Senin, 14 Maret 2011

Hipotiroid Selama Kehamilan

Introduksi

Penyakit tiroid adalah terutama umum pada wanita-wanita dari yang berumur melahirkan anak. Sebagai akibatnya, adalah tidak mengherankan bahwa penyakit tiroid mungkin merumitkan perjalanan kehamilan. Diperkirakan bahwa 2.5% dari semua wanita-wanita hamil mempunyai beberapa derajat dari hypothyroidism. Frekwensinya bervariasi diantara populasi-populasi yang berbeda dan negara-negara yang berbeda. Sementara kehamilan sendiri adalah keadaan ayng alamiah, dan sama sekalai tidak harus dipertimbangkan sebagai "penyakit", penyakit-penyakit tiroid selama kehamilan mungkin mempengaruhi keduanya ibu dan bayi. Artikel ini berfokus secara spesifik pada hypothyroidism dan kehamilan. Setelah penggambaran umum dari fungsi tiroid yang normal dan abnormal, data baru-baru ini pada konsekwensi-konsekwensi jangka panjang pada anak-anak dari ibu-ibu yang mempunyai hypothyroidism selama kehamilan akan ditinjau ulang.

Definisi Kelenjar Tiroid

Tiroid adalah kelenjar yang beratnya kira-kira 15 gram yang berlokasi pada depan leher tepat dibawah Adam's apple (cricoid cartilage). Kelenjar tiroid bertanggung jawab untuk produksi dari hormon tiroid tubuh. Tiroid merespon pada sinyal-sinyal hormon dari otak untuk mempertahankan tingkat hormon tiroid yang konstan. Sinyal-sinyal hormon dikirim oleh area-area khusus dari otak (hypothalamus dan pituitary), akhirnya mengirim thyroid stimulating hormone (TSH) yang memajukan produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.

Yang Terjadi Dengan Penyakit Tiroid

Penyakit kelenjar tiroid adalah sangat umum. Pada beberapa kondisi-kondisi, tiroid mungkin memproduksi terlalu banyak hormon. Pada kondisi-kondisi lain, tiroid mungkin rusak atau hancur dan sedikit, jika ada, hormon tiroid dihasilkan. Hormon tiroid utama disebut thyroxine, atau T4.
Gejala-gejala bervariasi tergantung pada apakah ada terlalu banyak atau terlalu sedikit T4 dalam darah. Dengan kelebihan T4 (hyperthyroidism), pasien-pasien mengeluhkan perasaan gelisah, hiper secara emosi, dan panas dan berkeringat. Mereka mungkin mempunyai gemetaran-gemetaran, kesulitan berkonsentrasi, dan kehilangan berat badan. Buang air besar dan diare yang sering adalah umum.
Jika tingkat-tingkat T4 adalah rendah (hypothyroidism) sebagai akibat dari produksi yang berkurang oleh kelenjar tiroid, pasien-pasien seringkali mencatat kelelahan, kelesuan, dan kenaikan bera badan. Sembelit adalah umum dan banyak pasien-pasien dengan hypothyroidism melaporkan perasaan kedinginan yang berlebihan.

Merawat Hypothyroidism Selama Kehamilan

Perawatan dari hypothyroidism selama kehamilan adalah relatif secara langsung pada kebanyakan kasus-kasus. Bentuk sintetik dari T4 diberikan untuk menggantikan kekurangan hormon. Dosis obat disesuaikan secara teratur untuk mempertahankan tingkat hormon tiroid darah yang tetap didalam batasan normal. Oleh karenanya, adalah praktik rutin untuk memonitor tingkat darah dari thyroid stimulating hormone (TSH) ketika memonitor hypothyroidism selama kehamilan. Pada banyak aspek-aspek, perawatan dari hypothyroidism pada kehamilan adalah serupa pada wanita-wanita yang tidak hamil.

Konsekwensi-Konsekwensi Dari Hypothyroidism Selama Kehamilan

Bertahun-tahun, dokter-dokter telah mengetahui hubungan antara ibu-ibu dengan hypothyroidism selama kehamilan dan penundaan perkembangan pada anak-anak mereka setelah kelahiran. Ini terutama terlihat pada ibu-ibu yang datang dari negara bagian dengan area-area kekurangan yodium (yodium adalah perlu untuk menghasilkan hormon tiroid dan sekarang adalah konponen umum dari garam dalam makanan-makanan kita) dan juga diamati pada ibu-ibu dengan penyakit autoimmune tiroid, seperti Hashimoto's thyroiditis.
Ada hubungan antara tingkat-tingkat tiroid pada ibu-ibu dan perkembangan otak dari anak mereka. Studi yang besar yang dilaporkan pada tahun 1999 menemukan bahwa hypothyroidism yang tidak terdeteksi atau tidak dirawat dengan baik pada ibu-ibu dihubungkan dengan perubahan-perubahan IQ pada bayi-bayi dari wanita-wanita ini. Skor-skor (angka-angka) rata-rata IQ adalah kira-kira 4 angka lebih rendah pada anak-anak dari ibu-ibu hipotiroid daripada pada anak-anak dari ibu-ibu yang normal. Kekurangan-kekurangan IQ yang lebih besar terlihat pada anak-anak dari ibu-ibu yang mempunyai hypothyroidism yang lebih parah. Anak-anak ini mempunyai IQ rata-rata lebih rendah 7 angka daripada normal. Sebagai tambahan, hampir 20% dari anak-anak ini mempunyai angka-angka IQ kurang daripada 85 dibanding 5% dari anak-anak dari ibu-ibu normal. Anak-anak dari ibu-ibu hipotiroid juga lebih mungkin mempunyai kesulitan dalam sekolah atau mempunyai kelas-kelas yang berulang.
Studi ini menunjukan bahwa hypothyroidism yang tidak terkontrol pada wanita-wanita hamil dapat mempunyai efek-efek jangka panjang pada anak-anak dari ibu-ibu ini. Juga, efek-efek terjadi bahkan jika hypothyroidism adalah ringan dan wanita itu tidak memperlihatkan segala gejala-gejala. Bagaimanapun, lebih signifikan hypothyroidism, lebih besar kemungkinan peroslan-persoalan perkembangan.

Seberapa Dini Hormon Tiroid Ibu Mempengaruhi Bayi Yang Belum Dilahirkan ?

Sebelum kelahiran bayi tergantung sepenuhnya pada ibu untuk hormon tiroid sampai kelenjar tiroid bayi sendiri dapat mulai berfungsi. Ini biasanya tidak terjadi sampai kira-kira 12 minggu kehamilan (akhir dari trimester pertama kehamilan). Jadi, hypothyroidism dari ibu memainkan peran sejak dini, sebelum banyak wanita-wanita sadar mereka hamil! Kenyataannya, bayi-bayi dari ibu-ibu yang adalah hypothyroid pada bagian pertama dari kehamilan, kemudian dirawat secara cukup, memamerkan perkembangan motor yang lebih lambat daripada bayi-bayi dari ibu-ibu normal. Bagaimanapun, selama bagian belakangan dari kehamilan, hypothyroidism pada ibu dapat juga mempunyai efek-efek yang buruk pada bayi, seperti yang ditunjukan oleh penelitian yang digambarkan diatas. Anak-anak ini lebih mungkin mempunyai gangguan intelektual.

Apa Yang Dapat Dilakukan Untuk Menghindari Konsekwensi-Konsekwensi Dari Hypothyroidism Pada Kehamilan ?

Sejumlah asosiasi-asosiasi dan organisasi-organisasi medis telah membuat rekomendasi-rekomendasi pada penyaringan untuk penyakit tiroid. Beberapa dari rekomendasi-rekomendasi didaftar dibawah:
  • Semua wanita-wanita yang merencanakan kehamilan harus dipertimbangkan untuk penyaringan penyakit tiroid.
  • Semua wanita-wanita hamil dengan gondok atau goiter (tiroid yang membesar), tingkat-tingkat antibodi-antibodi tiroid darah yang tinggi, sejarah penyakit tiroid keluarga, atau gejala-gejala dari hypothyroidism harus diuji untuk hypothyroidism.
  • Pada wanita-wanita yang berada pada hipotiroid garis batas atau sub-clinical, (contohnya, tidak dalam batasan lab untuk hypothyroidism yang benar, namun didalam batasan normal yang rendah) dan yang juga mempunyai antibodi-antibodi yang positif (yang mungkin mengindikasi penghancuran tiroid autoimun yang sedang berlangsung), terapi dengan hormon tiroid dosis rendah pada penimbulan kehamilan mungkin bermanfaat.
  • Ada beberapa bukti bahwa antibodi-antibodi mungkin yang berkontribusi pada hypothyroidism dapat memainkan peran pada kehamilan. Data menyarankan bahwa pemberian suplemen selenium mungkin bermanfaat pada wanita-wanita dengan tingkat-tingkat antibodi yang tinggi pada saat sebelum penghamilan. Ini harus ditinjau ulang dengan dokter anda.
  • Wanita-wanita yang berada pada penggantian hormon tiroid sebelum kehamilan harus juga diuji untuk memastikan bahwa tingkat-tingkat mereka adalah tepat. Selama kehamilan, dosis pengobatan yang diperlukan mungkin meningkat sampai 50%. Peningkatan-peningkatan mungkin diperlukan sedini trimester pertama.
  • Pendosisan adalah dinamis selama kehamilan dan harus dimonitor secara ketat dengan pengujian darah yang teratur. Ketika kehamilan berlanjut (maju), banyak wanita-wanita memerlukan dosis-dosis yang lebih tinggi dari penggantian hormon.
  • Dosis dari penggantian hormon tiroid selama dan setelah kehamilan harus dimonitor secara hati-hati menggunakan nilai darah thyroid stimulating hormone (TSH). Batasan-batasan laboratorium untuk TSH normal adalah cukup lebar. Kebanyakan clinicians (dokter yang mengajar atau memakai pengobatan klinik) suka mempertahankan wanita-wanita yang hamil dan berada pada penggantian dalam ujung "hyper" dari batasan normal. Ini biasanya menyamai TSH dari <2.0. Banyak clinicians menyukai TSH pada batasan <1.0.
  • Pada wanita-wanita dengan hypothyroidism sebelum penghamilan, kebanyakan balik ke dosis tiroid sebelum kehamilan mereka dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Harus ditekankan bahwa ini adalah hanya petunjuk-petunjuk. Pengendalian dari situasi setiap wanita dipertimbangkan secara perorangan setelah konsultasi dengan dokter mereka. Mafaat-manfaat dari perawatan melebihi tidak hanya pada wanita-wanita hamil dengan hypothyroidism, namun juga pada anak-anak mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar