PERUBAHAN ENDOKRIN
Berikut adalah ringkasan perubahan homon plasenta dan maternal dalam kehamilan dan akibat yang ditimbulkannya .
PROGESTERON pada awal kehamilan dihasilkan oleh corpus luteum dan setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon ini meningkat selama kehamilan dan menjelang persalinan mengalami penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250 mg / hari.
Aktivitas progesteron yang diperkirakan :
1. Menurunkan tonus otot polos :
- motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual
- aktivitas kolon menurun – pengosongan berjalan lambat – reabsorbsi air meningkat – konstipasi
- tonus uterus menurun – aktivitas uterus menurun
- tonus vesica urinaria dan ureter menurun – stasis urine
3. Meningkatkan suhu tubuh
4. Meningkatkan cadangan lemak
5. Memicu “over breathing” – tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar menurun
6. Memicu perkembangan payudara
OESTROGEN pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah ovarium. Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus kali lipat. Output estrogen maksimum adalah 30 – 40 mg / hari dan diantaranya 85% terdiri dari estriol. Kadar terus meningkat menjelang aterm
Aktivitas estrogen yang diperkirakan :
- Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus
- Bersama dengan progesteron memicu pertumbuhan payudara
- Merubah konsitusi kimiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan menyebabkan servik yang elastis, kapsul persendian melunak, mobilitas persendian meningkat
- Retensi air
- Menurunkan sekresi natrium
CORTISOL Pada awal kehamilan sumber utama adalah adrenal maternal dan pada kehamilan lanjut sumber utamanya adalah plasenta. Produksi harian 25 mg / hari. Sebagian besar diantaranya berikatan dengan protein sehingga tidak bersifat aktif.
Aktivitas cortisol yang diperkirakan :
- Meningkatkan gula darah
- Modifikasi aktivitas antibodi
RENIN aktivitas plasma renin 4 – 5 kali keadaan tidak hamil. Kadar angiostensin pada kehamilan normal meningkat. Pada kehamilan normal , terjadi penurunan sensitivitas terhadap efek hipertensi dari angiostensin.
HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN dihasilkan oleh trofoblas dan puncaknya dicapai sebelum minggu ke 16. Dari usia kehamilan 18 minggu, kadar hCG relatif konstan. Peranan fisiologis hCG tidak jelas, diduga mempunyai sifat tirotropik dan mengawali sekresi testosteron oleh sel Leydig
HUMAN PLACENTAL LACTOGEN kadar hPL atau chorionic somatotropin ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan. Hormon ini mempunyai efek laktogenik dan antagonis insulin
RELAXIN dihasilkan oleh corpus luteum . Dapat terdeteksi selama kehamilan namun kadar tertinggi dicapai pada trimester pertama. Peran fisiologi tidak jelas namun diduga berperan penting dalam maturasi servik
HORMON HIPOFISIS terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan ; namun kadar prolaktin meningkat. Laktasi belum dimulai sampai persalinan berakhir dimana kadar prolaktin yang tinggi terus terjadi pada saat estrogen menurun.
PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI
Payudara
Masing-masing payudara terbentuk dari 15 – 20 lobulus glandular yang terpisah dengan fat. Payudara membesar saat kehamilan akibat proliferasi kelenjar dan duktus dibawah pengaruh estrogen dan progesteron.Sekresi kolustrum terjadi pada trimester pertama dan berlanjut sampai aterm
Corpus Uteri
Dibawah pengaruh estrogen uterus tumbuh melalui hiperplasia dan hipertrofi dari serabut otot. Berat uterus meningkat dari 50 gram saat sebelum kehamilan menjadi 1000 gram saat kehamilan aterm. Segmen bawah uterus terbentuk dari isthmus , daerah antara cavum uteri dengan epitel endoservik
Servik
Akibat peningkatan vaskular serta perubahan pada jaringan ikat dibawah pengaruh estrogen, servik dalam kehamilan menjadi lunak. Terjadi sekresi kelenjar dan lendir servik menjadi kental sehingga dapat berperan sebagai pelindung yang meyumbat ostium uteri.
Vagina dan dasar panggul
Perubahan yang terjadi :
- Peningkatan vaskularitas
- Hipertrofi muskular
- Pelunakan jaringan konektif
Ligamentum pelvis
Terdapat pelunakan ligamentum pelvik yang diduga disebabkan oleh hormon estrogen. Akibat dari hal ini adalah mobilitas pelvik yang semakin bertambah dan kapasitasnya meningkat untuk mengadaptasi kehamilan dan persalinan.
PERUBAHAN SISTEM RENAL
Keluhan sering buang air kecil merupakan keluhan yang sering terjadi pada awal kehamilan dan berulang lagi pada akhir kehamilan. Hal ini disebabkan oleh perubahan anatomi dan merupakan hal yang wajar selama kehamilan.
- Pada kehamilan dini : uterus membesar meski masih dalam panggul sehingga menimbulkan tekanan pada kandung kemih dan akibatnya adalah pasien sering buang air kecil
- Pada pertengahan kehamilan : uterus sudah keluar dari panggul sehingga proses miksi berlangsung normal
- Pada akhir kehamilan : Terjadi desensus kepala kedalam panggul ssehingga keluhan sering bang air kecil terulang kembali.
Terjadi hidronefrosis dan hidroureter ringan. Keadaan ini disebabkan oleh penurunan tonus otot polos akibat hormon progesteron yang diperberat oleh tekanan mekanis dari uterus pada pintu panggul
Terjadi pula refluk vesico ureteric
Perubahan – perubahan diatas merupakan predisposisi terjadinya infeksi saluran air kemih. Gambaran ini menjadi lebih baik pada kehamilan lanjut oleh karena pertumbuhan uterus diatas pintu panggul dan peningkatan kadar estrogen yang menyebabkan hipertrofi otot ureter.
SISTEM RENAL
Output urine dengan asupan cairan normal cenderung semakin terbatas. Keadaan ini bertentangan dengan meningkatnya aliran darah ginjal. Namun harus diingat bahwa terjadi peningkatan reabsorbsi air dan elektrolit tubuler .
Glikosuria yang sering terjadi akibat peningkatan GFR – glomerular filtration rate berada di tubulus dengan gula yang tak dapat diabsorbsi secara sempurna
Sebagai akibatnya, jumlah cairan yang di filtrasi dari plasma melalui glomerulus juga meningkat dan beratus ratus liter cairan melintasi tubulus renalis setiap harinya. Meski demikian output urine tidak bertambah dan hal ini jelas oleh karena adanya reabsorbsi oleh tubulus renalis. Diperkirakan terjadi peningkatan cairan ekstraselusebanyak 6 – 7 liter selama kehamilan. Bersama dengan air, natrium dan elektrolit lain mengalami reabsorbsi oleh tubulus untuk mempertahankan osmolaritas . Pasien hamil meng eksresikan 80% dari dari bahan bahan yang dijumpai dalam urine ibu yang tidak hamil.
Glikosuria derajat rendah terjadi pada 35 – 50% ibu hamil. Kenaikan GFR menyebabkan meningkatnya gula yang sampai di tubulus dan kemudian direabsorbsi kembali. Dengan demikian maka glikosuria terjadi pada kadar gula yang rendah dibandingkan dengan yang dijumpai pada wanita tidak hamil. Terjadi penurunan ambang batas renal.
TRAKTUS GASTROINTESTINAL
Perubahan pada traktus gastro intestinal terutama disebabkan oleh relaksasi otot polos. Keadaan ini dipicu oleh tingginya kadar Progesteron selama kehamilan
- Relaksasi sfingter oesophageus menyebabkan regurgitasi asam lambung sehingga menyebabkan keluhan panas didada ( heartburn )
- Sekresi dan motilitas lambung menurun sehingga pengosongan lambung terhambar, keadaan ini menyebabkan pencernaan semakin efisien namun menyebabkan rasa mual
- Motilitas usus halus menurun sehingga absorbsi akan berlangsung lebih lama
- Motilitas usus besar menurun sehingga absorbsi lebih lama namun menyebabkan obstipasi
- Pertumbuhan janin dan uterus meningkatkan ras haus dan selera makan
PERUBAHAN HEMATOLOGI
PERUBAHAN VOLUME DARAH
Dalam keadaan tidak hamil maka 70% dari berat badan adalah air. - 5% diantaranya adalah cairan intravaskular.
- 70% adalah cairan intraseluler dan
- Sisanya adalah cairan interstisial
Peningkatan volume plasma lebih besar dibandingkan peningkatan sel darah merah sehingga terjadi anemia dan peningkatan kadar protein sehingga kekentalan (viskositas) darah menurun.
PERUBAHAN VASKULAR LOKAL
Perubahan lokal terlihat jelas pada tungkai bawah dan akibat tekanan yang ditimbulkan oleh uterus terhadap vena pelvik. Oleh karena 1/3 darah dalam sirkulasi berada dalam tungkai bawah maka peningkatan tekanan terhadap vena akan menyebabkan varises dan edema vulva dan tungkai. Keadaan ini lebih sering terjadi pada siang hari akibat sering berdiri. Keadaan ini cenderung untuk reversibel saat malam dimana pasien berada dalam keadaan berbaring : edema akan direabsorbsi – venous return meningkat dan output ginjal meningkat sehingga terjadi nocturnal diuresis. Bila pasien dalam keadaan telentang, tekanan uterus terhadap vena akan juga meningkat sehingga aliran balik ke jantung menurun dan terjadi penurunan cardiac output.Suatu contoh ekstrim terjadi saat uterus menekan vena cava dan menurunkan CO sehingga pasien terengah-engah dan dapat menjadi tidak sadarkan diri. Dapat terjadi sensasi nause dan gejala muntah. Gejala ini – SUPINE HYPOTENSIVE SYNDROME harus senantiasa diingat saat melakukan pemeriksaan kehamilan pada pasien hamil lanjut.
PERUBAHAN HAEMATOLOGI
Perubahan nilai hasil pemeriksaan darah seperti nilai haemoglobin merupakan akibat dari kebutuhan kehamilan yang dipengaruhi oleh peningkatan volume plasma.Terjadi peningkatan eritrosit sebesar 18% dan terjadi peningkatan volume plasma sebesar 45%. Dengan demikian maka terjadi penurunan hitungeritrosit per mililiter dari 4.5 juta menjadi 3.8 juta. Dengan semakin bertambahnya usia kehamilan, volume plasma semakin menurun dan hitung eritrosit menjadi sedikit meningkat sehingga kadar hematokrit selama kehamilan menurun namun sedikit meningkat menjelang aterm.
Packed Cell Volume (% ase )
Non – pregnant | 40 – 42 |
Minggu ke 20 | 39 |
Minggu ke 30 | 38 |
Minggu ke 40 | 40 |
Perubahan kadar haemoglobin paralel dengan yang terjadi pada eritrosit. Mean Cell Haemoglobin Concentration pada keadaan non pregnant adalah 34% yang berarti bahwa setiap 100 ml eritrosit mengandung 34 g haemoglobin. Nilai ini selama kehamilan tidak berubah dengan demikian maka nilai volume eritrosit total dan haemoglobin total meningkat selama kehamilan
Perubahan pada volume darah total, volume plasma dan volume sel darah merah selama kehamilan dan pasca persalinan
Peningkatan volume plasma menyebabkan penurunan kadar haemoglobin.
Selama masa kehamilan kadar haemoglobin turun sampai minggu ke 36. Penurunan ini mulai terlihat pada minggu ke 12 dan nilai minimum terlihat pada minggu ke 32.
Terlihat dari data diatas bahwa tidak ada satu nilai normal yang dapat ditemukan selama kehamilan. Fakta ini penting dalam menegakkan diagnosa anemia dalam kehamilan. Pada minggu ke 30, kadar haemoglobin sebesar 105g/l adalah normal, namun nilai tersebut pada minggu ke 20 meunjukkan adanya anemia.
Zat besi
Dengan peningkatan jumlah eritrosit, kebutuhan akan zat besi dalam proses produksi hemoglobin meningkat. Bila suplemen zat besi tidak diberikan, kemungkinan akan terjadi anemia defisiensi zat besi. Kebutuhan zat besi pada paruh kedua kehamilan kira-kira 6–7 mg/hari. Bila suplemen zat besi tidak tersedia, janin akan menggunakan cadangan zat besi maternal. Sehingga anemia pada neonatus jarang terjadi ; akan tetapi defisiensi zat besi berat pada ibu dapat menyebabkan persalinan preterm, abortus, dan janin mati.
LEUKOSIT
Terjadi kenaikan kadar leukosit selama kehamilan dari 7.109 / l dalam keadaan tidak hamil menjadi 10.5.109 / l. Peningkatan ini hampir semuanya disebabkan oleh peningkatan sel PMN – polimorfonuclear. Pada saat inpartu, jumlah sel darah putih ininakan menjadi semakin meningkat lagi.
TROMBOSIT
Pada kehamilan terjadi thromobositopoeisis akibat kebutuhan yang meningkat.
Kadar prostacyclin (PGI2) sebuah “platelet aggregation inhibitor” dan Thromboxane (A2) sebuah perangsang aggregasi platelet dan vasokonstriktor meningkat selama kehamilan.
Nilai rata – rata selama awal kehamilan adalah 275.000 / mm3 sampai 260.000 / mm3 pada minggu ke 35. Mean Platelet Size sedikit meningkat dan life span trombosit lebih singkat.
SISTEM PEMBEKUAN DARAH
Kehamilan disebut sebagai hipercoagulable state. Terjadi peningkatan kadar fibrinogen dan faktor VII sampai X secara progresif. Kadar fibrinogen dari 1.5 – 4.5 g/L (tidak hamil) meningkat dan sampai akhir kehamilan mencapai 4 – 6.5 g/L. Sintesa fibrinogen terus meningkat akibat meningkatnya penggunaan dalam sirkulasi uteroplasenta atau sebagai akibat tingginya kadar estrogen.
Faktor II, V dan XI sampai XIII tidak berubah atau justru malah semakin menurun.
Nampaknya peningkatan resiko tromboemboli yang terkait dengan kehamilan lebih diakibatkan oleh stasis vena dan kerusakan dinding pembuluh darah dibandingkan dengan adanya perubahan faktor koagulasi itu sendiri.
FISIOLOGI KARDIOVASKULAR
Curah jantung – cardiac output meningkat secara dramatis selama kehamilan. Peningkatan CO dari 4.5 l/menit menjadi 6.0 l/menit. Peningkatan terbesar terjadi pada trimester I dan kenaikan CO lebih lanjut terjadi pada kehamilan 24 minggu. Peningkatan CO menyebabkan meningkatnya frekuensi nadi dan curah sekuncup – stroke volume.
Perubahan cardiac out put selama kehamilan
Frekuensi denyut jantung meningkat dari 70 dpm menjadi 78 dpm pada kehamilan minggu 20 minggu dan puncaknya adalah pada kehamilan lanjut ( 85 dpm ).
Stroke volume meningkat dari 6.4 ml menjadi 70 ml pada pertengahan kehamilan. Stroke volume semakin menurun menjelang aterm dan kenaikan cardiac output dipertahankan dengan peningkatan frekuensi nadi.
Dinamika kardiovaskuler selama kehamilan
Penurunan resistensi vaskular pulmonal menyebabkan meningkatnya aliran darah pulmonal sebesar 25%.
Volume darah dan perfusi organ meningkat
Distribusi CO dalam kehamilan
Akibat persalinan terhadap sistem kardiovaskular
Pada posisi miring, kontraksi uterus dapat menyebabkan kenaikan CO sebesar 25%, penurunan frekuensi nadi sebesar 15% dan kenaikan stroke volume sebesar 33%. Pada posisi telentang, parameter hemodinamika masih berada dalam keadaan stabil namun dengan perubahan peningkatan CO hanya sebesar 7.6%, penurunan frekuensi nadi sebesar 0.7% dan kenaikan stroke volume sebesar 7.7%.
Perbedaan diatas disebabkan oklusi VCI oleh uterus gravid pada posisi telentang dan miring.
PERUBAHAN SISTEM RESPIRASI
Perubahan fisik pada sistem respirasi terjadi sejak awal kehamilan dan terjadi untuk memperbaiki sistem pertukaran gas selama kehamilan
Volume dan kapasitas paru
Pada fisiologi pernafasan dikenal 4 “volume” paru dan 4 “kapasitas” paru.“Volume” paru terdiri dari dari :
- Tidal volume : volume udara yang di inspirasi dan di ekspirasi pada tiap kali pernafasan
- Inspiratory reserve volume: jumlah maksimum udara yang dapat di inspirasi dalam situasi tidal volume normal
- Expiratory reserve volume : jumlah maksimum udara yang dapat di ekspirasi dari posisi istirahat ekspirasi-akhir
- Residual volume: volume udara yang tersisa dalam paru setelah ekspirasi maksimal
“Kapasitas paru” terdiri dari :
- Kapasitas paru total
- Kapasitas vital
- Kapasitas inspirasi
- Kapasitas residual fungsional
Tekanan CO2 (pCO2) plasma fetus lebih besar dibanding plasma maternal sehingga CO2 dengan mudah kedalam darah maternal. Selain hal ini, akibat hiperventilasi pulmonal kadar CO2 dalam plasma maternal menurun sekitar 8% dibandingkan pada masa sebelum kehamilan.
METABOLISME LEMAK
Lemak adalah cadangan energi utama selama kehamilan. Pada minggu ke 30, terdapat penyimpanan sebesar 4 kg. Sebagian besar diantaranya tersimpan di cadangan lemak di perut, punggung dan paha. Cadangan lemak juga berada di payudara dalam jumlah yang sedang.
Terdapat 3 hal yang berkaitan dengan metabolisme lemak :
- Metabolisme total dan kebutuhan energi dalam kehamilan meningkat
- Penyimpanan glikogen sangat terbatas dan dengan demikian maka energi diperoleh secara langsung dari karbohidrat juga berkurang
- Meskipun kadar lemak darah meningkat namun hanya sebagian yang tersimpan dalam cadangan lemak.
METABOLISME PROTEIN
Gambaran meneyleuruh adalah suatu keseimbangan notraogen yang positif. Terjadi peningkatan asupan protein sebesar 20%. Sekitar 500 g protein akan tertahan sampai akhir kehamilan. Setengah dari jumlah tersebut digunakan oleh ibu dan setengahnya lagi oleh anak.
Baik hCG maupun hPL cenderung untuk menurunkan proses deaminasi , sehingga kadar urea urine dan darah menurun.
METABOLISME KARBOHIDRAT
Dalam keadaan tidak hamil asupan glukosa mengalami 4 macam proses :
- Dibawah pengaruh insulin dirubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hepar
- Masuk kedalam sirkulasi secara langsung dan dimetabolisir oleh jaringan tubuh secara langsung
- Dirubah menjadi cadangan lemak
- Disimpan dalam otot dalam bentuk glikogen dengan bantuan insulin
Gula yang melewati filtrasi glomerular ginjal biasanya tidak banyak dan mengalami resorbsi oleh tubulus ginjal sehingga dalam keadaan normal tidak dijumpai dalam urine.
Selama kehamilan terjadi perubahan metabolisme karbohidrat secara nyata.
Terdapat kebutuhan glukosa oleh fetus untuk dengan mudah diubah menjadi sumber energi. Pada saat yang sama juga terdapat kebutuhan untuk cadangan energi pada masa laktasi dan pertumbuhan kehamilan atau kebutuhan energi lain dalam bentuk cadangan lemak. Komponen utama diet adalah karbohidrat dan harus diubah dengan mudah untuk memenuhi kebutuhan yang sudah disebutkan diatas.
|
Peristiwa kehamilan dikatakan sebagai DIABETOGENIK dan ini berkaitan dengan menurunnya sensitivitas jaringan terhadap insulin.
Sensitivitas terhadap insulin berkurang sebanyak 80%. Hal ini disebabkan oleh adanya antagonis spesifik terhadap insulin yang terbentuk selama kehamilan.
- Human Placental Lactogen – hPL
- Progesteron
- Human chorionic gonadotropin – hCG
- Cortisol
Efek puasa pada kehamilan sangat nyata dan bahkan pada malam hari, puasa selama 12 jam akan dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia dan meningkatkan produksi beta hidroksi butirik acid dan asetoastic acid dan ketone
Kadar glukosa janin rendah dan transportasi melalui plasenta terjadi dengan mekanisme mediasi sehingga transportasi aktif glukosa lebih besar dibandingkan dengan proses difusi sederhana.
Kadar glukosa dalam sirkulasi renal yang tinggi akan dapat meningkatkan filtrasi glomerulus sehingga menyebabkan glikosuria dan ini tidak jarang terlihat pada masa kehamilan.
ENERGI dan PENINGKATAN BERAT BADAN
KEPERLUAN ENERGI IBU HAMIL
Terjadi perubahan fisiologi pada wanita hamil dan secara klinik tidak jelas terlihat. Perubahan pada BMR – Basal Metabolic Rate misalnya lebih terlihat nyata dibandingkan perubahan pada sistem renin angiostensin.Perubahan fisiologi memerlukan perubahan konsumsi energi
Kebutuhan energi ibu hamil berasal dari :
- Proses fisiologi dasar : seperti respirasi – sirkulasi – pencernaan – sekresi – termoregulasi – pertumbuhan dan perbaikan tubuh. Ini semuanya memerlukan 66%dari energi total yang dibuthkan pada keadaan non-pregnant sebesar 1440 kcal / hari. Keperluan ini lebih meningkat lagi selama kehamilan untuk memenuhi kebutuhan fetus – plasenta – uterus – payudara dsbnya.
- Aktivitas kehidupan sehari-hari. Jumlahnya sekitar 17% dari kebutuhan energi secara total dan kira kira 360 kcal / hari. Kehamilan yang semakin lanjut biasanya mengurangi aktivitas dan kebutuhan energi , namun hal ini bersifat individual
- Pekerjaan. Kebutuhan energi tergantung jenis pekerjaan tapi pada umumnya berkisar 10% energi atau 150 – 200 kcal /hari dan pada kehamilan lanjut kebutuhanini berkurang.
- Aktivitas dinamis spesifik dari makanan. Metabolisme dipicu oleh asupan makanan dan berkisar 7% dari total atau 150 kcal /hari . Jumlah ini harus memenuhi kenaikan konsumsi selama kehamilan
Pada periode laktasi terjadi kenaikan energi lebih lanjut untuk produksi air susu dan kebutuhan total energi sekitar 3000 kcal /hari.
PENINGKATAN BERAT BADAN
Perubahan metabolisme yang berhubungan dengan pertumbuhan janin menyebabkan kenaikan berat badan ibu sekitar 25% dari berat badan dalam keadaan tidak hamil ; sekitar 12.5 kg pada kebanyakan ibu hamil. Terdapat variasi yang besar namun kenaikan berat badan terutama terjadi setelah paruh kedua kehamilan dan biasanya sekitar 0.5 kg per minggu.Menjelang kehamilan aterm, peningkatan berat badan biasanya semakin terbatas dan semakin turun pada kehamilan diatas 40 minggu.
Kenaikan berat badan umumnya disebabkan oleh
- Pertumbuhan hasil konsepsi – 5 kg
- Pembesaran organ maternal - 2.5 kg
- Timbunan lemak dan protein - 4.5 kg
- Peningkatan volume darah dan cairan interstitsial – 1.5 kg
Peningkatan metabolisme terutama disebabkan oleh adanya fetus dan meningkatnya konsumsi oksigen maternal sekitar 20%.
Faktor yang mengatur ini terutama adalah kelenjar endokrin.
Hipofise membesar dan ukuran tiroid membesar sekitar 13%
Hubungan antara hipotalamus – hipofisis – tiroid tidak terganggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar