Definisi Eosinophilic Esophagitis
Eosinophilic esophagitis adalah kondisi peradangan dimana dinding esophagus menjadi terisi dengan jumlah-jumlah yang besar dari eosinophils, tipe dari sel darah putih.
Esophagus adalah tabung yang berotot yang mendorong makanan yang ditelan dari mulut kedalam lambung. Esophagitis merujuk pada peradangan dari esophagus yang mempunyai beberapa sebab-sebab. Penyebab yang paling umum dari esophagitis adalah pengaliran kembali asam (acid reflux) yang paling seringkali berakibat pada heartburn (rasa terbakar dihulu hati), meskipun acid reflux juga dapat menyebabkan borok-borok (ulcers) pada lapisan bagian dalam dari esophagus. Penyebab-penyebab yang kurang umum lainnya dari esophagitis termasuk virus-virus (seperti herpes simplex), jamur (seperti Candida), obat-obat yang menyangkut pada esophagus (seperti antibiotik, tetracycline), dan terapi radiasi (seperti untuk perawatan kanker paru). Dokter-dokter percaya bahwa eosinophilic esophagitis adalah tipe dari esophagitis yang disebabkan oleh alergi tepat seperti kondisi-kondisi seperti asma, hay fever, allergic rhinitis, dan atopic dermatitis meskipun senyawa yang tepat yang menyebabkan alergi tidak diketahui. Tanda dari eosinophilic esophagitis adalah kehadiran dari jumlah-jumlah yang besar dari eosinophils pada jaringan tepat dibawah lapisan bagian dalam dari esophagus.
Eosinophils adalah sel-sel darah putih (leukocytes) yang dibuat di sumsum tulang dan adalah salah satu dari banyak tipe-tipe dari sel-sel yang secara aktif memajukan peradangan. Mereka terutama aktif pada tipe peradangan yang disebabkan oleh reaksi-reaksi alergi. Jadi, jumlah yang besar dari eosinophils dapat berakumulasi pada jaringan-jaringan seperti esophagus, lambung, usus kecil, dan adakalanya dalam darah jika individu-individu terpapar pada allergen. Allergen(-allergen) yang menyebabkan eosinophilic esophagitis tidak diketahui. Bahkan tidak diketahui apakah allergen dihirup atau dimakan. Eosinophilic esophagitis adalah lebih umum pada individu-individu dengan kondisi-kondisi alergi lain seperti asma, hay fever, allergic rhinitis, dan atopic dermatitis.
Eosinophilic esophagitis mempengaruhi keduanya anak-anak dan kaum dewasa. Untuk sebab-sebab yang tidak diketahui, laki-laki lebih umum dipengaruhi daripada wanita-wanita, dan adalah paling umum ditemukan diantara anak laki-laki dan pria-pria muda.
Artikel ini terutama membahas diagnosis dan manajemen dari persoalan-persoalan menelan (dysphagia), komplikasi yang paling umum pada kaum dewasa dengan eosinophilic esophagitis.
Gejala-Gejala Dari Eosinophilic Esophagitis
Gejala utama pada kaum dewasa dengan eosinophilic esophagitis adalah kesulitan dalam menelan makanan padat (dysphagia). Secara spesifik, makanan menyangkut pada esophagus setelah ia ditelan. Gejala-gejala yang kurang umum termasuk heartburn dan nyeri dada. Pada anak-anak, gejala-gejala yang paling umum adalah nyeri perut, mual, muntah, batuk, dan gagal untuk tumbuh dengan subur.
Bagaimana Eosinophilic Esophagitis Menyebabkan Dysphagia ?
Eosinophilic esophagitis mengurangi kemampuan dari esophagus untuk meregang dan mengakomodasi suapan-suapan dari makanan yang ditelan. Sebagai akibatnya, makanan-makanan padat (terutama daging-daging padat) mempunyai kesulitan melewati esophagus. Ketika makanan padat menempel pada esophagus, ia menyebabkan sensasi (perasaan) tidak menyenangkan pada dada. Penyangkutan dari makanan pada esophagus dirujuk sebagai dysphagia. Jika makanan padat kemudian lewat kedalam lambung, ketidaknyamanan hilang, dan individu dapat memulai lagi makan. Jika makanan padat tidak lewat kedalam lambung, individu-individu seringkali memuntahkan makanan dengan menginduksi muntah sebelum mereka dapat memulai kembali makan. Jarang, makanan padat menjadi terjepit, yaitu, ia tidak dapat lewat kedalam lambung maupun dimuntahksn. Makanan padat yang terjepit menyebabkan nyeri dada yang dapat meniru serangan jantung, dan membuang air liur yang berulangkali yang tidak dapat ditelan karena rintangan pada esophagus. Individu-individu dengan makanan yang terjepit tidak mampu untum minum atau makan. Untuk membebaskan rintangan, dokter biasanya akan memasukan endoscope yang lentur melalui mulut dan kedalam esophagus untuk mengeluarkan makanan yang terjepit.
Bagaimana eosinophilic esophagitis menyebabkan gejala-gejala dari nyeri perut, muntah, dan gagal untuk tumbuh dengan subur pada anak-anak adalah tidak jelas.
Penyebab-Penyebab Lain Dari Dysphagia Untuk Makanan Padat (Solid)
Penyebab-penyebab yang paling umum dari dysphagia untuk makanan padat adalah penyempitan-penyempitan esophagus dan cincin-cincin Schatzki (esophagus bagian bawah). Penyempitan-penyempitan esophagus adalah penyempitan-penyempitan dari esophagus yang berakibat dari peradangan dan luka parut yang paling umum dari acid reflux yang kronis. Penyempitan-penyempitan biasanya berlokasi pada esophagus bagian bawah dekat jalan masuk kedalam lambung dimana acid reflux adalah paling parah. Cincin-cincin Schatzki adalah sarang labh-labah yang tipis dari jaringan dari sebab yang tidak jelas yang dapat menyempitkan lumen (pusat) dari esophagus melaluinya makanan lewat. Mereka juga berlokasi pada esophagus bagian bawah. Penyebab yang kurang umum dari dysphagia untuk makanan padat adalah kanker esophagus yang menyempitkan esophageal lumen. Penyebab yang masih kurang umum dari dysphagia adalah penyakit-penyakit dari otot-otot esophagus. Contohnya, achalasia, penyakit dari syaraf-syaraf dan otot-otot esophagus mencegah otot-otot pada ujung bagian bawah dari esophagus (lower esophageal sphincter) mengendur dan mengizinkan makanan yang ditelan untuk lewat kedalam lambung. Tidak seperti penyebab-penyebab lain dari penyakit-penyakit motility, achalasia biasanya berakibat pada persoalan-persoalan menelan dari keduanya makanan padat dan cair.
Mendiagnosa Eosinophilic Esophagitis
Diagnosis dari eosinophilic esophagitis dicurigai kapan saja dysphagia untuk makanan padat terjadi, meskipun ia bukanlah salah satu dari penyebab-penyebab yang paling umum dari dysphagia. Dysphagia hampir selalu dievaluasi dengan endoscopy (esophagogastroduodenoscopy atau EGD) dalam rangka untuk menentukan penyebab-penyebabnya. Selama EGD, tabung penglihat yang lentur atau endoscope dimasukan melalui mulut dan kedalam esophagus. Ia mengizinkan dokter untuk melihat lapisan bagian dalam dari esophagus (serta lambung dan duodenum). Kanker-kanker, penyempitan-penyempitan esophagus, cincin-cincin Schatzki, dan biasanya achalasia; semuanya dapat didiagnosa secara visual pada saat EGD.
