Rabu, 09 Maret 2011

Erythropoietin (EPO) dan Tes EPO

Definisi Erythropoietin

Erythropoietin (EPO) adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh ginjal yang memajukan pembentukan dari sel-sel darah merah oleh sumsum tulang (bone marrow).

Sel-sel ginjal yang membuat erythropoietin adalah khusus sehingga mereka peka pada tingkat-tingkat oksigen yang rendah didalam darah yang mengalir melalui ginjal. Sel-sel ini membuat dan melepaskan erythropoietin ketika tingkat oksigen terlalu rendah. Tingkat oksigen yang rendah mungkin mengindikasikan anemia, suatu jumlah sel-sel darah merah yang berkurang, atau molekul-molekul hemoglobin yang membawa oksigen keseluruh tubuh.
Erythropoietin (EPO) secara Kimia

Erythropoietin adalah suatu protein dengan suatu gula yang melekat (suatu glycoprotein). Ia adalah satu dari sejumlah dari glycoproteins yang serupa yang melayani sebagai stimulans-stimulans (perangsang) untuk pertumbuhan dari tipe-tipe spesifik dari sel-sel darah didalam sumsum tulang.
Tugas Erythropoietin (EPO)

Erythropoietin menstimulasi (merangsang) sumsum tulang (bone marrow) untuk menghasilkan lebih banyak sel-sel darah merah. Kenaikan yang berakibat darinya dalam sel-sel merah meningkatkan kapasitas darah mengangkut oksigen.

Sebagai pengatur utama dari produksi sel merah, fungsi-fungsi utama erythropoietin adalah untuk:

1. Memajukan perkembangan dari sel-sel darah merah.
2. Memulai sintesis dari hemoglobin, molekul didalam sel-sel darah merah yang mengangkut oksigen.

Ginjal Sumber Satu-Satunya dari Erythropoietin ?

Tidak. Erythropoietin diproduksi pada suatu tingkat yang lebih kecil oleh hati. Hanya kira-kira 10% dari erythropoietin dihasilkan didalam hati. Gen erythropoietin telah ditemukan pada kromosom 7 manusia (in band 7q21). Rentetan DNA yang berbeda yang mengapit gen erythropoietin bertindak untuk mengontrol produksi erythropoietin dari hati lawan dari ginjal.
Mengapa Tes Erythropoietin dilakukan ?

Hormon erythropoietin dapat terdeteksi dan diukur dalam darah. Tingkat dari erythropoietin dalam darah dapat mengindikasikan kelainan-kelainan sumsum tulang (seperti polycythemia, atau produksi sel darah merah yang meningkat), penyakit ginjal, atau penyalahgunaan erythropoietin. Pengujian tingkat-tingkat darah erythropoietin jadi adalah bernilai jika:

* Terlau sedikit erythropoietin mungkin bertanggung jawab untuk terlalu sedikit sel-sel darah merah (seperti dalam mengevaluasi anemia, terutama anemia yang berhubungan dengan penyakit ginjal).
* Terlalu banyak erythropoietin mungkin menyebabkan terlalu banyak sel-sel darah merah (polycythemia).
* Terlalu banyak erythropoietin mungkin adalah bukti untuk suatu tumor ginjal.
* Terlalu banyak erythropoietin pada seorang olahragawan (athlete) mungkin menyarankan penyalahgunaan erythropoietin.



Bagaimana Tes Erythropoietin dilakukan ?

Pasien iasanya diminta untuk berpuasa 8-10 jam (semalaman) dan adakalanya berbaring dengan tenang dan santai untuk 20 atau 30 menit sebelun tes. Tes memerlukan suatu contoh darah rutin, yang dikirim ke laboratorium untuk analisa.
Tingkat-Tingkat Normal Erythropoietin

Tingkat-tingkat normal dari erythropoietin berkisar dari 4 sampai 24 mU/ml (miliunit per mililiter).
Tingkat-Tingkat Erythropoietin Abnormal Mengindikasikan Apa ?

Lebih rendah dari nilai-nilai normal erythropoietin terlihat, contohnya, pada anemia yang disebabkan oleh gagal ginjal yang kronis (berkepanjangan).

Tingkat-tingkat erythropoietin yang naik dapat terlihat, contohnya, pada polycythemia rubra vera, suatu kelainan yang dikarakteristikan oleh suatu kelebihan dari sel-sel darah merah.

Interpretasi yang benar dari suatu tingkat erythropoietin yang abnormal tergantung pada situasi klinik tertentu.
Dapatkah Seseorang Tanpa Suatu Penyakit atau Kondisi Medis Mempunyai Suatu Tingkat Erythropoietin Yang Tinggi ?

Ya. Contohnya, erythropoietin telah disalahgunakan sebagai suatu obat yang meningkatkan prestasi pada olahragawan-olahragawan seperti pembalap-pembalap sepeda (di Tour de France), pelari-pelari jarak jauh, pelari-pelari skat, dan pemain-pemain ski Nordic (cross-country). Jika disalahgunakan pada jenis situasi-situasi ini, erythropoietin diperkirakan adalah terutama bahaya (mungkin karena dehidrasi yang disebabkan oleh latihan yang berat dapat lebih jauh meningkatkan kekentalan (viscosity) dari darah, menaikan risiko untuk seranga-serangan jantung dan stroke-stroke). Erythropoietin telah dilarang oleh organisasi-organisasi Tour de France, Olympics, dan olahraga-olahraga lain.
Apakah Erythropoietin Tersedia Sebagai Suatu Obat Yang Diresepkan ?

Ya. Menggunakan teknologi recombinant DNA, erythropoietin telah dihasilkan secara sintesis untuk penggunaan sebagai suatu perawatan untuk orang-orang dengan tipe-tipe tertentu dari anemia. Erythropoietin dapat digunakan untuk membetulkan anemia dengan menstimulasi produksi sel darah merah di sumsum tulang pada kondisi-kondisi ini. Obatnya dikenal sebagai epoetin alfa (Epogen, Procrit). Ia dapat diberikan sebagai suatu suntikan secara intravena atau secara subkutan (dibawah kulit).
Penggunaan-Penggunaan Klinik dari Erythropoietin

Erythropoietin [epoetin alfa (Epogen, Procrit)] digunakan dalam banyak pemasangan-pemasangan klinik. Penggunaan yang paling umum adalah pada orang-orang dengan anemia yang berhubungan dengan kelainan fungsi (disfungsi) ginjal. Ketika ginjal-ginjal tidak berfungsi secara benar, mereka menghasilkan lebih sedikit daripada jumlah-jumlah yang normal dari erythropoietin, yang dapat menjurus pada produksi sel darah merah yang rendah, atau anemia. Oleh karenanya, dengan menggantikan erythropoietin dengan suatu suntikan dari erythropoietin sintetik, anemia yang berhubungan dengan penyakit ginjal mungkin dapat dirawat. Sekarang ini, Epogen atau Procrit adalah suatu bagian standar dari terapi pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal yang memerlukan dialysis untuk keduanya merawat dan mencegah anemia.

Penggunaan-penggunaan lain dari erythropoietin mungkin termasuk perawatan dari anemia yang berhubungan dengan pengobatan AZT (digunakan untuk merawat AIDS) dan anemia yang berhubungan dengan kanker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar