Senin, 14 Maret 2011

Infeksi Ragi Vagina (Yeast Vaginitis)

Definisi Ragi (Yeast)

Ragi (Yeast) adalah jamur yang secara ilmiah dirujuk sebagai Candida. Tipe spesifik jamur yang paling umum bertanggung jawab untuk vaginitis adalah Candida albicans. Ragi umumnya hadir pada kulit manusia yang normal dan pada area-area yang lembab, seperti mulut dan vagina. Nyatanya, diperkirakan bahwa antara 20%-50% dari wanita-wanita yang sehat normalanya membawa ragi pada area vagina.

Definisi Vaginitis

Vaginitis adalah peradangan dari vagina. Vaginitis adalah sangat umum dan dilaporkan oleh sebanyak 75% dari wanita-wanita pada beberapa titik dari kehidupan-kehidupan mereka. Vaginitis dapat disebabkan oleh sejumlah infeksi-infeksi, termasuk bakteri-bakteri (seperti Gardnerella dan gonorrhea), protozoan-protozoan (seperti trichomonas), dan ragi (Candida). Infeksi ragi vagina, yang adalah bentuk paling umum dari vaginitis, sering dirujuk sebagai vaginal Candidiasis.

Definisi Vulvitis

Vulvitis adalah peradangan dari organ-organ kelamin bagian luar dari wanita (vulva). Vulva termasuk labia, clitoris, dan pintu masuk ke vagina (vestibule dari vagina). Peradangan dari vulva dirujuk sebagai vulvitis. Vulvitis, seperti vaginitis, mungkin disebabkan oleh sejumlah infeksi-infeksi yang berbeda. Karena vulva juga sering meradang ketika ada peradangan dari vagina, vaginitis adakalanya dirujuk sebagai vulvovaginitis.

Penyebab Infeksi-Infeksi Ragi Vagina

Infeksi-infeksi ragi vagina terjadi ketika ragi baru diperkenalkan kedalam area vagina, atau ketika ada peningkatan dalam jumlah ragi yang sudah hadir di vagina relatif pada jumlah dari bakteri yang normal. Contohnya, ketika bakteri yang normal dan melindungi dihapus oleh antibiotik-antibiotik (diminum untuk merawat infeksi saluran kencing, pernapasan dan tipe-tipe lain) atau oleh obat-obat penekan imun (immunosuppressive drugs), ragi dapat berlipat ganda, menyerang jaringan-jaringan, dan menyebabkan iritasi dari lapisan vagina (vaginitis).
Infeksi-infeksi ragi vagina dapat juga terjadi sebagai akibat dari luka pada vagina bagian dalam, seperti setelah kemoterapi. Juga, wanita-wanita dengan sistim imun yang ditekan (contohnya, yang memakai obat-obat yang berhubungan dengan cortisone seperti prednisone) mengembangkan infeksi-infeksi ragi vagina lebih seringkali daripada wanita-wanita dengan imunitas yang normal. Kondisi-kondisi lain yang mungkin memberi wanita-wanita kecenderungan mengembangkan infeksi-infeksi ragi vagina termasuk diabetes mellitus, kehamilan, dan memakai obat-obat kontrasepsi oral. Pengunaan pancuran-pancuran atau spray-spray kesehatan vagina yang diberi minyak wangi mungkin juga meningkatkan risiko seorang wanita mengembangkan infeksi ragi vagina.
Infeksi ragi vagina tidak dipertimbangkan sebagai infeksi yang ditularkan secara seksual atau sexually transmitted infection (STD), karena Candida mungkin hadir pada vagina yang normal, dan kondisi terjadi pada wanita-wanita yang tidak kawin. Bagaimanapun, adalah mungkin untuk pria-pria mengembangkan gejala-gejala dari iritasi kulit penis dari infeksi ragi setelah hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi.

Gejala-Gejala Dari Infeksi Ragi Vagina Dan Vulvitis

Infeksi ragi vagina dan vulvitis menyebabkan gejala-gejala yang tidak spesifik, yang berarti bahwa disamping infeksi ragi, kondisi-kondisi lain dapat menyebabkan gejala-gejala yang identik. Gejala-gejala yang paling umum dari infeksi ragi vagina adalah gatal pada arae vagina dan/atau vulvar. Gejala-gejala lain dari infeksi ragi vagina dan vulvitis termasuk:
  • rasa terbakar,
  • rasa sakit (soreness),
  • nyeri selama hubungan seksual dan/atau buang air kecil, dan
  • kotoran vagina. (Vaginal discharge atau kotoran vagina tidak selalu hadir, namun jika itu terjadi, kotorannya tidak berbau dan secara khas mempunyai tampak dan tekstur keputih-putihan, dan tebal seperti cottage cheese).
Vulvitis dapat juga menyebabkan nyeri lokal sebagai tambahan pada gejala-gejala diatas. Nyeri pada area vulvar dirujuk sebagai vulvodynia.
Pada samapi dengan 5% dari wanita-wanita, vulvovaginitis ragi mungkin menyebabkan persoalan kekambuhan. Infeksi ragi yang kambuh terjadi ketika seorang wanita mempunyai empat atau lebih infeksi-infeksi dalam satu tahun yang tidak berhubungan dengan penggunaan antibiotik. Infeksi-infeksi ragi yang kembuh mungkin dihubungkan pada kondisi medik yang mendasarinya dan mungkin memerlukan perawatan yang lebih agresif.

Mendiagnosa Infeksi-Infeksi Ragi Vagina Dan Vulvitis

Infeksi ragi vagina disarankan ketika kotoran putih yang seperti keju dicatat pada dinding-dinding dari vagina, namun gejala-gejala dari infeksi ragi vagina adalah tidak spesifik dan mungkin adalah akibat dari kondisi-kondisi lain. Untuk menegakan diagnosis secara pasti dan menyampingkan penyebab-penyebab lain apa saja dari gejala-gejala, dokter anda mungkin mengambil specimen yang digores dari area yang terpengaruh untuk analisa mikroskopik atau untuk pembiakan dalam laboratorium. Identifikasi dari ragi dibawah mikroskop, jika memungkinkan, adalah cara yang paling murah dan paling cepat dan akurat untuk menegakan diagnosis.

Perawatan Untuk Infeksi Ragi Vagina Dan Vulvitis

Infeksi ragi vagina dan vulvitis mungkin dirawat dengan obat-obat anti-jamur yang diaplikasikan secara topikal di dan sekitar vagina atau dengan obat-obat anti-jamur yang diminum. Adakalanya, infeksi-infkesi yang tercampur dengan lebih dari satu microbe dapat memerlukan kombinasi-kombinasi dari perawatan-perawatan.
Cream-cream anti-jamur yang diaplikasikan secara topikal termasuk:
  • butoconazole (Femstat 3),
  • clotrimazole (Lotrimin),
  • miconazole (Monistat), dan
  • terconazole (Terazol 3).
Perawatan-perawatan topikal bebas resep adalah opsi untuk beberapa wanita-wanita jika ragi adalah penyebab dari infeksi. Bagaimanapun, harus dicatat bahwa infeksi yang lain daripada ragi dapat menyebabkan gejala-gejala yang serupa. Ini termasuk bacterial vaginosis, chlamydia, dan gonorrhea. Jika gejala-gejala tidak dihilangkan oleh produk-produk bebas resep, pasien-pasien harus mencari dokter mereka untuk evaluasi.
Obat-obat anti-jamur yang juga tersedia sebagai tablet-tablet vagina termasuk:
  • clotrimazole (Lotrimin, Mycelex),
  • miconazole (Monistat; Micatin),
  • terconazole (Terazol), dan
  • nystatin (Mycostatin)
Obat-obat oral untuk vaginitis dan vulvitis ragi termasuk fluconazole (Diflucan).
Kebanyakan dokter-dokter lebih menyukai merawat infeksi-infeksi ragi vagina dengan tablet-tablet vagina atau suppositories daripada obat-obat oral. Obat-obat anti-jamur oral dapat menyebabkan efek-efek sampingan seperti sakit kepala, mual, dan nyeri perut, sementara perawatan vagina tidak mungkin menyebabkan efek-efek sampingan ini. Obat-obat anti-jamur oral jga tidak direkomendasikan untuk penggunaan selama kehamilan.

Jika Ragi (Yeast) Adalah Umum Hadir Pada Wanita-Wanita Yang Normal, Siapa Yang Harus Dirawat ?

Semua wanita-wanita dengan gejala-gejala infeksi yang digambarkan diatas harus dirawat. Wanita-wanita tanpa gejala-gejala tidak harus dirawat. Kebanyakan ahli-ahli tidak merekomendasikan merawat pasangan-pasangan seks dari wanita-wanita dengan vaginitis ragi jika mereka sendiri tidak mempunyai gejala-gejala, meskipun ini telah menjadi persoalan kontroversial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar