Definisi Endometrial Ablation
Endometrial ablation adalah penghancuran jaringan-jaringan pelapis dari kandungan (uterus) yang dikenal sebagai endometrium secara operasi. Endometrial ablation adalah satu tipe dari perawatan untuk perdarahan kandungan yang abnormal.Mengapa Dilakukan Endometrial Ablation ?
Endometrial ablation adalah perawatan untuk perdarahan yang abnormal dari uterus yang disebabkan oleh kondisi yang tidak berbahaya (bukan kanker). Endometrial ablation adalah tidak cukup untuk perawatan dari perdarahan yang disebabkan oleh kanker kandungan, karena sel-sel kanker mungkin telah tumbuh kedalam jaringan-jaringan yang lebih dalam dari kandungan (uterus) dan tidak akan dikeluarkan dengan prosedur ini.Endometrial ablation hanya dilakukan pada wanita yang tidak hamil yang tidak merencanakan menjadi hamil di masa depan. Ia harus tidak dilakukan jika wanita mempunyai infeksi yang aktif dari saluran genital. Endometrial ablation bukan terapi garis pertama untuk perdarahan yang berat dan harus hanya dipertimbangkan jika terapi-terapi medis dan hormon telah menjadi tidak cukup untuk mengontrol perdarahan.
Melakukan Endometrial Ablation
Sebelum prosedur, seorang wanita perlu mempunyai endometrial sampling (biopsi) yang dilakukan untuk menyampingkan kehadiran dari kanker. Studi-studi pencitraan (imaging) dan/atau visualisasi langsung dengan hysteroscope (alat penglihat yang diterangi yang dimasukan untuk melihat bagian dalam dari uterus) adalah perlu untuk menyampingkan kehadiran dari polip-polip atau tumor-tumor jinak dari kandungan (fibroid-fibroid) dibawah jaringan-jaringan pelapis uterus. Polip-polip dan fibroid-fibroid adalah penyebab-penyebab yang mungkin dari perdarahan yang berat yang dapat dengan mudah dikeluarkan tanpa keperluan untuk ablation dari seluruh endometrium. Sungguh, kemungkinan kehamilan harus dikesampingkan, dan alat-alat kontrasepsi dalam kandungan atau intrauterine contraceptive devices (IUDs) harus dikeluarkan sebelum mempertimbangkan endometrial ablation.Terapi hormon mungkin diberikan berminggu-minggu sebelum prosedur (terutama pada wanita-wanita yang lebih muda), dalam rangka untuk menyusutkan endometrium ke tingkat dimana terapi ablation mempunyai kemungkinan sukses yang lebih besar; karena lebih tipis endometrium, lebih besar kesempatan-kesempatan untuk ablation yang sukses.
Untuk memulai prosedur, mulut cervix dilebarkan untuk mengizinkan jalan lintasan dari alat-alat kedalam rongga uterine (kandungan). Prosedur-prosedur yang berbeda telah digunakan dan semuanya adalah sama efektif untuk menghancurkan jaringan pelapis kandungan. Ini termasuk laser beam, elektrik, pembekuan (freezing), pemanasan (heating), atau energi microwave.
Pilihan dari prosedur tergantung pada sejumlah faktor-faktor, termasuk:
- preferensi (pilihan) dan pengalaman dari ahli bedah,
- kehadiran dari fibroid-fibroid, ukuran dan bentuk dari uterus (kandungan),
- apakah ada atau tidak ada pengobatan sebelum perawatan diberikan, dan
- tipe dari anesthesia (pembiusan) yang diinginkan oleh pasien.
Risiko-Risiko Dan Komplikasi-Komplikasi Dari Endometrial Ablation
Komplikasi-komplikasi dari prosedur adalah tidak umum namun mungkin termasuk:- perforation (pelubangan) yang tidak sengaja dari kandungan (uterus),
- robekan-robekan atau kerusakan pada mulut cervix (mulut kandungan), dan
- infeksi, perdarahan, dan luka-luka bakar pada uterus atau usus-usus.
Beberapa wanita-wanita mungkin mengalami pertumbuhan kembali dari endometrium dan memerlukan operasi lebih jauh (lihat dibawah).
Efek-efek sampingan minor dari prosedur dapat terjadi untuk beberapa hari, termasuk kejang (seperti kejang-kejang menstruasi), mual, dan buang air kecil yang sering untuk 24 jam. Kotoran yang berair bercampur dengan darah mungkin hadir untuk beberapa minggu setelah prosedur dan dapat menjadi parah untuk beberapa hari pertama.
Prognosis (Harapan) Setelah Endometrial Ablation
Mayoritas dari wanita-wanita yang menjalani endometrial ablation melaporkan pengurangan yang sukses pada perdarahan yang abnormal. Sampai setengah dari wanita-wanita akan menghentikan mempunyai periode-perode setelah prosedur. Bagaimanapun, studi-studi telah menunjukan bahwa 6% sampai 25% dari wanita-wanita melaporkan bahwa pola perdarahan mereka tidak berubah satu tahun setelah prosedur, dan beberapa wanita-wanita akan memerlukan operasi lebih jauh (re-ablation atau hysterectomy) untuk mengontrol perdarahan. Kira-kira 10% dari wanita-wanita yang mempunyai endometrial ablation akan akhirnya mempunyai hysterectomy.Meskipun prosedur mengeluarkan lapisan kandungan dan secara khas berakibat pada ketidaksuburan (kemandulan), ia harus tidak dipertimbangkan sebagai tindakan pengontrolan kelahiran, karena kehamilan dapat tetap terjadi dari bagian kecil dari endometrium yang tertinggal ditempat atau telah tumbuh kembali. Pada kasus ini mungkin ada persoalan-persoalan yang parah dengan kehamilan, dan prosedur harus tidak pernah dilakukan jika wanita mungkin menginginkan kehamilan di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar