvic membentuk ligamentum infundibulo-pelvicum.
Dasar ligamentum latum berupa jaringan ikat keras dan menyatu dengan dasar panggul disebut sebagai ligamentum Cardinale (Mackenrodt ).
Aspectus posterior dari struktur penyangga uterus dan adneksa
Rujukan :
- Krantz KE : Anatomy of The Female Reproductive System in Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment 9th ed McGraw-Hill Co, 2003
- Marchetti DL : Gynecologic Anatomy in The Care Of The Gynecologic Obstetric Patient Mosby 1997
GENITALIA INTERNA WANITA
UTERUS
Organ muskuler yang tebal, memiliki rongga dan berada di antara vesika urinaria disebelah anterior dan rektum disebelah posterior. Panjang uterus 7.5 cm dan lebar 4 – 5 cm dengan berat sekitar 60 gram.
Bagian uterus diatas isthmus disebut corpus uteri dan bagian dibawah isthmus disebut servik. Dalam keadaan normal posisi uterus adalah antefleksi – anteversi.
Servik uteri dibagi menjadi 2 bagian: pars vaginalis dan pars supravaginalis ; dibagian dalam servik terdapat kanalis servikalis.
Hubungan antara organ genitalia interna wanita dengan struktur lain
Uterus pada kehamilan lanjut. Fundus berbentuk kubah dan insersi tuba serta ligamentum rotundum dibagian atas corpus uteri. Terlihat pasokan vaskular yang hipertrofis,
- a = arteri
- Ext = eksternal
- Int = internal
- L = kiri
- V = vena
Corpus uteri
Merupakan bagian terbesar uterus ; dibagian anterior menempel pada vesika urinaria dan dibagian posterior menempel pada intestinum ; dibagian lateral menempel pada berbagai struktur yang berada didalam ligamentum latum ( tuba falopii – ligamentum rotundum – ligamentum ovarii proprium – vasa uterina dan ureter ).Arteria uterina menyilang ureter sebelum berjalan di dinding lateral uterus. Titik persilangan tersebut kira-kira 1.5 cm dari fornix lateralis
Cavum uteri berbentuk segitiga dengan kubah yang berada pada bidang setinggi kedua ostium tuba falopii dan apex bagian bawah setinggi ostium uteri internum.
Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan:
- Serosa ( peritoneum visceralis)
- Miometrium
- Endometrium
Endometrium adalah lapisan berongga yang lunak yang mengandung sejumlah kelenjar dan dilapisi dengan “ciliated collumnar epithelium” ; bentuk kelenjar dan stroma bervariasi sesuai dengan siklus haid ; ketebalan pasca menstruasi dini ± 1 – 2 mm dan menjelang menstruasi ± 4 – 7 mm.
TUBA FALOPII
Dua buah saluran muskuler yang terbentang dari sudut superior uterus kearah lateral dengan panjang masing-masing sekitar 8 – 14 cm.
Saluran ini menghubungan cavum uteri dengan cavum peritoneale.
Tuba dapat dibagi menjadi 4 bagian :
- Pars uterina / interstitsialis
- Pars Isthmica ( penampang melintang paling sempit )
- Pars Ampullaris
- Pars Infundibularis [fimbriae]
Penampang melintang Tuba falopii pada wanita dewasa
c = isthmus uteri b = ampulla c = fimbriae
Dinding Tuba Falopii terdiri dari 3 lapisan :
- Lapisan serosa
- Lapisan muskularis
- Lapisan mucosa
OVARIUM.
Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti buah almond yang berada disamping uterus didekat dinding lateral pelvis dan berada pada lapisan posterior ligamentum latum, postero-caudal tuba falopii.
Panjang kira-kira 2.5 – 5.0 cm dengan lebar kira-kira 1.5 – 3.0 cm.
Masing-masing memiliki permukaan medial dan lateral
Masing-masing ovarium memiliki tepi anterior (mesovarium) dan tepi posterior yang bebas.
Ligamentum penyangga ovarium adalah :
- ligamentum suspensorium ovarii ( ligamentum infundibulo-pelvicum ) dan
- ligamentum Ovarii Proprium.
Ovarium terbungkus oleh tunica albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada testis.
Bagian luar ovarium disebut cortex yang memiliki gameet dan dibagian dalam disebut medula yang mengandung banyak pembuluh darah besar serta syaraf.
Cortex ovarium relatif avaskular dan dijumpai sejumlah folikel ovarium kecil. Masing-masing folikel mengandung ovum immature (oosit) yang terbungkus dengan satu atau beberapa lapisan sel.
Bila oosit hanya dilapisi oleh satu lapisan sel, sel tersebut dinamakan sel folikel, bila dilapisi oleh beberapa lapisan sel-sel tersebut dinamakan sel granulosa.
Dibagian cortex terdapat sejumlah folikel dengan berbagai derajat maturasi.
Pada folikel primordial, oosit dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues epithelium).
Folikel primer memiliki dua atau lebih lapisan sel granulosa kubis yang mengitari oosit.
Folikel sekunder mengandung ruang-ruang berisi cairan diantara sel granulosa.
Ruangan tersebut sering mengalami penyatuan (coalesence) membuat cavum sentral yang disebut sebagai antrum.
Folikel d’graf atau folilkel vesikuler yang matur memiliki antrum yang sangat dominan dan folikel biasanya menonjol keluar permukaan ovarium.
Setiap bulan, pada wanita dewasa, satu dari folikel yang masak mengeluarkan oosit dari ovarium, peristiwa ini disebut ovulasi.
ORGAN VISCERA PELVIK
VESIKA URINARIA
Organ muskuler berongga yang terletak dibelakang os pubis dan simfisis pubis
Pada wanita uterus bersandar pada dinding depan vesica urinaria.
Bentuk vesica urinaria menyerupai pyramid dengan tiga buah sisi.
URETHRA
Tabung pendek dengan panjang 2.5 – 4.0 cm berjalan kearah caudo-anterior dari orifisium urethra internum menuju ke meatus urethare eksternus pada vestibulum vaginae.
Ujung atas kira-kira setinggi pertengahan bagian dalam simfisis dan ujung bawah terletak postero-inferior di tepi bawah simfisis.
Dinding urethra terdiri dari jaringan fibromuskuler yang “spongy” dengan pembuluh vena dan tertutup oleh lapisan mucosa dan submucosa.
Vesica Urinaria dan saluran urethrae pada wanita
Panjang ureter pars pelvica kira–kira 15 cm atau setengah panjang keseluruhan ; Pars pelvica dimulai dari penyilangan rongga panggul disekitar bifurcatio arteria iliaca communis .
Selanjutnya ureter berjalan kebawah antara peritoneum dengan arteria hipogastrica. Ureter berjalan dibelakang ovarium dan masuk lapisan peritoneum posterior dari ligamentum latum.
KOLON SIGMOID
Adalah kelanjutan dari colon descenden dan berada di fossa iliaca sinistra dekat dengan pintu pangul dan didepan S3.
Berbentuk huruf “S”, masuk panggul minor didepan m.psoas major.
REKTUM
Panjang ± 10 – 12 cm dan merupakan kelanjutan dari kolon sigmoid didepan S3.
Rektum berjalan ke antero-caudal dibagian belakang panggul minor mengikuti lengkungan sacrum dan coccygeus.
Sedikit dibawah ujung coccygeus membentuk sudut tajam kearah posterior dan menyatu dengan canalis ani. Bagian diatas lengkungan tajam tersebut terdapat pelebaran yang disebut sebagai ampulla recti dan menempel pada vagina.
KANALIS ANI
Bagian terminal dari usus besar.
Berawal dari lengkungan rectum terbawah dan berjalan kearah postero-caudal untuk berakhir di anus.
Panjang kanalis ani kira-kira 3 – 4 cm.
Berjalan diantara pars pubococcygeus dua buah musculus levator ani.
PERKEMBANGAN UTERUS – TUBA FALOPII dan VAGINA
Pada minggu ke 6 kehamilan, embrio pria dan wanita memiliki sepasang saluran genital :
- Ductus Wolfii ( mesonefrik)
- Ductus Mulleri (paramesonefrik)
Sisa sistem mesonefrik (ductus wolfii) dapat dijumpai pada mesovarium dimana tabung mesonefrik membentuk epoophoron dan paroophoron ; Ductus Wolfii seluruhnya lenyap kecuali bagian cranial yang ditemukan pada epooophoron dan kadang-kadang dibagian caudal tersisa dalam bentuk kista yang disebut sebagai Kista Gartner pada dinding vagina atau didalam uterus.
Vagina seluruhnya berasal dari sinus urogenitalis. Ujung caudal yang padat dari ductus Mulleri mencapai dinding posterior sinus urogentalis pada minggu ke 9.
Selanjutnya, evaginasi padat yang disebut sebagai bulbo sinovaginal membentuk lempeng padat (vaginal plate). Vaginal plate tersebut melipat kedalam ujung uterus untuk membentuk sebuah lumen pada ujung caudal. Pada saat itu, proliferasi terus berlangsung pada bagian ujung cranial dari vaginal plate sehingga menambah panjang antara lumen uterus dengan sinus urogenitalis.
Pada bulan kelima, pertumbuhan vagina berlangsung dengan membentuk sebuah saluran dan ekspansi vaginal plate sekitar ujung uterus membentuk fornix vaginae.
Lumen vagina masih tetap terpisah dari sinus urogenitalis oleh struktur yang disebut sebagai himen.
GLANDULA MAMMAE
Glandula mammae ada pada laki dan perempuan, tetapi dalam keadaan normal hanya memiliki fungsi pada wanita. Glandula mamma berada di payudara diantara fascia superfisialis dan m.pectoralis.
Sedikit dibawah daerah sentral terdapat lingkaran hiperpigmentasi kulit dan disebut sebagai areola mammae yang mengitari puting susu. Masing-masing glandula mammae terdiri dari 15 – 25 lobus yang berbentuk radial dan memiliki muara di puting payudara.
Masing-masing lobus dipisahkan oleh jaringan ikat dan lemak. Jaringan ikat berfungsi sebagai ligamentum suspensorium yang mendekatkan payudara pada muskulus dibelakangnya dan epidermis diatasnya. Dalam lobus terdapat unit yang lebih kecil disebut sebagai lobulus yang mengandung glandula alveolaris dengan fungsi memproduksi air susu selama masa laktasi.
Glandula alveolaris mengeluarkan susu melalui ductus lactiferous yang bermuara di puting payudara. Dibagian dalam areola mammae masing-masing ductus lactiferous memiliki daerah yang melebar dan disebut sebagai sinus lactiferous dimana air susu terkumpul selama laktasi.
Kanker payudara adalah salah satu keganasan yang sering terjadi pada wanita. Biasanya berasal dari sel epitel dari ductus lactiferous.
Bacaan yang dianjurkan :
- Drife.J , Magowan B (ed) : Clinical pelvic anatomy in Clinical Obstetric Gynaecology. Saunders 2004
- Hoyte L Jakab M , Warfeld SK: Levator ani thickness variation in symptomatic and asymptomatic women using magnetic resonance based 3-dimensional collor mapping. Am J Obstet Gynecol 191:856, 2004
- Krantz KE : Anatomy of The Female Reproductive System in Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment 9th ed McGraw-Hill Co, 2003
- Marchetti DL : Gynecologic Anatomy in The Care Of The Gynecologic Obstetric Patient Mosby 1997
- Moore KL: Clinical Oriented Anatomy 4th ed Lippincott William & Wilkins, 1999
- Netter FH et al: The Ciba Collection of Medical Illustrations. Vol 2: Reproductive System Novartis Medical Education, 1986
- Umek WH, Morgan DM et al : Quantitative analysis of uterosacral ligament origin and insertion point by magnetic resonance imaging. Obstet Gynecol 103;447,2004
Rabu, 23 September 2009
GENITALIA EKSTERNA WANITA
Genitalia Eksterna Wanita memiliki 3 fungsi utama :
Pudenda sering disebut sebagai vulva dan meliputi semua struktur yang terlihat diantara pubis sampai perineum.
Mons Pubis ( mons veneris ) terdiri dari jaringan lemak yang berada pada dinding depan abdomen diatas simfisis pubis.
Labium Majus. Terdiri dari 2 buah lipatan kulit memanjang dari mons pubis kearah postero-inferior dan menyatu dibagian posterior membentuk commisura posterior. Secara morfologis struktur ini identik dengan skrotum pada laki-laki.
Labium Minus. Berupa dua buah lipatan kulit yang berjalan dari klitoris dan menyatu dibagian posterior untuk membentuk frenulum labia minora atau fourchette.
Klitoris. Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus cavernosum yang merupakan jaringan erektil di dalam selaput tipis jaringan ikat dan sebagian diantaranya menyatu sepanjang tepi medial untuk membentuk korpus klitoris.
Ductus paraurethralis identik dengan kelenjar Prostate pada laki-laki.
Bulbus vestibuli. Struktur jaringan erektil yang berada dikedua sisi orofisium vaginae yang menempel dengan permukaan inferior diafragma urogenitalis dan tertutup oleh muskulus Bulbocavernosus (sfingter vaginae).
Bulbus vestibuli berukuran panjang 3 – 4 cm dan diameter 1 – 2 cm. Mudah cedera saat persalinan dan menyebabkan hematoma vulva atau perdarahan eksternal.
Struktur ini homoloog dengan corpus cavernosus urethrae pada laki-laki.
Glandula Bartholine. Sepasang kelenjar yang terletak pada kedua sisi orifisium vaginae. Berupa masa bulat dengan ukuran bervariasi antara 0.5 – 1 cm. Masing-masing kelenjar memiliki saluran sepanjang 2 cm dengan orifisum yang terletak diantara labia minor dan orifisium vagina. Fungsinya adalah menghasilkan sekret pada saat libido meningkat. Mudah mengalami infeksi dengan kuman Gonococcus. Struktur ini identik dengan glandula Bulbourethral (Cowper’s) pada laki-laki.
Orifisium Vaginae. Terletak postero-inferior dari Meatus Urethrae Eksternus dengan bentuk dan lebar yang derajatnya sesuai dengan virginitas – usia dan paritas.
Himen. Lipatan selaput membran tipis yang melingkari orifisium vagina. Terdapat berbagai jenis lubang hymen: annular – cribiformis – septum – imperforatus. Sisa-sisa himen pada multipara disebut sebagai caruncula Myritiformis.
Vagina. Saluran musculo-membrane yang terbentang dari vestibulum sampai uterus. Berjalan kearah postero-superior dan membentuk sudut tajam dengan servik uteri sehingga dinding posterior vagina akan lebih panjang (sekitar 1.5 – 3 cm) dibandingkan dengan dinding anterior (6 – 7.5 cm).
Penonjolan servik kedalam vagina akan membentuk Cavum Douglassi dan membagi puncak vagina menjadi fornix anterior - posterior dan lateralis.
Di bagian anterior, vagina berbatasan dengan trigonum vesicalis ; dan di bagian posterior dengan rektum.
Dibagian posterior, ¼ bagian distal vagina terpisah dari saluran anus dengan corpus perinealis ; 2/4 bagian tengah vagina berhimpitan dengan ampula recti ; ¼ bagian proksimal vagina dibelakang fornix posterior tertutup dengan peritoneum membentuk Cavum Douglassi.
Lendir yang membasahi vagina berasal dari servik yang menjadi asam akibat fermentasi glikogen epitel oleh bakteri vagina.
Vagina terdiri dari lapisan epitel pipih bertatah, otot dan jaringan ikat dibagian luar.
Fungsi vagina : organ copulasi, saluran keluar (darah haid), dan sebagai jalan lahir.
Perineum dibentuk oleh sejumlah struktur seperti terlihat pada gambar 5 dan 6. Sebagian besar fungsi penyangga perineum merupakan tugas dari diafragma pelvik dan diafragma urogenitalis
Diafragma pelvik terdiri dari :
Pasokan darah pada perineum terutama berasal dari arteri Pudenda Interna dan percabangannya antara lain a.rectalis inferior dan a.labialis posterior.
Inervasi perineum terutama melalui n.Pudendus dan percabangannya.
N.Pudendus berasal dari S 2-3-4
Rujukan :
editor : dr.Bambang Widjanarko,SpOG
email : widjanarkobambang01@gmail.com
- Jalan masuk sperma kedalam tubuh
- Melindungi organ genitalia interna dari mikroorganisme
- Seksual
Gambar1. Organ reproduksi eksternal pada wanita. Dinding vagina anterior terbawah terlihat di balik labium minus. Pada nulipara, orifisium vaginae tidak mudah terlihat (inset) oleh karena kedua labium minus yang saling mendekat
Pudenda sering disebut sebagai vulva dan meliputi semua struktur yang terlihat diantara pubis sampai perineum.
Mons Pubis ( mons veneris ) terdiri dari jaringan lemak yang berada pada dinding depan abdomen diatas simfisis pubis.
Labium Majus. Terdiri dari 2 buah lipatan kulit memanjang dari mons pubis kearah postero-inferior dan menyatu dibagian posterior membentuk commisura posterior. Secara morfologis struktur ini identik dengan skrotum pada laki-laki.
Labium Minus. Berupa dua buah lipatan kulit yang berjalan dari klitoris dan menyatu dibagian posterior untuk membentuk frenulum labia minora atau fourchette.
Klitoris. Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus cavernosum yang merupakan jaringan erektil di dalam selaput tipis jaringan ikat dan sebagian diantaranya menyatu sepanjang tepi medial untuk membentuk korpus klitoris.
Gambar 2 Bagian sebelah dalam organ reproduksi eksternal wanita. Pada sisi kanan gambar – gambaran struktur kulit dan jaringan subkutis dihilangkan
Vestibulum vaginae. Berupa cekungan memanjang antara labia minor dan orifisium vaginae. Lokasi klitoris berada dibagian ujung anterior vestibulum yang berbentuk segitiga. Pada orang dewasa memiliki 6 buah lubang yaitu :- Urethra
- Vagina
- 2 buah saluran kelenjar Bartholine
- 2 buah saluran kelenjar paraurethral (Skene)
Ductus paraurethralis identik dengan kelenjar Prostate pada laki-laki.
Bulbus vestibuli. Struktur jaringan erektil yang berada dikedua sisi orofisium vaginae yang menempel dengan permukaan inferior diafragma urogenitalis dan tertutup oleh muskulus Bulbocavernosus (sfingter vaginae).
Bulbus vestibuli berukuran panjang 3 – 4 cm dan diameter 1 – 2 cm. Mudah cedera saat persalinan dan menyebabkan hematoma vulva atau perdarahan eksternal.
Struktur ini homoloog dengan corpus cavernosus urethrae pada laki-laki.
Glandula Bartholine. Sepasang kelenjar yang terletak pada kedua sisi orifisium vaginae. Berupa masa bulat dengan ukuran bervariasi antara 0.5 – 1 cm. Masing-masing kelenjar memiliki saluran sepanjang 2 cm dengan orifisum yang terletak diantara labia minor dan orifisium vagina. Fungsinya adalah menghasilkan sekret pada saat libido meningkat. Mudah mengalami infeksi dengan kuman Gonococcus. Struktur ini identik dengan glandula Bulbourethral (Cowper’s) pada laki-laki.
Orifisium Vaginae. Terletak postero-inferior dari Meatus Urethrae Eksternus dengan bentuk dan lebar yang derajatnya sesuai dengan virginitas – usia dan paritas.
Himen. Lipatan selaput membran tipis yang melingkari orifisium vagina. Terdapat berbagai jenis lubang hymen: annular – cribiformis – septum – imperforatus. Sisa-sisa himen pada multipara disebut sebagai caruncula Myritiformis.
Vagina. Saluran musculo-membrane yang terbentang dari vestibulum sampai uterus. Berjalan kearah postero-superior dan membentuk sudut tajam dengan servik uteri sehingga dinding posterior vagina akan lebih panjang (sekitar 1.5 – 3 cm) dibandingkan dengan dinding anterior (6 – 7.5 cm).
Penonjolan servik kedalam vagina akan membentuk Cavum Douglassi dan membagi puncak vagina menjadi fornix anterior - posterior dan lateralis.
Gambar 3. Penampang sagital panggul wanita dewasa yang memperlihatkan hubungan antara organ viscera panggul
Di bagian anterior, vagina berbatasan dengan trigonum vesicalis ; dan di bagian posterior dengan rektum.
Dibagian posterior, ¼ bagian distal vagina terpisah dari saluran anus dengan corpus perinealis ; 2/4 bagian tengah vagina berhimpitan dengan ampula recti ; ¼ bagian proksimal vagina dibelakang fornix posterior tertutup dengan peritoneum membentuk Cavum Douglassi.
Lendir yang membasahi vagina berasal dari servik yang menjadi asam akibat fermentasi glikogen epitel oleh bakteri vagina.
Vagina terdiri dari lapisan epitel pipih bertatah, otot dan jaringan ikat dibagian luar.
Fungsi vagina : organ copulasi, saluran keluar (darah haid), dan sebagai jalan lahir.
Gambar 5. Komponen superfisial perineum
Gambar 6. Komponen profunda perineum
Perineum. Perineum dibentuk oleh sejumlah struktur seperti terlihat pada gambar 5 dan 6. Sebagian besar fungsi penyangga perineum merupakan tugas dari diafragma pelvik dan diafragma urogenitalis
Diafragma pelvik terdiri dari :
- mm. Levator Ani
- m. Coccygeus (dibagian posterior)
- m. Tranversus perinealis profunda
- m. Constrictor urethrae
- fascia penutup bagian superfisial dan profunda.
Gambar 7. Anatomi anorectum. Gambar ini memperlihatkan hubungan antara sfingter ani eksterna dan interna serta m.levator ani
Gambar 7 menunjukkan adanya hubungan antara sfingter ani eksterna dan interna. Cedera pada kedua sfingter tersebut dapat mengakibatkan terjadinya inkontinensia alvi.Pasokan darah pada perineum terutama berasal dari arteri Pudenda Interna dan percabangannya antara lain a.rectalis inferior dan a.labialis posterior.
Inervasi perineum terutama melalui n.Pudendus dan percabangannya.
N.Pudendus berasal dari S 2-3-4
Rujukan :
- Drife.J , Magowan B (ed) : Clinical pelvic anatomy in Clinical Obstetric Gynaecology. Saunders 2004
- Krantz KE : Anatomy of The Female Reproductive System in Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment 9th ed McGraw-Hill Co, 2003
editor : dr.Bambang Widjanarko,SpOG
email : widjanarkobambang01@gmail.com
ANATOMI dan FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Kuliah umum mengenai anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita mempunyai tujuan sebagai berikut :
Tujuan Instruksional Umum :
Memberikan pemahaman mengenai anatomi organ reproduksi sehingga mahasiswa dapat mengenali kelainan dan perubahan yang terjadi.
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti kuliah mengenai anatomi organ reproduksi wanita maka mahasiswa akan memiliki kemampuan untuk :
- Menyebutkan organ yang termasuk genitalia eksterna dan interna
- Menjelaskan anatomi dan fungsi vagina
- Menjelaskan anatomi dan fungsi uterus
- Menjelaskan ligamentum penyangga uterus
- Menjelaskan sistem pembuluh darah, syaraf dan pembuluh limfe alat reproduksi wanita
- Menjelaskan topografi ureter terhadap uterus
- Menjelaskan anatomi dan fisiologi tuba falopii
- Menjelaskan anatomi dan fisiologi ovarium
Tidak ada komentar:
Posting Komentar