Dokter yang melakukan EGD juga mungkin melihat kelainan-kelainan yang menyarankan eosinophilic esophagitis. Contohnya, beberapa pasien-pasien dengan eosinophilic esophagitis mempunyai penyempitan-penyempitan dari kebanyakan esophagus. Lain-lain mempunyai rentetan dari cincin-cincin diseluruh panjang dari esophagus. Diagnosis dari eosinophilic esophagitis ditegakkan dengan biopsi dari lapisan esophagus bagian dalam. Biopsi dilakukan dengan memasukan gunting-gunting tang (forceps) biopsi tipis yang panjang melalui kanal dalam endoscope yang mencubit sample jaringan yang kecil dari lapisan esophagus bagian dalam. Pathologist (ahli patologi) kemudian memeriksa jaringan yang dibiopsi dibawah mikroskop untuk mencari eosinophils.
Pada banyak pasien-pasien dengan eosinophilic esophagitis, bagaimanapun, esophagus terlihat normal atau akan menunjukan hanya kelainan-kelainan yang minor. Kecuali jika biopsi-biopsi diambil dari esophagus yang nampak normal, diagnosis dari eosinophilic esophagitis dapat terlewati (tidak dijumpai). Nyatanya, tidak mengambil biopsi-biopsi telah berakibat pada beberapa pasien-pasien yang mempunyai dysphagia bertahun-tahun sebelum diagnosis dari eosinophilic esophagitis dibuat, dan dokter-dokter sekarang lebih mungkin melakukan biopsi-biopsi dari esophagus pada individu-individu dengan dysphagia -- bahkan mereka yang dengan esophagus yang nampak normal -- yang tidak mempunyai sebab yang jelas untuk dysphagia mereka.
Kejadian dari eosinophilic esophagitis sedang meningkat di Amerika. Kenaikan dalam kejadian ini mungkin mencerminkan kesadaran yang meningkat dari penyakit diantara dokter-dokter yang merawat pasien-pasien dengan dysphagia atau kenaikan yang aktual pada kelaziman dari penyakit ini.
Merawat Eosinophilic Esophagitis
Perawatan dari eosinophilic esophagitis adalah dengan dilatasi esophagus yang lembut, dan obat-obat. Tujuan perawatan adalah untuk membebaskan gejala-gejala dari dysphagia.
Dilatasi Esophagus (Esophageal dilatation)
Bedekade-dekade, gastroenterologists telah merawat pasien-pasien dengan dysphagia dari eosinophilic esophagitis dalam cara yang sama seperti pasien-pasien dengan dysphagia yang disebabkan oleh penyempitan-penyempitan esophagus dan cincin-cincin Schatzki, yaitu, dilatasi esophagus. Dilatasi esophagus melibatkan peregangan secara fisik penyempitan-penyempitan atau mematahkan cincin-cincin, jadi mengizinkan perjalanan-perjalanan yang lebih bebas dari makanan padat. Peregangan atau pematahan dapat dilakukan dengan endoscopes, dilator-dilator yang panjang dan lentur dari diameter-diameter yang berbeda yang dimasukan melalui mulut, atau dengan balon-balon yang dimasukan kedalam esophagus melalui kanal dalam endoscope. Balon-balon diposisikan pada ketinggian dari penyempitan-penyempitan atau cincin-cincin dan kemudian dipompa.
Sementara dilatasi esophagus telah menjadi perawatan yang efektif dan biasanya aman, dokter-dokter telah mengamati bahwa beberapa pasien-pasien dengan eosinophilic esophagitis mengembangkan robekan-robekan pada lapisan esophagus yang dapat menjurus pada nyeri dada yang parah setelah dilatasi. Kasus-kasus yang jarang dari pelubangan-pelubangan esophagus (robekan-robekan ke sepanjang dinding esophagus) juga telah dilaporkan. Perforasi-perforasi (pelubangan-pelubangan) esophagus adalah komplikasi yang serius yang dapat menjurus pada infeksi-infeksi pada dada. Jadi, meskipun dokter-dokter mungkin masih menggunakan dilatsi untuk merawat dysphagia dari eosinophilic esophagitis, mereka sekarang lebih mungkin menggunakan dilator-dilator yang lebih kecil dan lebih sedikit kekuatan daripada yang akan mereka lakukan ketika merawat penyempitan-penyempitan dan cincin-cincin esophagus. Lebih dari itu, dokter-dokter juga lebih umum menggunakan obat-obat untuk merawat dysphagia dari eosinophilic esophagitis dan menggunakan dilatasi hanya jika obat-obat gagal.
Obat-Obat
Obat-obat yang digunakan dalam merawat eosinophilic esophagitis adalah proton pump inhibitors (Protonix, Nexium, Aciphex, Prevacid, Prilosec, dan Zegarid), dan fluticasone propionate (Flovent).
Fluticasone propionate (Flovent)
Perawatan masa kini dari eosinophilic esophagitis adalah dengan menelan (tidak dihirup) fluticasone propionate. Fluticasone propionate adalah steroid sintetik (buatan manusia) yang dihubungkan pada hormon steroid yang terjadi secara alamiah, cortisol atau hydrocortisone, yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar adrenal. Steroid-steroid ini mempunyai aksi-aksi anti-peradangan yang kuat. Jika digunakan sebagai penghirup, fluticasone propionate mengurangi peradangan pada saluran-saluran udara dari pasien-pasien dengan asma, jadi membebaskan mencuit-cuit (wheezing) dan kesulitan-kesulitan bernapas. Jika fluticasone propionate ditelan, ia telah ditunjukan mengurangi eosinophils pada esophagus dan membebaskan dysphagia pada pasien-pasien dengan eosinophilic esophagitis.
Dalam merawat eosinophilic esophagitis, fluticasone propionate dimasukan dengan penghirup yang sama seperti untuk asma namun tanpa spacer yang biasa pada penghirup. Pengeluaran dari spacer menyebabkan fluticasone propionate berendap dalam mulut daripada memasuki paru-paru. Fluticasone propionate yang mengendap dalam mulut kemudian ditelan dengan sejumlah kecil air, biasanya dua kali per hari untuk beberapa minggu. Pasien-pasien diperintahkan untuk tidak makan atau minum untuk dua jam setelah setiap perawatan. Perbaikan pada dysphagia biasanya adalah segera, dalam waktu hari-hari atau minggu-minggu. Beberpa pasien-pasien mungkin mengembangkan kekambuhan gejala-gejala berbulan-bulan setelah menghentikan perawatan dan memerlukan perawatan kembali.
Jika digunakan dalam dosis-dosis yang rendah, sedikit dari fluticasone propionate diserap kedalam tubuh dan oleh karenanya efek-efek sampingan adalah minimal. Satu kemungkinan efek sampingan adalah seriawan (infeksi dari mulut dan tenggorokan oleh jamur-jamur, candida). Jika dosis-dosis yang lebih tinggi digunakan untuk periode yang berkepanjangan, fluticasone propionate yang cukup mungkin diserap untuk menyebabkan efek-efek sampingan. Efek-efek sampingan dari dosis-dosis yang tinggi dari fluticasone propionate adalah serupa pada efek-efek sampingan dari steroid-steroid oral seperti prednisone dan cortisone.
Proton pump inhibitors
Proton pump inhibitors, pantoprazole (Protonix), esomeprazole (Nexium), rabeprazole (Aciphex), lansoprazole (Prevacid), dan omeprazole (Prilosec, Zegarid, Kapodex) mengurangi produksi dari asam oleh lambung. Mereka adalah perawatan yang sangat aman dan efektif untuk gejala-gejala dari acid reflux dan esophagitis. Karena acid reflux (pengaliran kembali asam) mungkin memperburuk esophagitis pada beberapa pasien-pasien dengan eosinophilic esophagitis, dokter-dokter seringkali menggunakan proton pump inhibitors untuk merawat eosinophilic esophagitis.
Diet-Diet Eliminasi Untuk Merawat Eosinophilic Esophagitis
Dokter-dokter telah menggunakan diet-diet eliminasi (contohnya, diet-diet tanpa gandum, kedelai, susu, kacang-kacang, dan/atau seafood) dan diet-diet elemental (contohnya, diet-diet cairan yang mengandung hanya asam-asam amino namun tidak ada protein-protein untuk beraksi sebagai allergen-allergen) dalam merawat anak-anak dengan eosinophilic esophagitis dengan beberapa keberhasilan. Dokter-dokter mempunyai sedikit pengalaman, bagaimanapun, dalam merawat kaum dewasa dengan diet-diet eliminasi. Diet-diet eliminasi mungkin adalah tidak mudah untuk diikuti oleh pasien-pasien. Alternatif adalah diet cairan elemental padanya makanan-makanan yang berbeda secara perlahan ditambahkan; bagaimanapun, cairan adalah sangat tidak menyenangkan. Diet-diet eliminasi dan cairan elemental adalah sulit untuk ditolerir untuk waktu lebih dari beberapa minggu.
Masa Depan Untuk Eosinophilic Esophagitis
Eosinophilic esophagitis pada kaum dewasa adalah penyakit yang baru-baru ini dikenali. Oleh karenanya, pengertian dari penyebab(-penyebab), sejarah alami, diagnosis dan manajemen adalah terbatas dan akan berkembang melalui tahun-tahun yang akan datang. Sekarang ini, perawatan-perawatan yang direkomendasikan (contonya, dengan oral fluticasone propionate) didasarkan pada jumlah yang terbatas dari studi-studi kecil. Studi-studi yang lebih banyak yang melibatkan jumlah-jumlah yang besar dari pasien-pasien yang diikuti untuk periode-periode waktu yang lebih panjang adalah perlu untuk menentukan kemanjuran dan keamanan perawatan jangka panjang.
Montelukast (Singulair) adalah oral leukotriene receptor antagonist yang digunakan untuk merawat asma dan allergic rhinitis (hay fever) musiman. Leukotrienes adalah kelompok dari kimia-kimia yang terjadi secara alamiah dalam tubuh yang memajukan peradangan pada asma, allergic rhinitis musiman, dan penyakit-penyakit lain yang melibatkan alergi. Mereka dibentuk oleh sel-sel, dilepas, dan kemudian diikat pada sel-sel lain yang berpartisipasi pada peradangan. Adalah pengikatan pada sel-sel lain ini yang menstimulir (merangsang) sel-sel dan memajukan peradangan. Montelukast merintangi pengikatan dari beberapa leukotrienes ini dan telah digunakan dengan sukses dalam merawat sejumlah kecil pasien-pasien dengan eosinophilic esophagitis. Studi-studi lebih banyak diperlukan.
Cromolyn adalah unsur sintetik yang digunakan untuk mencegah reaksi-reaksi alergi. Banyak dari gejala-gejala dan tanda-tanda dari reaksi-reaksi alergi disebabkan oleh kimia-kimia, contohnya, histamine, yang dilepas dari sel-sel mast, tipe dari sel yang ditemukan diseluruh tubuh serta di paru-paru, hidung, dan kelopak-kelopak mata. Cromolyn bekerja dengan mencegah pelepasan dari kimia-kimia ini dari sel-sel mast. Cromolyn dihirup untuk mencegah episode-epsode asma yang disebabkan oleh alergi. Ia juga digunakan sebagai penghirup hidung untuk merawat allergic rhinitis musiman (yang disebabkan oleh peradangan dari lapisan hidung) dan sebagai larutan ophthalmic (mata) untuk merawat allergic conjunctivitis (yang disebabkan oleh peradangan dari lapisan kelopak-kelopak mata). Studi-studi yang lebih banyak diperlukan untuk menentukan apakah cromolyn efektif dalam merawat eosinophilic esophagitis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar