Definisi Kanker Paru-Paru
Kanker Paru-paru, seperti semua kanker-kanker, berakibat dari suatu kelainan pada unit dasar kehidupan tubuh yaitu sel. Secara normal, tubuh memelihara suatu sistim dari pemeriksaan-pemeriksaan (checks) dan keseimbangan-keseimbangan (balances) pada pertumbuhan sel-sel sehingga sel-sel membelah untuk menghasilkan sel-sel baru hanya jika diperlukan. Gangguan atau kekacauan dari sistim checks dan balances ini pada pertumbuhan sel berakibat pada suatu pembelahan dan perkembangbiakan sel-sel yang tidak terkontrol yang pada akhirnya membentuk suatu massa yang dikenal sebagai suatu tumor.Tumor-tumor bisa menjadi jinak atau ganas; ketika kita berbicara "kanker", kita merujuk pada tumor-tumor yang dipertimbangkan sebagai ganas. Tumor-tumor jinak biasanya dapat diangkat dan tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Tumor-tumor ganas, pada sisi lain, tumbuh secara agresif dan menyerang jaringan-jaringan lain dari tubuh, mengizinkan masuknya sel-sel tumor kedalam aliran darah atau sistim limfatik yang menyebar tumor ke tempat-tempat lain di tubuh. Proses penyebaran ini diistilahkan metastasis; area-area pertumbuhan tumor pada tempat-tempat yang berjarak jauh disebut metastases. Karena kanker paru-paru cenderung untuk menyebar, atau metastasize, sangat awal dalam perjalanannya, ia adalah suatu kanker yang sangat mengancam nyawa dan satu dari kanker-kanker yang paling sulit dirawat. Karena kanker paru-paru dapat menyebar ke organ mana saja didalam tubuh, organ-organ tertentu — terutama kelenjar adrenal, hati, otak, dan tulang — adalah tempat-tempat yang paling umum untuk kanker paru-paru menyebar.
Paru-paru juga adalah suatu tempat yang palig umum untuk penyebaran kanker-kanker dari bagian-bagian lain tubuh. Area-area penyebaran tumor terbentuk dari tipe sel-sel yang sama seperti tumor asalanya atau tumor primer. Contohnya, jika kanker prostat menyebar melalui aliran darah ke paru-paru, itu adalah kanker prostat yang menyebar kedalam paru-paru dan bukannya kanker paru-paru.
Fungsi utama paru-paru adalah pertukaran gas-gas antara udara yang kita hirup dan darah. Melalui paru-paru, karbondioksida dikeluarkan dari tubuh dan oksigen dari udara masuk kedalam aliran darah. Paru kanan mempunyai tiga lobes, dimana paru kiri dibagi menjadi dua dan suatu struktur kecil yang disebut lingula yang adalah sama dengan lobe tengah. Jalan-jalan udara utama yang memasukki paru-paru adalah bronchi, yang bercabang dari trachea. Bronchi bercabang secara progresif kedalam jalan-jalan udara yang lebih kecil yang disebut bronchioles yang berakhir pada kantung-kantung kecil yang dikenal sebagai alveoli, dimana pertukaran gas terjadi. Paru-paru dan dinding dada ditutupi oleh suatu lapisan jaringan yang tipis yang disebut pleura.
Kanker-kanker paru-paru dapat timbul dibagian mana saja dari paru-paru, dan 90%-95% dari kanker-kanker paru-paru diperkirakan timbul dari epithelial, atau sel-sel lapisan dari jalan-jalan udara yang lebih besar dan lebih kecil (bronchi dan bronchioles); untuk sebab ini, kanker-kanker paru-paru kadangkala disebut bronchogenic carcinomas atau bronchogenic cancers. Kanker-kanker dapat juga timbul dari pleura (lapisan jaringan tipis yang mengelilingi paru-paru), disebut mesotheliomas, atau jarang dari jaringan-jaringan pendukung didalam paru-paru, contohnya, pembuluh-pembuluh darah.
Berapa Umum Kanker Paru-Paru ?
Kanker paru-paru bertanggung jawab paling banyak untuk kematian-kematian yang disebabkan kanker pada pria-pria dan wanita-wanita diseluruh dunia. The American Cancer Society memperkirakna bahwa 213,380 kasus-kasus baru kanker paru-paru di Amerika akan didiagnosis dan 160,390 kematian-kematian yang disebabkan kanker paru-paru akan terjadi pada tahun 2007. Kanker paru-paru sebagian besar adalah suatu penyakit dari orang tua; hampir 70% dari orang-orang yang terdiagnosis dengan kondisi ini adalah berumur diatas 65 tahun, dimana kurang dari 3% kasus-kasus terjadi pada orang-orang dibawah umur 45 tahun.Kanker paru-paru adalah tidak umum sebelum tahun 1930s namun meningkat secara dramatis melalui dekade-dekade berikutnya ketika merokok meningkat. Pada banyak negara-negara yang sedang berkembang, kejadian kanker paru-paru sedang mulai menurun mengikuti pendidikan publik tentang bahaya-bahaya merokok dan program-program penghentian merokok yang efektif. Meskipun demikian, kanker paru-paru tetap berada diantara tipe-tipe kanker yang paling umum pada kedua-duanya pria dan wanita diseluruh dunia.
Kanker paru-paru juga telah melewati kanker payudara dalam mengakibatkan kematian-kematian yang paling terkait dengan kanker pada wanita-wanita di Amerika.
Penyebab Kanker Paru-Paru
Merokok
Kejadian kanker paru-paru adalah sangat terkait dengan merokok, dengan kira-kira 90% dari kanker-kanker paru-paru timbul sebagai akibat dari penggunaan tembakau. Risiko kanker paru-paru meningkat dengan jumlah rokok-rokok yang dihisap melalui waktu; dokter-dokter merujuk risiko ini dalam hal sejarah merokok bungkus tahunan (jumlah dari bungkus-bungkus rokok yang dihisap per hari dikalikan dengan jumlah tahun-tahun penghisapan). Contohnya, seorang yang telah merokok dua bungkus rokok per hari untuk 10 tahun mempunyai suatu sejarah 20 bungkus tahunan. Ketika risiko kanker paru meningkat bahkan dengan suatu sejarah merokok 10 bungkus tahunan, mereka yang dengan sejarah-sejarah 30 bungkus tahunan atau lebih dipertimbangkan mempunyai risiko yang paling besar mengembangkan kanker paru. Diantara merek yang merokok dua bungkus atau lebih rokok per hari, satu dari tujuh akan meninggal karena kanker paru.Menghisap pipa dan cerutu dapat juga menyebabkan kanker paru, meskipun risikonya tidak setinggi menghisap rokok. Dimana seorang yang merokok satu bungkus rokok per hari mempunyai suatu risiko mengembangkan kanker paru yang 25 kali lebih tinggi daripada seorang yang tidak merokok, perokok-perokok pipa dan cerutu mempunyai suatu risiko kanker paru yang kira-kira 5 kali daripada seseorang yang tidak merokok.
Asap tembakau mengandung lebih dari 4,000 senyawa-senyawa kimia, banyak darinya telah ditunjukkan menyebabkan kanker, atau karsinogenik. Dua karsinogenik-karsinogenik utama didalam asap tembakau adalah kimia-kimia yang dikenal sebagai nitrosamines dan polycyclic aromatic hydrocarbons. Risiko mengembangkan kanker paru berkurang setiap tahun seiring dengan penghentian merokok ketika sel-sel normal tumbuh dan menggantikan sel-sel yang rusak didalam paru. Pada mantan-mantan perokok, risiko mengembangkan kanker paru mulai mendekati yang dari seorang bukan perokok kira-kira 15 tahun setelah penghentian merokok.
Merokok Pasif
Serat-serat asbes (asbestos fibers) adalah serat-serat silikat (silicate fibers) yang dapat menetap untuk seumur hidup dalam jaringan paru seiring dengan paparan pada asbes-asbes. Tempat kerja adalah suatu sumber paparan pada serat-serat asbes yang umum, karena asbes-asbes digunakan secara meluas di masa lalu untuk kedua-duanya yaitu sebagai materi-materi isolasi panas dan akustik. Sekarang, penggunaan asbes dibatasi atau dilarang pada banyak negara-negara, termasuk Amerika. Kedua-duanya kanker paru dan mesothelioma (suatu tipe kanker dari pleura atau dari lapisan rongga perut yang disebut peritoneum) dikaitkan dengan paparan pada asbes-asbes. Mehisap rokok secara dramatis meningkatkan kemungkinan mengembangkan suatu kanker paru yang berhubungan dengan asbes pada pekerja-pekerja yang terpapar. Pekerja-pekerja asbes yang tidak merokok mempunyai suatu risiko sebesar lima kali mengembangkan kanker paru daripada bukan perokok, dan pekerja-pekerja asbes yang merokok mempunyai suatu risiko sebesar 50 sampai 90 kali lebih besar daripada bukan perokok.Radon Gas
Radon gas adalah suatu gas mulia secara kimia dan alami yang adalah suatu pemecahan produk uranium alami. Ia pecah/hancur membentuk produk-produk yang mengemisi suatu tipe radiasi yang mengionisasi. Radon gas adalah suatu penyebab kanker paru yang dikenal, dengan suatu estimasi 12% dari kematian-kematian kanker paru diakibatkan oleh radon gas, atau 15,000 sampai 22,000 kematian-kematian yang berhubungan dengan kanker paru setiap tahun di Amerika, membuat radon penyebab utama kedua dari kanker paru di Amerika. Seperti dengan paparan pada asbes, merokok yang serentak meningkatkan sangat besar risiko kanker paru dengan paparan pada radon. Radon gas dapat bergerak melalui tanah dan masuk kedalam rumah melalui celah-celah diantara fondasi-fondasi, pipa-pipa, saluran-saluran, atau tempat-tempat terbuka lainnya. The U.S. Environmental Protection Agency memperkirakan bahwa satu dari setiap 15 rumah-rumah di Amerika mengandung tingkat-tingkat radon gas yang berbahaya. Radon gas tidak terlihat dan tidak berbau, namun ia dapat terdeteksi dengan kotak-kotak tes yang sederhana.Kecenderungan Keluarga
Ketika mayoritas dari kanker-kanker paru dikaitkan dengan menghisap tembakau, fakta bahwa tidak semua perokok akhirnya mengembangkan kanker paru menyarankan bahwa faktor-faktor lain, seperti kepekaan genetik individu, mungkin memainkan suatu peran dalam menyebabkan kanker paru. Banyak studi-studi telah menunjukkan bahwa kanker paru kemungkinan terjadi pada saudara-saudara baik yang merokok maupun yang tidak merokok yang telah mempunyai kanker paru daripada populasi umum. Penelitian akhir-akhir ini telah melokalisir suatu daerah pada lengan panjang dari kromosom manusia nomor 6 yang kemungkinan mengandung suatu gen yang memberikan suatu kepekaan yang meningkat mengembangkan kanker paru pada perokok-perokok.Penyakit-Penyakit Paru
Kehadiran penyakit-penyakit paru tertentu, khususnya chronic obstructive pulmonary disease (COPD), dikaitkan dengan suatu risiko yang meningkat sedikit (empat sampai enam kali risiko dari seorang bukan perokok) untuk mengembangkan kanker paru bahkan setelah efek-efek dari menghisap rokok serentak telah ditiadakan.Sejarah Kanker Paru sebelumnya
Orang-orang yang selamat dari kanker paru mempunyai suatu risiko yang lebih besar daripada populasi umum mengembangkan suatu kanker paru kedua. Orang-orang yang selamat dari non-small cell lung cancers (NSCLCs, lihat dibawah) mempunyai suatu risiko tambahan dari 1%-2% per tahun mengembangkan suatu kanker paru kedua. Pada orang-orang yang selamat dari small cell lung cancers (SCLCs), risiko mengembangkan kanker-kanker kedua mendekati 6% per tahun.Polusi Udara
Polusi udara dari kendaraan-kendaraan, industri, dan tempat-tempat pembangkit tenaga (listrik) dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan kanker paru pada individu-individu yang terpapar. Sampai 1% dari kematian-kematian kanker paru disebabkan oleh pernapasan udara yang terpolusi, dan ahli-ahli percaya bahwa paparan yang memanjang (lama) pada udara yang terpolusi sangat tinggi dapat membawa suatu risiko serupa dengan yang dari merokok pasif untuk mengembangkan kanker paru.Tipe-Tipe Kanker Paru-Paru
Kanker-kanker paru, juga dikenal sebagai suatu bronchogenic carcinomas ("carcinoma" adalah istilah lain untuk kanker), diklasifikasikan secara luas kedalam dua tipe-tipe: small cell lung cancers (SCLC) dan non-small cell lung cancers (NSCLC). Klasifikasi ini berdasarkan pada penampilan mikroskopik dari sel-sel kanker itu sendiri. Dua tipe kanker-kanker ini tumbuh dan menyebar dalam cara-cara yang berbeda, sehingga suatu perbedaan antara dua tipe ini adalah penting.SCLC meliputi kira-kira 20% dari kanker-kanker paru-paru dan adalah yang paling agresif dan bertumbuh dengan cepat dari semua kanker-kanker paru-paru. SCLC dikaitkan sangat kuat dengan merokok, dengan hanya 1% dari tumor-tumor ini yang terjadi pada bukan perokok. SCLC menyebar secara cepat ke banyak tempat-tempat didalam tubuh dan paling sering ditemukan setelah mereka telah menyebar secara ekstensif. Merujuk pada suatu tipe sel khusus seringkali terlihat pada SCLC, kanker-kanker ini kadangkala disebut oat cell carcinomas.
NSCLC adalah kanker-kanker paru yan paling umum, mencakup sekitar 80% dari semua kanker-kanker paru-paru. NSCLC mempunyai tiga tipe utama yang dinamakan berdasarkan tipe sel-sel yang yang ditemukan dalam tumor:
- Adenocarcinomas adalah tipe NSCLC yang paling umum terlihat di Amerika dan meliputi sampai 50% dari NSCLC . Dimana adenocarcinomas dikaitkan dengan merokok seperti kanker-kanker paru lainnya, tipe ini terutama diamati juga pada bukan perokok yang mengembangkan kanker paru. Kebanyakan adenocarcinomas timbul pada area-area bagian luar atau sekeliling dari paru-paru. Bronchioloalveolar carcinoma adalah suatu subtipe dari adenocarcinoma yang seringkali berkembang pada berbagai tempat-tempat di paru-paru dan menyebar sepanjang dinding-dinding alveo yang telah ada sebelumnya.
- Squamous cell carcinomas tadinya adalah lebih umum daripada adenocarcinomas; saat ini, mereka mencakup kira-kira 30% dari NSCLC. Juga dikenal sebagai epidermoid carcinomas, squamous cell cancers timbul paling sering di ara pusat dada di bronchi.
- Large cell carcinomas, kadangkala dirujuk sebagai karsinoma-karsinoma yang tidak dapat dibedakan (undifferentiated carcinomas), adalah tipe NSCLC yang paling tidak umum.
- Mixtures (Campuran) dari tipe-tipe NSCLC yang berbeda juga ditemukan.
- Bronchial carcinoids mencakup sampai 5% dari kanker-kanker paru-paru. Tumor-tumor ini umumnya kecil (3-4 cm atau kurang) ketika didiagnosis dan paling umum terjadi pada orang-orang dibawah umur 40 tahun. Tidak berkaitan dengan merokok, carcinoid tumors dapat menyebar, dan suatu porsi kecil tumor-tumor ini mengeluarkan unsur-unsur yang menyerupai hormon. Carcinoids biasanya tumbuh dan menyebar lebih perlahan daripada bronchogenic cancers, dan banyak yang terdeteksi cukup awal untuk setuju pada operasi resection.
- Kanker-kanker dari jaringan-jaringan pendukung paru seperti otot-otot halus, pembuluh-pembuluh darah, atau sel-sel yang terlibat dalam respon imun jarang dapat terjadi pada paru-paru.
Tanda-Tanda dan Gejala-Gejala Kanker Paru-Paru
Gejala-gejala kanker paru bervariasi tergantung dari dimana dan berapa luas tersebarnya tumor. Tanda-tanda peringatan dari kanker paru tidak selalu hadir atau mudah diidentifikasikan. Seseorang dengan kanker paru mungkin mempunyai macam-macam dari gejala-gejala berikut:- Tidak ada gejala-gejala: Pada sampai dengan 25% dari orang-orang yang mendapat kanker paru, kanker pertama kali ditemukan pada suatu x-ray dada dan CT scan secara rutin sebagai suatu massa kecil yang terpencil kadangkala disebut suatu luka coin (coin lesion). Pasien-pasien ini dengan massa-massa tunggal yang kecil seringkali melaporkan tidak ada gejala-gejala kanker paru pada saat itu ditemukan.
- Gejala-Gejala yang berhubungan dengan kanker: Pertumubuhan kanker dan penyerangan (invasi) jaringan-jaringan paru dan lingkungan-lingkungannya mungkin mengganggu pernapasan, menjurus pada gejala-gejala seperti batuk, sesak napas, mencuit-cuit (wheezing), nyeri dada, dan batuk darah (hemoptysis). Jika kanker telah menyerang syaraf-syaraf, contohnya, ia mungkin menyebabkan nyeri pundak yang bergerak kebawah bagian luar lengan (disebut Pancoast's Syndrome) atau kelumpuhan pita-pita suaru menjurus pada suara serak (parau). Penyerangan kerongkongan mungkin menjurus pada kesulitan menelan (dysphagia). Jika suatu saluran udara yang besar terhalangi, mengempisnya sebagian dari paru mungkin terjadi dan menyebabkan infeksi-infeksi (abscesses, pneumonia) pada area yang terhalangi.
- Gejala-Gejala yang berhubungan dengan metastasis: Kanker paru yang telah menyebar ke tulang-tulang mungkin menghasilkan sakit yang sangat menyiksa pada tempat-tempat tulang yang terlibat. Kanker yang telah menyebar ke otak mungkin menyebabkan sejumlah gejala-gejala penyakit syaraf yang mungkin termasuk penglihatan yang kabur, sakit kepala, serangan-serangan (seizures), atau gejala-gejala stroke seperti kelemahan atau mati rasa pada bagian-bagian tubuh.
- Gejala-Gejala Paraneoplastic: Kanker-kanker paru seringkali diiringi oleh apa yang disebut paraneoplastic syndromes yang berakibat dari produksi unsur-unsur yang menyerupai hormon oleh sel-sel tumor. Paraneoplastic syndromes terjadi paling umum dengan SCLC namun mungkin terlihat dengan tipe tumor mana saja. Suatu paraneoplastic syndrome yang umum yang dikaitkan dengan SCLC adalah produksi dari suatu hormon yang disebut adrenocorticotrophic hormone (ACTH) oleh sel-sel kanker, menjurus pada pengeluaran hormon kortisol yang berlebihan oleh kelenjar-kelenjar adrenal (Cushing's syndrome). Sindrom paraneoplastik (paraneoplastic syndrome) yang paling sering terlihat dengan NSCLC adalah produksi dari suatu unsur serupa dengan hormon paratiroid, berakibat pada tingkat-tingkat kalsium yang meningkat dalam aliran darah.
- Gejala-Gejala Nonspesifik: Gejala-gejala nonspesifik yang terlihat dengan banyak kanker-kanker termasuk kanker paru meliputi kehilangan berat badan, kelemahan, dan kelelahan. Gejala-gejala psikologi seperti depresi dan perubahan-perubahan suasana hati adalah juga umum.
Kapan harus mengkonsulatsi seorang Dokter ?
Seseorang harus konsultasi dengan seorang penyedia pelayanan kesehatan jika mereka mengembangkan gejala-gejala yang berkaitan dengan kanker paru, terutama, jika mereka mempunyai:- suatu batuk gigih yang baru atau memburuknya suatu batuk kronis yang telah ada,
- darah dalam dahak,
- bronchitis yang gigih atau infeksi-infeksi pernapasan yang berulang-ulang,
- nyeri dada,
- kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan/atau kelelahan, dan/atau,
- kesulitan-kesulitan benapas seperti sesak napas atau mencuit-cuit (wheezing).
Diagnosis Kanker Paru-Paru
Dokter-dokter menggunakan suatu batasan yang luas dari prosedur-prosedur diagnostik dan tes-tes untuk mendiagnosis kanker paru. Ini termasuk:- Pemeriksaan riwayat dan fisik mungkin mengungkapkan kehadiran gejala-gejala atau tanda-tanda yang mencurigakan untuk kanker paru. Sebagai tambahan pada pertanyaan mengenai gejala-gejala dan faktor-faktor risiko mengembangkan kanker paru, dokter-dokter mungkin mendeteksi tanda-tanda dari kesulitan-kesulitan bernapas, halangan jalan udara, atau infeksi-infeksi di paru-paru. Cyanosis, suatu warna kulit dan selaput-selaput lendir yang kebiruan yang disebabkan oleh oksigen yang tidak cukup didalam darah, menyarankan fungsi paru yang dikompromiskan. Demikian juga, perubahan-perubahan pada jaringan dasar-dasar kuku, dikenal sebagai clubbing, mungkin juga mengindikasikan penyakit paru.
- X-ray Dada adalah langkah diagnostik pertama yang paling umum jika gejala-gejala kanker paru baru mana saja hadir. Prosedur x-ray dada seringkali melibatkan suatu gambaran dari belakang ke depan dada dan juga gambaran dari sisi. Seperti prosedur x-ray mana saja, x-ray dada memaparkan pasien secara singkat pada suatu jumlah radiasi yang kecil. X-ray dada mungkin mengungkap area-area yang mencurigakan dalam paru namun tidak mampu memastikan apakah area-area ini bersifat kanker. Terutama, benjolan-benjolan yang mengapur dalam paru-paru atau tumor-tumor jinak yang disebut hamartomas mungkin teridentifikasi pada suatu x-ray dada dan menirukan kanker paru.
- CT (computerized axial tomography scan, atau CAT scan) scans mungkin dilaksanakan pada dada, perut, dan/atau otak untuk memeriksa kedua-duanya tumor yang menyebar dan tumor primer. Suatu CT scan dada mungkin dipesan ketika x-rays negatif atau tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang luas atau lokasi dari suatu tumor. CT scans adalah prosedur-prosedur x-ray yang menggabungkan berbagai gambaran (multiple images) dengan bantuan sebuah komputer menghasilkan gambaran-gambaran potongan melintang dari tubuh. Gambar-gambar diambil oleh suatu mesin x-ray yang berbentuk donut besar pada sudut-sudut berbeda sekitar tubuh. Suatu keuntungan dari CT scans adalah bahwa mereka lebih sensitif daripada x-rays dada standar dalam mendeteksi benjolan-benjolan paru. Kadangkala materi kontras yang masuk kedalam darah diberikan sebelum prosedur untuk membantu menggambarkan organ-organ dan posisi-posisi mereka. Suatu CT scan memaparkan pasien pada suatu jumlah radiasi yang sangat kecil. Efek sampingan yang paling umum adalah suatu reaksi yang kurang baik terhadap materi kontras yang dimasukkan kedalam darah yang mungkin telah diberikan sebelum prosedur. Mungkin terjadi gatal, ruam, atau penyakit gatal bintik merah dan bengkak (hives) yang umumnya menghilang cukup cepat. Reaksi-reaksi anaphylactic yang berat (reaksi-reaksi alergi yang mengancam nyawa dengan kesulitan-kesulitan bernapas) terhadap materi kontras adalah jarang. CT scans dari perut mungkin mengidentifikasi kanker yang menyebar didalam hati atau kelenjar adrenal, dan CT scans dari kepala mungkin diperintahkan untuk mengungkap kehadiran dan luasnya kanker yang menyebar (metastatic cancer) didalam otak.
- Suatu teknik yang disebut suatu low-dose helical CT scan (atau spiral CT scan) kadangkala digunakan dalam penyaringan (screening) kanker-kanker paru. Prosedur ini memerlukan suatu tipe khusus dari CAT scanner dan telah ditunjukkan sebagai suatu alat yang efektif untuk mendeteksi kanker-kanker paru yang kecil pada perokok-perokok dan mantan-mantan perokok. Bagaimanapun, masih belum dibuktikan apakah penggunaan teknik ini sebenarnya menyelamatkan nyawa-nyawa atau menurunkan risiko kematian dari kanker paru. Kepekaan yang dipertinggi dari metode ini sebenarnya adalah satu dari sumber-sumber kekurangannya, karena benjolan-benjolan paru yang memerlukan evaluasi selanjutnya akan terlihat pada kira-kira 20% dari orang-orang dengan teknik ini. Dari benjolan-benjolan yang teridentifikasi oleh low-dose helical screening CTs, 90% adalah tidak bersifat kanker namun memerlukan sampai dua tahun tes dan follow-up yang mahal dan seringkali tidak menyenangkan. Percobaan-percobaan sedang dalam perjalanan untuk memastikan lebih jauh penggunaan dari spiral CT scans dalam penyaringan (screening) kanker paru.
- Magnetic resonance imaging (MRI) scans mungkin diusulkan jika detil yang tepat tentang suatu lokasi tumor diperlukan. Teknik MRI menggunakan kemagnetan, gelombang-gelombang radio, dan sebuah komputer untuk menghasilkan gambar-gambar dari struktur-struktur tubuh. Seperti dengan CT scanning, pasien diletakkan pada suatu ranjang yang dapat digerakkan yang dimasukkan kedalam MRI scanner. Tidak ada efek-efek sampingan yang diketahui dari MRI scanning, dan tidak ada paparan pada radiasi. Gambar dan resolusi yang dihasilkan oleh MRI adalah cukup mendetil dan dapat mendeteksi perubahan-perubahan kecil dari struktur-struktur didalam tubuh. Orang-orang dengan pemacu-pemacu jantung (heart pacemakers), penanaman-penanaman metal (metal implants), klep-klep jantung buatan (artificial heart valves), dan struktur-struktur yang ditanamkan secara operasi tidak dapat di scan dengan suatu MRI karena berisiko magnetnya mungkin menggerakkan bagian-bagian metal dari struktur-struktur ini.
- Positron emission tomography (PET) scanning adalah suatu teknik penggambaran khusus yang menggunakan unsur-unsur radioaktif yang pendek umur untuk menghasilkan gambar-gambar berwarna tiga dimensi dari unsur-unsur yang berfungsi didalam tubuh. Dimana CT scans dan MRI scans melihat pada struktur-struktur anatomi, PET scans mengukur fungsi dan aktivitas metabolik jaringan. PET scans dapat memastikan apakah suatu jaringan tumor tumbuh secara aktif dan dapat membantu dalam memastikan tipe dari sel-sel dalam suatu tumor tertentu. Pada PET scanning, pasien menerima suatu obat radioaktif berumur separuh yang singkat dan menerima kira-kira jumlah paparan radiasi seperti dengan dua x-ray dada. Obat mengeluarkan positron-positron dari mana saja mereka digunakan didalam tubuh. Ketika positron-positron menghadapi elektron-elektron didalam tubuh, suatu reaksi menghasilkan sinar-sinar gamma terjadi. Suatu scanner merekam sinar-sinar gamma ini dam memetakan area-area dimana obat ini ditempatkan. Contohnya, menggabungkan glukosa (suatu sumber energi yang umum didalam tubuh) dengan sebuah unsur radioaktif akan menunjukkan dimana glukosa sedang dipakai dalam suatu tumor yang sedang tumbuh.
- Bone scans digunakan untuk menciptakan gambar-gambar dari tulang-tulang pada suatu layar komputer atau pada film. Dokter-dokter mungkin memerintahkan suatu scan tulang untuk memastikan apakah suatu kanker paru telah menyebar ke tulang-tulang. Pada suatu scan tulang, suatu jumlah kecil dari materi radioaktif disuntikkan kedalam aliran darah dan mengumpul didalam tulang-tulang, terutama pada area-area yang abnormal seperti yang dilibatkan oleh tumor-tumor yang menyebar (metastatic tumors). Materi yang beradioaktif dideteksi oleh sebuah scanner, dan gambar dari tulang-tulang direkam pada sebuah film khusus untuk pengamatan yang permanen.
- Sputum cytology: Diagnosis kanker paru selalu memerlukan konfirmasi dari sel-sel ganas oleh seorang ahli patologi, bahkan ketika gejala-gejala dan studi-studi x-rays mencurigakan kanker paru. Metode yang paling sederhana untuk menetapkan diagnosis adalah pemeriksaan dahak dibawah sebuah mikroskop. Jika suatu tumor ditemukan terpusat dan telah menyerang jalan-jalan udara, prosedur ini, dikenal sebagai suatu pemeriksaan sputum cytology, mungkin mengizinkan visualisasi dari sel-sel tumor untuk diagnosis. Ini adalah prosedur diagnostik jaringan yang paling tidak berisiko dan tidak mahal, namun nilainya terbatas karena sel-sel tumor tidak akan selalu hadir pada dahak, bahkan jika pun suatu tumor hadir. Juga, sel-sel yang tidak bersifat kanker mungkin adakalanya menjalankan perubahn-perubahan sebagai reaksi pada peradangan atau luka yang membuat mereka terlihat seperti sel-sel kanker.
- Bronchoscopy: Pemeriksaan jalan udara dengan bronchoscopy (visualisasi jalan-jalan udara melalui suatu tabung kecil yang dimasukkan melalui hidung atau mulut) mungkin mengungkap area-area tumor yang dapat diambil contohnya untuk diagnosis patologi. Suatu tumor di area-area pusat paru atau yang timbul dari jalan-jalan udara yang lebih besar dapat diakses untuk mengambil contoh menggunakan teknik ini. Bronchoscopy mungkin dilaksanakan denga menggunakan suatu fiberoptic bronchoscope yang kaku atau lentur dan dapat dilaksanakan dalam ruangan bronkoskopi untuk pasien luar pada hari yang sama, suatu kamar operasi, atau suatu ruangan rumah sakit. Prosedurnya dapat tidak menyenangkan dan memerlukan pemberian obat penenang atau pembiusan. Dimana prosedur ini relatif aman, prosedur ini harus dilakukan oleh seorang spesialis paru (pulmonologist atau ahli bedah) yang berpengalaman dalam prosedur ini. Jika suatu tumor telah divisualisasikan dan diambil cukup contohnya, suatu diagnosis kanker secara akurat biasanya dimungkinkan. Beberapa pasien-pasien mungkin membatukkan darah yang berwarna coklat tua untuk satu sampai dua hari setelah prosedur ini. Komplikasi-komplikasi yang lebih serius dan jarang termasuk suatu jumlah perdarahan yang lebih besar, tingkat-tingkat yang menurun dari oksigen dalam darah, dan aritmia jantung dan juga komplikasi-komplikasi dari obat-obat penenang dan pembiusan.
- Needle biopsy: Fine needle aspiration (FNA) melalui kulit, paling umum dilaksanakan dengan gambar radiologi untuk bimbingan, mungkin bermanfaat mendapatkan kembali sel-sel untuk diagnosis dari benjolan-benjolan tumor di paru. Needle biopsies adalah terutama bermanfaat ketika tumor paru berlokasi di sekeliling paru dan tidak dapat diakses untuk mengambil contoh oleh bronchoscopy. Suatu jumlah kecil dari pembiusan lokal diberikan sebelum pemasukkan suatu jarum yang tipis melalui dinding dada kedalam area abnormal paru. Sel-sel diisap kedalam penyemprot (syringe) dan diperiksa dibawah mikroskop untuk sel-sel tumor. Prosedur ini umumnya akurat ketika jaringan dari area yang terpengaruh di sample (diambil contohnya) secukupnya, namun pada beberapa kasus-kasus, area-area yang berdekatan atau yang tidak terlibat dari paru mungkin di sample secara salah. Suatu risiko kecil (3%-5%) dari kebocoran udara dari paru-paru (disebut suatu pneumothorax, yang dapat dengan mudah dirawat) mengiringi prosedur ini.
- Thoracentesis: Kadangkala kanker-kanker paru melibatkan jaringan pelapis dari paru-paru (pleura) dan menjurus pada suatu akumulasi cairan di ruangan antara paru-paru dan dinding dada (disebut suatu pleural effusion). Aspiration dari suatu contoh cairan ini dengan suatu jarum yang tipis (thoracentesis) mungkin mengungkap sel-sel kanker dan menentukan diagnosisnya. Sama seperti needle biopsy, suatu risiko kecil dari suatu pneumothorax dikaitkan dengan prosedur ini.
- Prosedur-Prosedur Operasi Utama: Jika tidak satupun dari metode-metode tersebut diatas menghasilkan suatu diagnosis, metode-metode operasi harus dikerjakan untuk mendapatkan jaringan tumor untuk diagnosis. Ini dapat termasuk mediastinoscopy (memeriksa rongga dada antara paru-paru melalui suatu pemeriksaan yang dimasukkan secara operasi dengan biopsi dari massa -massa tumor atau simpul-simpul getah bening) atau (pembukaan dinding dada secara operasi dengan pengangkatan tumor sebanyak mungkin). Thoracotomy jarang mampu mengangkat secara penuh suatu kanker paru, dan kedua-duanya mediastinoscopy dan thoracotomy membawa risiko-risiko dari prosedur-prosedur operasi utama (komplikasi-komplikasi seperti perdarahan, dan risiko-risiko dari pembiusan dan obat-obatan). Prosedur ini dilaksanakan dalam suatu ruangan operasi, dan pasien harus tinggal di rumah sakit.
- Tes-es Darah: Ketika tes-tes darah rutin sendiri tidak dapat mendiagnosis kanker paru, mereka mungkin mengungkap kelainan-kelaianan biokimia atau metabolik didalam tubuh yang menyertai kanker. Contohna, tingkat-tingkat kalsium atau enzim-enzim alkaline phosphatase yang meningkat mungkin menyertai kanker yang menyebar ke tulang-tulang. Demikian juga, tingkat-tingkat dari enzim-enzim tertentu yang biasanya hadir dalam sel-sel hati yang meningkat, termasuk aspartate aminotransferase (AST atau SGOT) dan alanine aminotransferase (ALT atau SGPT), menandakan kerusakan hati, kemungkinan melalui kehadiran tumor yang menyebar.
Peningkatan Kanker Paru-Paru
Tingkat dari suatu tumor merujuk pada luasnya sebuah kanker telah menyebar didalam tubuh. Peningkatan melibatkan kedua-duanya yaitu evaluasi ukuran suatu tumor dan juga kehadiran atau ketidakhadiran dari area-area penyebaran pada simpul-simpul getah bening atau pada organ-organ lain. Peningkatan adalah penting untuk menentukan bagaimana suatu tumor tertentu harus dirawat, karena terapi-terapi kanker paru dicocokkan dengan tingkat-tingkat tumor yang spesifik. Peningkatan suatu tumor juga adalah kritis dalam memperkirakan prognosis dari seorang pasien, dengan tumor-tumor tingkat yang lebih tinggi umumnya mempunyai suatu prognosis yang buruk daripada tumor-tumor tingkat yang lebih rendah.Dokter-dokter mungkin menggunakan beberapa tes-tes untuk secara akurat memuat tingkatan suatu kanker paru, termasuk tes-tes laboratorium (kimia darah), x-rays, CT scans, scans tulang, dan MRI scans.tes-tes kimia darah yang abnormal mungkin menandakan kehadiran dari tempat-tempat penyebaran kanker di tulang atau hati, dan prosedur-prosedur radiologi dapat mendokumentasikan ukuran suatu tumor dan juga kemungkinan penyebaran ke organ-organ lain.
NSCLC diberikan suatu tingkat dari I sampai IV dalam urutan keparahannya:
- Pada tingkat I, kanker terbatas pada paru.
- Pada tingkat II dan III, kanker terbatas pada dada (dengan tumor-tumor yang lebih besar dan lebih invasif diklasifikasikan sebagai tingkat III).
- Tingkat IV kanker telah menyebar jauh dari dada ke bagian-bagian lain tubuh.
- SCLC tingkat terbatas merujuk pada kanker yang terbatas pada area asalnya didalam dada.
- Pada SCLC tingkat ekstensif , kanker telah menyebar keluar dari dada ke bagian-bagian lain tubuh.
Merawat Kanker Paru-Paru
Perawatan kanker paru dapat melibatkan pengangkatan tumor secara operasi, kemoterapi, atau terapi radiasi, begitu juga kombinasi-kombinasi dari metode-metode ini. Keputusan mengenai perawatan mana akan sesuai untuk individu yang diberikan harus mempertimbangkan lokasi dan luas dari tumor begitu juga keadaan kesehatan keseluruhan dari pasien.Seperti dengan kanker-kanker lain, terapi mungkin diresepkan dengan tujuan menyembuhkan (pengangkatan atau pembasmian suatu kanker) atau meredakan/meringankan (tindakan-tindakan yang tidak mampu menyembuhkan suatu kanker namun dapat mengurangi nyeri/sakit dan penderitaan). Lebih dari satu tipe terapi mungkin diresepkan. Pada kasus-kasus demikian, terapi yang ditambahkan untuk memperbesar efek-efek dari terapi primer dirujuk sebagai adjuvant therapy. Sebuah contoh dari adjuvant therapy adalah kemoterapi atau radioterapi yang dimasukkan setelah pengangkatan suatu tumor secara operasi dalam rangka memastikan bahwa semua sel-sel tumor telah dibasmi.
Operasi: Pengangkatan tumor secara operasi umumnya dilaksanakan untuk tingkat terbatas (tingkat I atau kadangkala tingkat II) NSCLC dan adalah pilihan perawatan untuk kanker yang belum menyebar diluar paru. Kira-kira 10%-35% dari kanker-kanker paru dapat diangkat secara operasi, namun pengangkatan tidak selalu berakibat pada suatu penyembuhan, karena tumor-tumor mungkin telah menyebar dan dapat terjadi kembali pada suatu waktu kemudian. Diantara orang-orang yang mempunyai suatu kanker paru yang terisolasi dan bertumbuh perlahan yang telah diangkat, 25%-40% masih hidup lima tahun setelah didiagnosis. Operasi tidak mungkin jika kanker terlau dekat pada trachea atau jika orang itu mempunyai kondisi-kondisi serius lainnya (seperti penyakit jantung atau paru yang berat) yang akan membatasi kemampuan mereka untuk mentoleransi suatu operasi. Operasi lebih jarang dilakukan dengan SCLC karena tumor-tumor ini kemungkinan kecil berlokasi pada satu area yang dapat diangkat.
Prosedur operasi yang dipilih tergantung dari ukuran dan lokasi tumor. Ahli-ahli bedah harus membuka dinding dada dan mungkin melakukan suatu wedge resection dari paru (pengangkatan suatu bagian dari satu lobe), suatu lobectomy (pengangkatan satu lobe), atau suatu pneumonectomy (pengangkatan dari satu keseluruhan paru). Kadangkala simpul-simpul getah bening pada daerah dari paru-paru juga diangkat (lymphadenectomy). Operasi kanker paru adalah suatu prosedur operasi utama yang memerlukan pembiusan umum, tinggal di rumah sakit dan pelayanan follow-up untuk berminggu-minggu sampai berbulan-bulan. Setelah prosedur operasi, pasien-pasien mungkin mengalami kesulitan bernapas, sesak napas, nyeri, dan kelemahan. Risiko-risiko operasi termasuk komplikasi-komplikasi yang disebabkan oleh perdarahan, infeksi, dan komplikasi-komplikasi dari pembiusan umum.
Radiasi: Terapi radiasi mungkin dikerjakan sebagai suatu perawatan untuk keduanya NSCLC dan SCLC. Terapi radiasi menggunakan x-rays berenergi tinggi atau tipe-tipe radiasi lain untuk membasmi sel-sel kanker yang membelah/membagi. Terapi radiasi mungkin diberikan sebagai terapi yang menyembuhkan (curative therapy), terapi yang meredakan (palliative therapy)atau sebagai terapi adjuvant pada operasi atau kemoterapi. Radiasi diberikan secara eksternal, dengan menggunaka suatu mesin yang mengarahkan radiasi pada kanker, atau secara internal melalui penempatan unsur-unsur radioaktif pada kotak-kotak yang disegel didalam area dari tubuh dimana tumor berlokasi. Brachytherapy adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan penggunaan suatu butir yang kecil dari meteri radioaktif ditempatkan langsung kedalam kanker atau kedalam jalan udara yang dekat kanker. Ini biasanya dilakukan melalui suatu bronchoscope. Suatu tipe dari terapi eksternal disebut "pisau gamma" kadangkala digunakan untuk merawat tempat-tempat penyebaran kanker di otak yang tunggal. Pada prosedur ini, berbagai berkas cahaya radiasi difokuskan pada tumor untuk beberapa menit sampai beberapa jam ketika kepala dipegang ditempat oleh suatu bingkai yang kaku. Terapi radiasi dapat diberikan jika seseorang menolak operasi, jika sebuah tumor telah menyebar ke area-area seperti simpul-simpul getah bening atau trachea membuat pengangkatan secara operasi tidak mungkin, atau jika seseorang mempunyai kondisi-kondisi lain yang membuat mereka terlalu sakit untuk menjalankan operasi utama. Terapi radiasi umumnya hanya menyusutkan suatu tumor atau membatasi pertumbuhannya ketika diberikan sebagai terapi tunggal, namun pada 10%-15% dari orang-orang itu menjurus pada remisi dan peredaan kanker jangka panjang. Menggabungkan terapi radiasi dengan kemoterapi dapat lebih jauh meningkatkan kesempatan-kesempatan kelangsungan hidup ketika kemoterapi diberikan. Terapi radiasi eksternal umumnya dapat dijalankan pada basis pasien luar dimana terapi radiasi internal memerlukan suatu opname yang singkat. Seseorang yang mempunyai penyakit paru yang berat sebagai tambahan pada suatu kanker paru mungkin tidak mampu menerima radioterapi pada paru.
Untuk terapi radiasi eksternal, suatu proses yang disebut simulasi adalah perlu sebelum perawatan. Menggunakan CT scans, komputer-komputer, dan pengukuran-pengukuran yang tepat, simulasi memetakan lokasi yang tepat dimana radiasi akan diberikan, disebut bidang perawatan. Proses ini biasanya memakan waktu 30 menit sampai dua jam. Perawatan radiasi eksternal sendiri umumnya dilakukan empat atau lima hari setiap minggu untuk beberapa minggu.
Terapi radiasi tidak membawa risiko-risiko dari operasi utama, namun ia dapat mempunyai efek-efek sampingan yang tidak menyenangkan termasuk keletihan dan kekurangan energi. Suatu jumlah sel putih yang berkurang (membuat seseorang lebih peka terhadap infeksi) dan tingkat-tingkat platelet darah yang rendah (membuat penggumpalan darah lebih sulit) dapat juga terjadi dengan terapi radiasi. Jika organ-organ pencernaan berada di bidang paparan radiasi, pasien-pasien mungkin mengalami mual, muntah, atau diare. Terapi radiasi dapat mengiritasi kulit pada area yang dirawat, namun iritasi ini umumnya membaik dengan waktu setelah perawatan telah selesai.
Kemoterapi: Keduanya NSCLC dan SCLC mungkin dirawat dengan kemoterapi. Kemoterapi merujuk pada pemberian obat-obat yang menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dengan membasmi mereka atau mencegah mereka membelah/membagi. Kemoterapi mungkin diberikan sendirian, sebagai suatu adjuvant pada terapi operasi, atau dalam kombinasi dengan radioterapi. Dimana sejumlah obat-obat kemoterapi telah dikembangkan, obat-obat yang berdasarkan platinum telah menjadi paling efektif dalam perawatan kanker-kanker paru.
Kemoterapi adalah pilihan perawatan untuk kebanyakan SCLC, karena tumor-tumor ini umumnya tersebar luas didalam tubuh ketika mereka terdiagnosis. Hanya separuh dari orang-orang yang mempunyai SCLC masih hidup untuk empat bulan tanpa kemoterapi. Dengan kemoterapi, waktu kelangsungan hidup mereka meningkat empat sampai lima kali lipat. Kemoterapi sendirian tidak terlalu efektif dalam merawat NSCLC, namun ketika NSCLC telah menyebar, ia dapat memperpanjang kelangsungan hidup pada banyak kasus-kasus.
Kemoterapi mungkin diberikan sebagai pil-pil, sebagai suatu infusi melalui urat nadi, atau sebagai suatu kombinasi dari kedua-duanya. Perawatan-perawatan kemoterapi biasanya diberikan pada suatu tatacara pasien luar. Suatu kombinasi dari obat-obat diberikan dalam suatu rangkaian perawatan, disebut siklus-siklus, melalui suatu periode dari berminggu-minggu sampai berbulan-bulan, dengan istirahat-istirahat diantara siklus-siklus. Sayangnya, obat-obat yang digunakan pada kemoterapi juga membunuh sel-sel yang membelah secara normal didalam tubuh, berakibat pada efek-efek sampingan yang tidak menyenangkan. Kerusakan pada sel-sel darah dapat berakibat pada kepekaan yang meningkat terhadap infeksi-infeksi dan kesulitan-kesulitan dengan penggumpalan darah (perdarahan atau mudah memar). Efek-efek sampingan lain termasuk kelelahan, kehilangan berat badan, rambut rontok, mual, muntah, diare, dan luka-luka mulut. Efek-efek sampingan dari kemoterapi bervariasi menurut dosis dan kombinasi dari obat-obat yang digunakan dan mungkin juga bervariasi dari individu ke individu. Obat-obat telah dikembangkan yang dapat merawat atau mencegah banyak dari efek-efek sampingan kemoterapi. Efek-efek sampingan ini umumnya hilang sewaktu tahap penyembuhan dari perawatan atau setelah penyelesaiannya.
Brain prophylactic radiation: SCLC seringkali menyebar ke otak. Kadangkala orang-orang dengan SCLC yang merespon dengan baik pada perawatan dirawat dengan terapi radiasi pada kepala untuk merawat penyebaran yang sangat dini ke otak (disebut micrometastasis) yang masih belum terdeteksi dengan CT atau MRI scans dan masih belum menghasilkan gejala-gejala. Terapi radiasi otak dapat menyebabkan persoalan-persoalan memori jangka pendek, kelelahan, mual dan efek-efek sampingan lainnya.
Perawatan Kekambuhan: Kanker paru yang kembali setelah perawatan dengan operasi, kemoterapi, dan/atau terapi radiasi disebut kekambuhan (recurrent atau relapsed). Jika suatu kanker kambuh dibatasi pada satu lokasi dalam paru, ia mungkin dapat dirawat dengan operasi. Tumor-tumor kambuh umumnya tidak merespon pada obat-obat kemoterapi yang dimasukkan sebelumnya. Karena obat-obat yang berdasarkan platinum umumnya digunakan pada awal kemoterapi dari kanker-kanker paru, obat-obat ini tidak bermanfaat pada kebanyakan kasus-kasus dari kekambuhan. Suatu tipe kemoterapi yang dirujuk sebagai kemoterapi baris kedua digunakan untuk merawat kanker-kanker yang kambuh yang sebelumnya telah dirawat dengan kemoterapi, dan sejumlah dari cara kemoterapi baris kedua telah terbukti efektif pada perpanjangan kelangsungan hidup. Orang-orang dengan kanker paru yang kambuh yang cukup baik mentoleransi terapi adalah juga calon-calon yang baik untuk terapi-terapi percobaan termasuk percobaan-percobaan klinik.
Terapi yang ditargetkan: Satu alternatif pada kemoterapi standar adalah obat erlotinib (Tarceva) yang mungkin digunakan pada pasien-pasien dengan NSCLC yang tidak lagi merespon pada kemoterapi. Ia adalah apa ang disebut obat yang ditargetkan (targeted drug), suau obat yang lebih secara spesifik ditargetkan/ditujukan pada sel-sel kanker, berakibat pada kerusakan yang lebih sedikit pada sel-sel normal. Erlotinib menargetkan suatu protein yang disebut epidermal growth factor receptor (EGFR) yang membantu sel-sel untuk membelah. Protein ini ditemukan pada tingkat-tingkat yang tingginya abnormal pada permukaan beberapa tipe-tipe sel-sel kanker, termasuk banyak kasus-kasus dari non-small cell lung cancer (NSCLC). Erlotinib diminum dalam bentuk pil.
Usaha-usaha lain pada terapi yang ditargetkan termasuk obat-obat yang dikenal sebagai obat-obat antiangiogenesis, yang menghalangi perkembangan dari pembuluh-pembuluh darah baru dalam suatu tumor. Obat antiangiogenic bevacizumab (Avastin) telah ditemukan baru-baru ini untuk memperpanjang kelangsungan hidup pada kanker paru yang telah lanjut ketika ia ditambahkan pada cara kemoterapi standar. Bevacizumab diberikan melalui urat nadi setiap dua sampai tiga minggu. Bagaimanapun, karena obat ini mungkin menyebabkan perdarahan, ia tidak cocok digunakan pada pasien-pasien yang batuk darah, jika kanker paru telah menyebar ke otak, atau pada orang-orang yang sedang menerima terapi pencegah pembekuan darah (anticoagulation therapy, obat-obat pengencer darah). Bevacizumab juga tidak digunakan pada kasus-kasus dari squamous cell cancer, karena ia menjurus pada perdarahan dari kanker paru tipe ini.
Photodynamic therapy (PDT): Satu terapi yang lebih baru yang digunakan untuk beberapa tipe dan tingkatan dari kanker paru (begitu juga beberapa kanker-kanker lain) adalah photodynamic therapy. Pada perawatan photodynamic, suatu unsur photosynthesizing (seperti suatu porphyrin, suatu unsur yang terjadi secara alami di tubuh) disuntikkan kedalam aliran darah beberapa jam sebelum operasi. Selama waktu ini, unsur ini menempatkan dirinya secara selektif pada sel-sel yang tumbuh dengan cepat seperti sel-sel kanker. Suatu prosedur kemudian mengikutinya dimana dokter menggunakan suatu sinar dengan panjang gelombang tertentu melalui suatu tongkat yang dipegang tangan langsung ke tempat dari kanker dan jaringan-jaringan sekitarnya. Energi dari sinar mengaktifkan unsur photosensitizing, menyebabkan produksi dari suatu racun yang menghancurkan sel-sel tumor. PDT mempunyai keuntungan-keuntungan yang mana ia dapat secara tepat mengenai sasaran dari lokasi kanker, lebih tidak invasif daripada operasi, dan dapat diulang pada tempat yang sama jika diperlukan. Kelemahan-kelemahan dari PDT adalah bahwa ia hanya bermanfaat dalam merawat kanker-kanker yang dapat dicapai dengan suatu sumber sinar dan tidak cocok untuk perawatan kanker-kanker yang luas/ekstensif. Penelitian sedang berlangsung untuk lebih jauh menentukan keefektivitasan PDT pada kanker paru.
Experimental therapies: Karena tidak ada terapi yang tersedia saat ini yang secara mutlak efektif dalam merawat kanker paru, pasien-pasien mungkin ditawarkan sejumlah terapi-terapi baru yang masih dalam status percobaan, yang berarti bahwa dokter-dokter belum mempunyai cukup informasi untuk memutuskan apakah terapi-terapi ini harus menjadi bentuk-bentuk yang diterima untuk merawat kanker paru. Obat-obat baru atau kombinasi-kombinasi baru dari obat-obat diuji dalam apa yang disebut percobaan-percobaan klinik, yang adalah studi-studi yang mengevaluasi keefektifan dari pengobatan-pengobatan baru jika dibandingkan dengan perawatan-perawatan yang telah digunakan secara meluas. Perawatan-perawatan percobaan yang dikenal sebagai immunotherapies sedang dipelajari yang melibatkan penggunaan terapi-terapi yang berkaitan dengan vaksin atau terapi-terapi lain yang mencoba menggunakan sistim imun tubuh untuk melawan sel-sel kanker.
Prognosis (Ramalan/Harapan) Kanker Paru-paru
Prognosis dari kanker paru merujuk pada kesempatan untuk penyembuhan dan tergantung dari lokasi dan ukuran tumor, kehadiran gejala-gejala, tipe kanker paru, dan keadaan kesehatan secara keseluruhan dari pasien.SCLC mempunyai pertumbuhan yang paling agresif dari semua kanker-kanker paru, dengan suatu waktu kelangsungan hidup median (angka yang ditengah-tengah) dari hanya dua sampai empat bulan setelah didiagnosis jika tidak dirawat. (Itu adalah pada dua sampai empat bulan separuh dari semua pasien-pasien telah meninggal). Bagaimanapun, SCLC adalah juga tipe kanker paru yang paling responsif pada terapi radiasi dan kemoterapi. Karena SCLC menyebar sangat cepat dan biasanya berhamburan pada saat diagnosis, metode-metode seperti pengangkatan secara operasi atau terapi radiasi lokal berkurang efektif dalam merawat tipe tumor ini. Bagaimanapun, ketika kemoterapi digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan metode-metode lain, waktu kelangsungan hidup dapat diperpanjang empat sampai lima kali. Dari semua pasien-pasien dengan SCLC, hanya 5%-10% masih hidup lima tahun setelah diagnosis. Kebanyakan dari mereka yang selamat (hidup lebih lama) mempunyai tingkat yang terbatas dari SCLC.
Pada non-small cell lung cancer (NSCLC), hasil-hasil dari perawatan standar biasanya keseluruhannya jelek namun kebanyakan kanker-kanker yang terlokalisir dapat diangkat secara operasi. Bagaimanapun, pada tingkat I kanker-kanker yang dapat diangkat sepenuhnya, angka kelangsungan hidup lima tahun dapat mendekati 75%. Terapi radiasi dapat menghasilkan suatu penyembuhan pada suatu minoritas dari pasien-pasien dengan NSCLC dan menjurus pada pembebasan gejala-gejala pada kebanyakan pasien-pasien. Pada penyakit tingkat berlanjut, kemoterapi menawarkan perbaikan waktu kelangsungan hidup yang sedang, meskipun angka-angka kelangsungan hidup keseluruhannya jelek.
Prognosis keseluruhan untuk kanker paru adalah jelek jika dibandingkan dengan beberapa kanker-kanker lain. Angka-angka kelangsungan hidup untuk kanker paru umumnya lebih rendah daripada yang untuk kebanyakan kanker-kanker, dengan suatu angka keseluruhan kelangsungan hidup lima tahun untuk kanker paru sebesar 16% dibandingkan dengan 65% untuk kanker usus besar, 89% untuk kanker payudara, dan lebih dari 99% untuk kanker prostat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar