Minggu, 06 Maret 2011

BATU-BATU EMPEDU (GALLSTONES)

Definisi Batu-Batu Empedu

Batu-batu empedu adalah batu-batu yang terbentuk didalam empedu.

* Empedu adalah suatu cairan yang berair yang dibuat oleh sel-sel hati yang adalah penting untuk pencernaan makanan didalam usus, terutama lemak.
* Sel-sel hati mengeluarkan empedu yang mereka buat kedalam kanal-kanal (saluran-saluran) kecil didalam hati.
* Empedu mengalir melalui kanal-kanal dan kedalam saluran-saluran pengumpul yang lebih besar didalam hati (saluran-saluran empedu intrahepatik).
* Empedu kemudian mengalir didalam saluran-saluran empedu intrahepatik keluar dari hati dan kedalam saluran-saluran empedu ekstrahepatik - pertama-tama kedalam saluran-saluran empedu hepatik, kemudian kedalam saluran common hepatic, dan akhirnya kedalam saluran common bile.

Dari saluran common bile, ada dua arah (jurusan) yang berbeda yang dapat dialiri empedu.

* Arah pertama adalah kebawah ke saluran common bile dan kedalam usus kecil dimana empedu bercampur dengan makanan dan mempromosikan atau memajukan pencernaan makanan.
* Arah kedua adalah kedalam saluran cystic, dan dari sana kedalam kantong empedu (gallbladder).

Sekali didalam kantong empedu, empedu dikonsentrasikan/dipekatkan dengan pengangkatan/penyerapan airnya. Sewaktu makan, otot yang membentuk dinding kantong empedu berkontraksi dan mengeluarkan empedu yang pekat (terkonsentrasi) didalam kontong empedu kembali melalui saluran cystic kedalam saluran common dan kemudian kedalam usus kecil. Empedu yang pekat adalah jauh lebih efektif untuk pencernaan daripada empedu yang tidak pekat yang pergi dari hati langsung kedalam usus kecil. Pemilihan waktu dari kontraksi kantong empedu sewaktu makan mengizinkan empedu yang pekat dar kantong empedu bercampur dengan makanan.

Batu-batu empedu biasanya terbentuk didalam kantong empedu (gallbladder); bagaimanapun, mereka juga mungkin terbentuk dimana saja ada empedu; dalam saluran-saluran intrahepatik, hepatik, common bile, dan cystic.

Batu-batu empedu juga mungkin bergerak/berpindah didalam empedu, contohnya, dari kantong empedu kedalam saluran cystic atau common.

Penyebab Batu-Batu Empedu

Batu-batu empedu adalah umum; mereka terjadi pada hampir 20% dari wanita-wanita di Amerika, Kanada dan Eropa, namun ada suatu variasi yang besar dalam kelaziman diantara kelompok-kelompok etnik. Contohnya, batu-batu empedu terjadi 1 ½ sampai 2 kali lebh umum diantara orang-orang Skandinavia dan orang-orang Amerika keturunan Meksiko. Diantara orang-orang Amerika keturunan Indian, kelaziman batu empedu mencapai lebih dari 80%. Perbedaan-perbedaan ini mungkin dipertanggungjawabkan oleh faktor-faktor genetik (yang diturunkan). Saudara-saudara derajat pertama (orangtua, saudara kandung, dan anak-anak) dari individu-individu dengan batu-batu empedu adalah 1 ½ kali lebih mungkin mempunyai batu-batu empedu daripada jika mereka tidak mempunyai saudara derajat pertama dengan batu-batu empedu. Dukungan lebih jauh datang dari studi-studi kembar bahwa faktor-faktor genetik adalah penting dalam menentukan siapa mendapat batu-batu empedu. Diantara pasangan-pasangan kembar yang tidak identis (yang berbagi 50% dari gen-gen mereka dengan satu sama lain), kedua individu-individu dalam suatu pasangan mempunyai batu-batu empedu 8% dari waktu. Diantara pasangan-pasangan kembar yang identis (yang berbagi 100% dari gen-gen mereka dengan satu sama lain), kedua individu-individu dalam suatu pasangan mempunyai batu-batu empedu 23% dari waktu.

Ada beberapa tipe-tipe dari batu-batu empedu dan setiap tipe mempunyai suatu sebab yang berbeda.

Batu-Batu Empedu Kolesterol

Batu-batu empedu kolesterol terbuat terutama dari kolesterol. Mereka adalah tipe batu empedu yang paling umum, berisikan 80% dari batu-batu empedu pada individu-individu dari Eropa dan Amerika. Kolesterol adalah satu dari senyawa-senyawa yang dikeluarkan oleh sel-sel hati kedalam empedu. Pengeluaran kolesterol kedalam empedu adalah suatu cara yang penting dimana hati mengeliminasi kelebihan kolesterol dari tubuh.

Supaya empedu membawa kolesterol, kolesterol harus dilarutkan didalam empedu. Kolesterol adalah suatu lemak, bagaimanapun, dan empedu adalah suatu larutan yang encer atau berair; lemak-lemak tidak larut dalam larutan-larutan yang berair. Dalam rangka membuat kolesterol larut dalam empedu, hati juga mengeluarkan dua bahan-bahan pembersih (detergents) - asam-asam empedu dan lecithin - kedalam empedu. Bahan-bahan pembersih (detergents) ini, sama seperti bahan-bahan pembersih (detergents) pencuci piring, melarutkan kolesterol yang berlemak sehingga ia dapat dibawa oleh empedu melalui saluran-saluran. Jika hati mengeluarkan terlalu banyak kolesterol untuk jumlah asam-asam empedu dan lecithin yang dia keluarkan, beberapa dari kolesterol tidak larut. Sama halnya, jika hati tidak mengeluarkan cukup asam-asam empedu dan lecithin, beberapa dari kolesterol juga tidak larut. Pada kedua kasus, kolesterol yang tidak larut menempel bersama-sama dan membentuk partikel-partikel kolesterol yang tumbuh dalam ukurannya dan akhirnya membentuk batu-batu empedu yang lebih besar.

Ada dua proses-proses lain yang mempromosikan pembentukan batu-batu empedu kolesterol walaupun tidak satupun dari kedua proses-proses mampu menyebabkan batu-batu empedu secara sendiri-sendiri. Yang pertama adalah pembentukan dan pertumbuhan dari partikel-partikel kolesterol yang cepatnya abnormal kedalam batu-batu empedu. Jadi, dengan konsentrasi-konsentrasi yang sama dari kolesterol, asam-asam empedu dan lecithin dalam empedu mereka, pasien-pasien dengan batu-batu empedu membentuk partikel-prtikel kolesterol lebih cepat daripada individu-individu tanpa batu-batu empedu. Proses kedua yang mempromosikan pembentukan dan pertumbuhan batu-batu empedu adalah kontraksi dan pengosongan kantong empedu yang berkurang yang mengizinkan empedu didalam kantong empedu duduk lebih lama sehingga ada lebih banyak waktu untuk partikel-partikel kolesterol untuk membentuk dan tumbuh.

Batu-Batu Empedu Pigmen

Batu-batu empedu pigmen adalah tipe batu empedu yang paling umum kedua. Walaupun batu-batu empedu pigmen berisikan hanya 15% dari batu-batu empedu pada individu-individu dari Eropa dan Amerika, mereka lebih umum daripada batu-batu empedu kolesterol di Asia Tenggara. Ada dua tip-tipe batu-batu empedu pigmen: 1) batu-batu empedu pigmen hitam, dan 2) batu-batu empedu pigmen coklat.

Pigmen adalah suatu sisa pembuangan yang terbentk dari hemoglobin, bahan kimia yang membawa oksigen dalam sel-sel darah merah. Hemoglobin dari sel-sel darah merah yang tua yang dihancurkan dirubah kedalam suatu bahan kimia yang disebut bilirubin dan dilepaskan kedalam darah. Bilirubin dikeluarkan dari tubuh oleh hati. Hati memodifikasi bilirubin dan mengeluarkan bilirubin yang telah dimodifikasi kedalam empedu.

Batu-Batu Empedu Hitam: Jika ada terlalu banyak bilirubin dalam empedu, bilirubin bergabung dengan konstituen-konstituen lain dalam empedu, contohnya, Kalsium, membentuk pigmen (disebut begitu karena ia berwarna coklat tua). Pigmen larut secara buruk dalam empedu dan, seperti kolesterol, ia menempel bersama-sama dan membentuk partikel-partikel yang tumbuh dalam ukurannya dan akhirnya membentuk batu-batu empedu. Batu-batu empedu yang terbentuk dalam cara ini disebut batu-batu empedu pigmen hitam karena mereka adalah hitam dan keras.

Batu-Batu Empedu Coklat: Jika ada pengurangan kontraksi dari kantong empedu atau halangan pada aliran empedu melalui saluran-saluran, bakteri-bakteri mungkin naik dari usus dua belas jari (duodenum) kedalam saluran-saluran empedu dan kantong empedu. Bakteri-bakteri mengubah bilirubin dalam saluran-saluran dan kantong empedu, dan bilirubin yang telah dirubah bergabung dengan kalsium membentuk pigmen. Pigmen kemudian bergabung dengan lemak-lemak dalam empedu (kolesterol dan asam-asam lemak dari lecithin) membentuk partikel-partikel yang tumbuh kedalam batu-batu empedu. Tipe batu-batu empedu ini disebut suatu batu empedu pigmen coklat karena ia adalah lebih coklat daripada hitam. Ia juga lebih lembut daripada batu-batu empedu pigmen hitam.

Tipe-Tipe Lain dari Batu-Batu Empedu. Tipe-tipe lain dari batu-batu empedu adalah jarang. Mungkin tipe batu empedu yang paling menarik adalah batu empedu yang terbentuk pada pasien-pasien yang mengkonsumsi antibiotik-antibiotik, ceftriaxone (Rocephin). Ceftriaxone adalah tidak umum dimana ia dieliminasi dari tubuh dalam empedu dalam konsentrasi-konsentrasi yang tinggi. Ia bergabung dengan kalsium didalam empedu dan menjadi tidak dapat larut. Seperti kolesterol dan pigmen, ceftriaxone dan kalsium yang tidak dapat larut membentuk partikel-partikel yang tumbuh menjadi batu-batu empedu. Untungnya, kebanyakan dari batu-batu empedu ini menghilang sekali antibiotiknya dihentikan; bagaimanapun, mereka mungkin masih menyebabkan persoalan-persoalan hingga mereka menghilang. Tipe batu empedu lainnya yang jarang adalah dibentuk dari kalsium karbonat (calcium carbonate).

Orang-Orang Yang Berisiko Batu-Batu Empedu
Risiko untuk batu-batu empedu kolesterol.

Tidak ada hubungan antara kolesterol dalam darah dan batu-batu empedu kolesterol. Individu-individu dengan kolesterol darah yang meningkat tidak mempunyai suatu kelaziman batu-batu empedu kolesterol yang meningkat. Suatu kesalahan konsep yang umum adalah bahwa diet adalah bertanggung jawab untuk pengembangan batu-batu empedu kolesterol, bagaimanapun, ia adalah bukan. Faktor-faktor risiko mengembangkan batu-batu empedu kolesterol termasuk:

1. Jenis kelamin. Batu-batu empedu terbentuk lebih umum pada wanita-wanita daripada pria-pria.
2. Umur. Kelaziman batu-batu empedu meningkat dengan umur.
3. Kegemukan. Individu-individu yang kegemukan adalah lebih mungkin membentuk batu-batu empedu daripada individu-individu yang kurus.
4. Kehamilan. Wanita-wanita yang pernah hamil adalah lebih mungkin membentuk batu-batu empedu daripada wanita-wanita yang belum pernah hamil. Kehamilan meningkatkan risiko batu-batu empedu kolesterol karena selama kehamilan, empedu mengandung lebih banyak kolesterol, dan kantong empedu tidak berkontraksi secara normal.
5. Pil-Pil Pengontrol Kelahiran dan Terapi Hormon. Tingkatan-tingkatan hormon-hormon yang meningkat yang disebabkan oleh kedua perawatan meniru kehamilan.
6. Kehilangan Berat Badan yang cepat. Kehilangan berat badan yang cepat dengan cara-cara apapun, diet-diet kalori sangat rendah atau operasi kegemukan, menyebabkan batu-batu empedu kolesterol pada sampai 50% dari individu-individu. Banyak batu-batu empedu akan menghilang setelah kehilangan berat, namun banyak yang tidak. Lebih dari itu, sampai mereka menghilang, mereka mungkin menyebabkan persoalan-persoalan.
7. Penyakit Crohn. Individu-individu dengan penyakit Crohn dari terminal ileum adalah lebih mungkin membentuk batu-batu empedu. Batu-batu empedu membentuk karena pasien-pasien dengan penyakit Crohn kekurangan asam-asam empedu yang cukup untuk melarutkan kolesterol dalam empedu. Secara normal, asam-asam empedu yang memasuki usus kecil dari hati dan kantong empedu diserap kembali kedalam tubuh dalam terminal ileum dan dkeluarkan kembali oleh hati kedalam empedu. Dengan kata-kata lain, asam-asam empedu didaur ulang (recycle). Pada penyakit Crohn, terminal ileum berpenyakit. Asam-asam empedu tidak diserap secra normal, tubuh menjadi kehabisan asam-asam empedu, dan lebih sedikit asam-asam empedu yang dikeluarkan kedalam empedu. Tidak ada asam-asam empedu yang cukup untuk mempertahankan kolesterol larut dalam empedu, dan batu-batu empedu terbentuk.
8. Trigliserid Darah yang Meningkat. Batu-batu empedu terjadi lebih seringkali pada individu-individu dengan tingkatan-tingkatan trigliseid darah yang meningkat.

Risiko untuk Batu-Batu Empedu Pigmen

Batu-batu empedu pigmen hitam terbentuk kapan saja ada suatu beban bilirubin yang meningkat yang mencapai hati. Ini terjadi kapan saja ada penghancuran sel-sel darah merah yang meningkat, seperti yang ada pada penyakit sel sabit dan thalassemia. Batu-batu empedu pigmen hitam juga adalah umum diantara pasien-pasien dengan sirosis hati. Batu-batu empedu pigmen coklat terbentuk jika ada stasis empedu (pengurangan aliran), contohnya, ketika ada penyempitan, rintangan/halangan saluran-saluran empedu.


Gejala-Gejala Batu-Batu Empedu

Kebanyakan orang-orang dengan batu-batu empedu tidak mempunyai tanda-tanda atau gejala-gejala dan tidak sadar atas batu-batu empedu mereka. Batu-batu empedu adalah "diam". Batu-batu empedu mereka seringkali ditemukan sebagai suatu hasil dari tes-tes (contohnya, pemeriksaan ultrasound atau X-ray perut) yang dilakukan ketika mengevaluasi kondisi-kondisi medis lain daripada batu-batu empedu. Gejala-gejala mungkin nampak kemudian dalam kehidupan, bagaimanapun, setelah bertahun-tahun tanpa gejala-gejala. Jadi, melalui suatu periode dari lima tahun, kira-kira 10% dari orang-orang dengan batu-batu empedu yang diam akan mengembangkan gejala-gejala. Sekali gejala-gejala berkembang, mereka kemungkinan berlanjut dan seringkali akan memburuk.

Batu-batu empedu disalahkan untuk banyak gejala-gejala yang tidak disebabkan oleh mereka. Diantara gejala-gejala yang tidak disebabkan oleh batu-batu empedu adalah:

* dyspepsia (termasuk kembung perut dan ketidakenakan setelah makan),
* ketidaktoleranan pada makanan-makanan berlemak,
* bersendawa, dan
* membuang gas atau kentut.

Ketika tanda-tanda dan gejala-gejala dari batu-batu empedu terjadi, mereka pada hakekatnya selalu terjadi karena batu-batu empedu menghalangi saluran-saluran empedu.

Gejala-gejala yang paling umum dari batu-batu empedu adalah biliary colic. Biliary colic adalah suatu tipe nyeri yang sangat spesifik, terjadi sebagai gejala utama atau gejala satu-satunya pada 80% dari orang-orang dengan batu-batu empedu yang mengembangkan gejala-gejala. Biliary colic terjadi ketika saluran-saluran ekstrahepatik - cystic, hepatik atau common bile - tiba-tiba terblokir/terhalangi oleh sebuah batu empedu. Halangan/rintangan yang berlanjut secara perlahan, seperti dari suatu tumor, tidak menyebabkan biliary colic. Dibelakang rintangan/halangan, cairan berakumulasi (berkumpul) dan menggembungkan saluran-saluran dan kantong empedu. Dalam kasus rintangan/halangan saluran hepatik atau common bile, ini disebabkan oleh pengeluaran empedu oleh hati secara terus menerus. Dalam kasus rintangan/halangan saluran cystic, dinding dari kantong empedu mengeluarkan cairan kedalam kantong empedu. Adalah penggembungan dari saluran-saluran atau kantong empedu yang menyebabkan biliary colic.

Secara karakteristik, biliary colic datang secara tiba-tiba atau membangun secara cepat ke suatu puncak melalui waktu beberapa menit.

* Ia adalah suatu nyeri yang konstan, ia tidak datang dan pergi, walaupun ia mungkin berubah dalam intensitasnya (kekuatannya) ketika ia hadir.
* Ia berlangsung untuk 15 menit sampai 4-5 jam. Jika nyerinya berlangsung lebih dari 4-5 jam, itu berarti bahwa suatu komplikasi - biasanya cholecystitis - telah berkembang.
* Nyerinya biasanya berat/parah, namun gerakan tidak membuat nyeri memburuk. Bahkan, pasien-pasien yang mengalami biliary colic seringkali jalan atau menggeliat (memutar tubuh dalam posisi-posisi yang berbeda) dalam ranjang untuk menemukan suatu posisi yang enak.
* Biliary colic seringkali ditemani oleh mual.
* Paling umum, biliary colic dirasakan ditengah perut bagian atas tepat dibawah sternum.
* Lokasi kedua yang paling umum untuk nyeri adalah kanan perut bagian atas tepat dibawah pinggiran dari tulang-tulang rusuk.
* Adakalanya, nyeri juga mungkin dirasakan pada punggung pada ujung yang lebih bawah dari scapula pada sisi kanan.
* Pada kejadian-kejadian yang jarang, nyeri mungkin dirasakan dibawah sternum dan disalah artikan sebagai angina atau suatu serangan jantung.
* Suatu episode dari biliary colic mereda secara berangsur-angsur sekali batu-batu empedu berpindah didalam saluran sehingga ia tidak lagi menghalangi.

Biliary colic adalah suatu gejala yang berulang. Sekali episode pertama terjadi, kemungkinan ada episode-episode lain. Juga, ada suatu pola perulangan untuk setiap individu, yaitu, untuk beberapa individu-individu episode-episode cenderung tetap seringkali dimana untuk yang lain-lainnya mereka cenderung tetap tidak seringkali. Mayoritas dari orang-orang yang mengembangkan biliary colic tidak berlanjut mengembangkan cholecystitis atau komplikasi-komplikasi lain.

Komplikasi-Komplikasi Batu-Batu Empedu

Biliary colic adalah gegala yang paling umum dari batu-batu empedu, namun, untungnya, ia biasanya adalah gejala yang hilang sendiri. Bagaimanapun ada beberapa kompliksi-komplikasi batu-batu empedu yang lebih serius.

Cholecystitis

Cholecystitis berarti peradangan dari kantong empedu. Seperti biliary colic, ia juga disebabkan oleh halangan/rintangan yang tiba-tiba dari saluran-saluran oleh suatu batu empedu, biasanya saluran cystic. Bahkan, cholecystitis mungkin mulai dengan suatu episode dari biliary colic. Rintangan dari saluran cystic menyebabkan dinding kantong empedu mulai mengeluarkan cairan tepat seperti biliary colic, bagaimanapun, untuk sebab-sebab yang tidak jelas, peradangan terjadi. Pada pertama-tama peradangan adalah steril, yaitu, tidak ada infeksi dengan bakteri-bakteri; bagaimanapun, melalui waktu empedu dan kantong empedu menjadi terinfeksi dengan bakteri-bakteri yang berjalan melalui saluran-saluran dari usus kecil.

Dengan cholecystitis, ada nyeri yang konstan pada perut kanan bagian atas. Peradangan meluas melalui dinding kantong empedu, dan perut kanan bagian atas menjadi sangat sensitif/peka ketika ia ditekan atau bahkan ditepuk. Tidak seperti dengan biliary colic, bagaimanapun, adalah nyeri untuk bergerak. Individu-individu dengan cholecystitis biasanya terbaring diam. Ada demam, dan jumlah sel darah putih meningkat, keduanya adalah tanda-tanda peradangan. Cholecystitis biasanya dirawat dengan antibiotik-antibiotik, dan kebanyakan episode-episode akan hilang dalam beberapa hari. Bahkan tanpa antibiotik-antibiotik, cholecystitis seringkali menghilang. Seperti dengan biliary colic, gerakan batu-batu empedu keluar dari saluran cystic dan kembali kedalam kantong empedu menghilangkan rintangan dan mengizinkan peradangan menghilang.

Cholangitis

Cholangitis adalah suatu kondisi dimana empedu didalam saluran-saluran common, hepatik, dan intrahepatik menjadi terinfeksi. Seperti cholecystitis, infeksi menyebar melalui saluran-saluran dari usus kecil setelah saluran-saluran menjadi terhalang oleh sebuah batu empedu. Pasien-pasien dengan cholangitis adalah sangat sakit dengan suatu demam yang tinggi dan peningkatan jumlah-jumlah sel darah putih. Cholangitis mungkin berakibat pada suatu abses (abscess) didalam hati atau sepsis.

Gangrene

Gangrene dari kantong empedu adalah suatu kondisi dimana peradangan dari cholecystitis memutus penyediaan darah ke kantong empedu. Tanpa darah, jaringan-jaringan yang membentuk dinding kantong empedu mati, dan ini membuat dinding sangat lemah. Kelemahan digabung dengan infeksi seringkali menjurus pada robek/pecahnya kantong empedu. Infeksi kemudian mungkin menyebar keseluruh perut, walaupun seringkali robekan terbatas pada suatu area yang kecil disekitar kantong empedu (suatu perforasi yang terbatas).

Jaundice

Jaundice adalah suatu kondisi dimana bilirubin akumulasi didalam tubuh. Bilirubin adalah hitam kecoklatan namun kuning ketika ia tidak terlalu terkonsentrasi (pekat). Suatu penumpukan dari bilirubin dalam tubuh merubah kulit dan putih-putih mata (sclera) menjadi kuning. Jaundice terjadi ketika ada rintangan/halangan yang berkepanjangan dari saluran-saluran empedu. Rintangan mungkin disebabkan oleh batu-batu empedu, namun itu juga mungkin disebabkan oleh banyak penyebab-penyebab rintangan yang lain, contohnya, tumor-tumor dari saluran-saluran empedu atau jaringan-jaringan sekelilingnya. Penyebab-penyebab lain dari jaundice adalah suatu penghancuran yang cepat dari sel-sel darah merah yang memberati/melebihi kemampuan hati untuk mengeluarkan bilirubin dari darah atau suatu hati yang rusak yang tidak dapat mengeluarkan bilirubin dari darah secara normal. Jaundice sendiri, umumnya tidak menyebabkan persoalan-persoalan.

Pankreatitis

Pankreatitis berarti peradangan pankreas. Dua penyebab-penyebab yang paling umum dari pankreatitis adalah alkoholisme dan batu-batu empedu. Pankreas mengelilingi saluran empedu common ketika saluran masuk ke usus kecil. Saluran pankreatik yang mengalirkan getah-getah pencernaan dari pankreas bergabung dengan saluran empedu common tepat sebelum ia bermuara kedalam usus kecil. Jika sebuah batu empedu menghalangi saluran empedu common tepat setelah saluran pankreatik bergabung dengannya, aliran dari getah pankreatik dari pankreas terhalang/terblokir. Ini berakibat pada peradangan didalam pankreas. Pankreatitis yang disebabkan oleh batu-batu empedu biasanya adalah ringan, namun ia mungkin menyebabkan penyakit yang serius dan bahka kematian. Untungnya, pankreatitis yang berat yang disebabkan oleh batu-batu empedu adalah jarang.

Sepsis

Sepsis adalah suatu kondisi dimana bakteri-bakteri dari sumber mana saja didalam tubuh, termasuk kantong empedu atau saluran-saluran empedu, masuk kedalam aliran darah dan menyebar keseluruh tubuh. Walaupun bakteri-bakteri biasanya berdiam didalam darah, mereka juga mungkin menyebar ke jaringabn-jaringan yang jauh dan menjurus pada pembentukan abses-abses (area-area infeksi yang terlokalisir dengan pembentukan nanah). Sepsis adalah suatu komplikasi yang ditakutkan dari infeksi apa saja. Tanda-tanda dari sepsis termasuk demam yang tinggi, jumlah sel darah putih yang tinggi, dan, lebih jarang, kekakuan-kekakuan (menggigil) atau suatu kejatuhan (drop) dalam tekanan darah.

Fistula.

Suatu fistula adalah suatu saluran abnormal yang melaluinya cairan dapat mengalir antara dua organ-organ berongga atau antara suatu abses dan suatu organ berongga atau kulit. Batu-batu empedu menyebabkan fistula-fistula ketika batu-batu empedu yang keras mengikis melalui dinding yang lembut dari kantong empedu atau saluran-saluran empedu. Paling umum, batu-batu empedu mengikis kedalam usus kecil, lambung, atau saluran empedu common. Ini dapat meninggalkan suatu jalur/saluran yang mengizinkan empedu untuk mengalir dari kantong empedu ke usus kecil, lambung, atau saluran common. Jika fistula memasuki bagian distal dari usus kecil, empedu yang terkonsentrasi (pekat) dapat menjurus pada persoalan-persoalan seperti diare. Jarang, batu empedu mengikis kedalam rongga perut yang mengelilingi organ-organ perut. Empedu kemudian bocor dari kantong empedu atau saluran empedu keseluruh rongga perut dan menyebabkan peradangan lapisan perut (peritoneum), suatu kondisi yang disebut bile peritonitis.

Ileus.

Ileus adalah suatu kondisi dimana ada suatu rintangan/halangan aliran dari makanan yang sedang dicerna, gas, dan cairan didalam usus kecil. Itu mungkin disebabkan oleh suatu rintangan/halangan mekanik, contohnya, suatu tumor didalam usus kecil, atau suatu rintangan fungsional, contohnya, peradangan dari usus kecil atau jaringan-jaringan yang mengelilinginya yang mencegah otot usus kecil bekerja secara normal dan mendorong isi-isinya. Jika suatu batu empedu yang besar mengikis melalui dinding kantong empedu dan kedalam lambung atau usus kecil, ia akan didorong melalui usus kecil. Bagian yang paling sempit dari usus kecil adalah klep ileo-cecal, yang berlokasi dimana usus kecil bergabung dengan usus besar (kolon). Jika batu empedu terlalu besar untuk melewati klep, ia dapat menghalangi usus kecil dan menyebabkan suatu ileus.

Kanker.

Kanker kantong empedu hampir selalu dikaitkan dengan batu-batu empedu, namun itu tidak jelas yang mana datang pertama, yaitu, apakah batu-batu empedu mendahului kanker dan , oleh karenanya, dapat secara potensi menjadi penyebab dari kanker. Lagi pula, kanker kantong empedu timbul pada kurang dari 1% dari individu-individu dengan batu-batu empedu. Oleh karenanya, keprihatinan tentang perkembangan masa depan dari kanker sendirian adalah bukan suatu alasan yang baik untuk mengangkat kantong empedu ketika batu-batu empedu hadir.

Hubungan Endapan (Sludge) Pada Batu-Batu Empedu

Endapan adalah suatu istilah umum yang digunakan pada suatu kelainan dari empedu yang terlihat dengan ultrasonography dari kantong empedu. Secara khas, empedu didalam kantong empedu terlihat dengan dua kepadatan-kepadatan yang berbeda dengan empedu yang lebih padat berada didasar. Empedu lebih pekat karena ia mengandung partikel-partikel mikroskopik, biasanya kolesterol atau pigmen, yang tertempel dalam lendir. Lendir dikeluarkan oleh kantong empedu. Seiring waktu, endapan mungkin menetap didalam kantong empedu, ia mungkin menghilang dan tidak kembali, atau ia mungkin datang dan pergi. Seperti didiskusikan sebelumnya, partikel-partikel ini mungkin adalah pelopor-pelopor dari batu-batu empedu, dan mereka terjadi seringkali pada beberapa situasi-situasi dimana batu-batu empedu seringkali timbul, contohnya, kehilangan berat badan yang cepat, kehanilan, dan dengan puasa yang lama.

Meskipun demikian, nampaknya bahwa endapan terus menjadi batu-batu endapan pada hanya suatu minoritas dari individu-individu. Untuk membuat hal-hal lebih sulit, adalah tidak jelas berapa sering - jika sama sekali - endapan sendiri menyebabkan persoalan-persoalan. Endapan telah disalahkan untuk banyak dari gejala-gejala yang sama seperti batu-batu empedu - biliary colic, cholecystitis, dan pankreatitis, namun seringkali gejala-gejala dan komplikasi-komplikasi ini disebabkan oleh batu-batu empedu yang sangat kecil yang telah tidak ditemukan oleh ultrasonography. Lebih dari itu, adalah mungkin bahwa gejala-gejala dan komplikasi-komplikasi seperti batu empedu ini sebenarnya disebabkan oleh batu-batu empedu kecil yang telah melewati saluran-saluran dan kedalam usus kecil daripada endapan itu sendiri. Jadi, ada ketidakpastian tentang arti dari endapan.

Adalah jelas, bagaimanapun, bahwa endapan adalah bukan sama dengan batu-batu empedu. Implikasi praktis dari ketidakpastian ini adalah bahwa kecuali gejala-gejala seorang pasien adalah khas dari batu-batu empedu, endapan seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai penyebab dari gejala-gejala.

Mendiagnosis Batu-Batu Empedu

Batu-batu empedu didiagnose dalam satu atau dua situasi-situasi.

* Yang pertama adalah ketika ada gejala-gejala atau tanda-tanda yang menyarankan batu-batu empedu, dan diagnosis dari batu-batu empedu sedang dikejar.
* Yang kedua adalah secara kebetulan ketika suatu persoalan medis yang tidak berhubungan dengan batu empedu sedang dievaluasi.

Ultrasonography adalah cara-cara yang paling penting dari diagnosa batu-batu empedu. Standard computerized tomography (CT atau CAT scan) dan magnetic resonance imaging (MRI) mungkin adakalanya menunjukan batu-batu empedu; bagaimanapun, mereka adalah buruk untuk melakukannya dibanding dengan ultrasonography.

Ultrasonography

Ultrasonography adalah suatu teknik radiologi yang menggunakan gelombang-gelombang suara berfrekwensi tinggi untuk menghasilkan gambar-gambar dari organ-organ dan struktur-struktur tubuh. Gelombang-gelombang suara dipancarkan dari suatu alat yang disebut suatu transducer dan dikirim melalui jaringan-jaringan tubuh. Gelombang-gelombang suara dipantulkan oleh permukaan-permukaan dan interior-interior (bagian dalam) dari organ-organ dan struktur-struktur dalam sebagai "gema-gema (echoes)". Gema-gema ini balik ke transducer dan dipancarkan secara elektrik pada suatu monitor penglihat. Dari monitor, skema (outline) dari organ-organ dan struktur-struktur dapat ditentukan dan begitu juga konsistensinya, contohnya, cairan atau padat.

Ada dua tipe-tipe dari ultrasonography yang dapat digunakan untuk diagnosis batu-batu empedu, 1) transabdominal ultrasonography dan 2) endoscopic ultrasonography.

Transabdominal ultrasonography

Untuk transabdominal ultrasonography transducer ditempatkan secara langsung pada kulit perut yang telah dipakaikan suatu gel. Gelombang-gelombang suara berjalan melalui kulit dan kemudian kedalam organ-organ perut. Transabdominal ultrasonography tidak nyeri/sakit, tidak mahal, dan tanpa risiko pada pasien. Sebagai tambahan pada pengidentifikasian 97% dari batu-batu empedu dalam kantong empedu, abdominal ultrasonography dapat mengidentifikasi banyak abnormalitas-abnormalitas lain yang berhubungan dengan batu-batu empedu . Ia dapat mengidentifikasi:

* penebalan dinding kantong empedu ketika ada cholecystitis,
* kantong-kantong empedu dan saluran-saluran empedu yang membesar yang disebabkan leh halangan/rintangan saluran-saluran oleh batu-batu empedu,
* pankreatitis, dan
* endapan/lumpur.

Transabdominal ultrasonography juga mungkin mengidentifikasi penyait-penyakit yang tidak berhubungan dengan batu-batu empedu yang mungkin adalah penyebab persoalan pasien, contohnya, appendicitis (radang usus buntu). Keterbatasan-keterbatasan dari transabdominal ultrasonography adalah bahwa ia hanya dapat mengidentifikasi batu-batu empedu yang lebih besar dari 4-5 milimeter dalam ukurannya, dan ia adalah buruk dalam mengidentifikasi batu-batu empedu dalam saluran-saluran.

Endoscopic ultrasonography

Untuk endoscopic ultrasonography, suatu tabung panjang yang lentur - endoscope - ditelan oleh pasien setelah ia ditenangkan dengan obat intravena. Ujung dari endoscope dilengkapi dengan suatu ultrasound transducer. Transducer dimajukan kedalam duodenum (usus dua belas jari) dimana gambar-gambar ultrasonographic diperoleh.

Endoscopic ultrasonography dapat mengindentifikasi batu-batu empedu dan abnormalitas-abnormalitas yang sama seperti transabdominal ultrasonography; bagaimanapun, kerena transducer adalah lebih dekat pada struktur-struktur yang tertarik - kantong empedu, saluran-saluran empedu, dan pankreas - gambar-gambar yang lebih baik diperoleh daripada dengan transabdominal ultrasonography. Jadi, adalah mungkin untuk memperlihatkan batu-batu empedu yang lebih kecil dengan endoscopic daripada transabdominal ultrasonography. Ia juga lebih baik untuk mengidentifikasi batu-batu empedu dalam saluran empedu common.

Meskipun endoscopic ultrasonography adalah dalam banyak cara-cara lebih baik daripada transabdominal ultrasonography, ia adalah mahal, tidak tersedia dimana-mana, dan membawa risiko-risiko kecil dari pemberian obat penenang secara intravena dan perforasi (pelubangan) usus kecil oleh endoscope. Untungnya, transabdominal ultrasonography biasanya memberikan semua informasi yang diperlukan , dan endoscopic ultrasonography adalah jarang diperlukan. Endoscopic ultrasonography juga adalah suatu cara yang lebih baik daripada transabdominal ultrasound untuk mengevaluasi pankreas.

Magnetic resonance cholangio-pancreatography (MRCP)

Magnetic resonance cholangio-pancreatography atau MRCP adalah suatu modifikasi yang relatif baru dari magnetic resonance imaging (MRI) yang mengizinkan saluran-saluran empedu dan pankreas untuk diperiksa.

* Untuk MRCP, pasien ditempatkan pada suatu medan magnet yang kuat yang membariskan/meluruskan (magnetizes) proton-proton dalam molekul-molekul air didalam jaringan-jaringan. Proton-proton adalah bagian-bagian dari atom-atom yang membentuk molekul-molekul air. Semua jaringan-jaringan tubuh mengandung air walaupun mereka mengandung jumlah-jumlah air yang berbeda.
* Gelombang-gelombang radio yang membawa energi kemudian dilewatkan melalui jaringan-jaringan, dan energinya diserap oleh proton-proton air.
* Gelombang-gelombang radio kemudian dimatikan, dan proton-proton melepaskan energi yang mereka telah serap.
* Energi yang dilepas digunakan untuk membentuk suatu gambar dari jaringan-jaringan dan organ-organ tubuh.
* MRI memisahkan jaringan-jaringan dan organ-organ berdasarkan pada konsentrasi-konsentrasi air mereka. Karena jaringan-jaringan yang berbeda mengandung jumlah-jumlah air yang berbeda, MRCP adalah sangat baik pada penyediaan gambar-gambar dari organ-organ dan jaringan-jaringan.
* Karena empedu adalah kebanyakan air, MRCP memberikan suatu gambar empedu yang sangat baik didalam kantong empedu dan saluran-saluran empedu. Saluran pankreas, yang, seperti saluran-saluran empedu, diisi dengan suatu cairan yang berair, juga terlihat dengan baik.

Jadi, prosedur disebut cholangio- (merujuk pada saluran-saluran empedu) pancreatography (merujuk pada saluran pankreas).

MRCP dalam banyak kejadian-kejadian telah menggantikan prosedur-prosedur lain seperti cholescintigraphy (HIDA scan) dan endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP). Ia dapat mengidentifikasi batu-batu empedu dalam saluran-saluran empedu, halangan/rintangan dari saluran-saluran, dan kebocoran-kebocoran empedu. Tidak ada risiko-risiko pada pasien dengan MRCP.

Cholescintigraphy (HIDA scan)

Cholescintigraphy adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh dokter-dokter medis nuklir. Ia adakalanya dirujuk sebagai suatu HIDA scan atau suatu scan kantong empedu.

* Untuk suatu HIDA scan, suatu bahan kimia radioaktif disuntikan secara intravena kedalam pasien.
* Bahan kimia radioaktif dikeluarkan dari darah oleh hati dan dikeluarkan kedalam empedu.
* Bahan kimia kemudian beredar dimana-mana yang empedu pergi - kedalam saluran-saluran empedu, kantong empedu, usus ecil, dan tempat lain apa saja yang empedu pergi.
* Sebuah kamera yang merasakan keradioaktifan (seperti suatu pengukur Geiger) kemudian ditempatkan diatas perut pasien dan sebuah "gambar" dari hati, saluran-saluran empedu, dan kantong empedu diperoleh yang berhubungan pada dimana bahan-bahan kimia radioaktif telah berjalan didalamnya, atau diluar dari saluran-saluran empedu yang telah diisi dengan empedu, dan kantong empedu.

HIDA scans digunakan untuk mengidentifikasi halangan dari saluran-saluran empedu, contohnya, oleh sebuah batu empedu. Mereka juga mungkin mengidentifikasi kebocoran-kebocoran empedu dan fistula-fistula. Tidak ada risiko-risiko pada pasien dengan HIDA scans.

Cholescintigraphy juga digunakan untuk mempelajari pengosongan kantong empedu. Beberapa pasien-pasien dengan batu-batu empedu telah mempunyai peradangan kantong-kantong empedunya yang disebabkan oleh episode-episode yang diketahui atau tidak diketahui dari cholecystitis. Ada juga penyebab-penyebab peradangan dari kantong empedu yang tidak umum yang tidak berhubungan dengan batu empedu. Peradangan dapat berakibat pada luka parut dari dinding dan otot kantong empedu, yang mengurangi kemampuan kantong empedu untuk berkontraksi. Sebagai akibatnya, kantong empedu tidak mengosongkan secara normal. Selama cholescintigraphy, suatu hormon sintetik yang berhubungan dengan cholecystokinin (hormon yang diproduksi tubuh dan dilepaskan selama makan untuk menyebabkan kantong empedu untuk berkontraksi) dapat disuntikan secara intravena untuk menyebabkan kantong empedu berkontraksi dan memeras keluar empedu dan radioaktifnya kedalam usus kecil. Jika kantong empedu tidak mengosongkan empedu dan radioaktifnya secara normal, diasumsikan bahwa kantong empedunya berpenyakit sebagai akibat dari peradangan batu-batu empedu atau yang tidak berhubungan dengan batu empedu.

Persoalan dengan menginterpretasikan suatu studi pengosongan kantong empedu adalah bahwa banyak orang-orang dengan kantong-kantong empedu yang normal mempunyai pengosongan kantong empedu yang abnormal. Oleh karenanya, adalah berbahaya mendasarkan suatu diagnosa dari suatu kantng empedu yang berpenyakit pada pengosongan kantong empedu yang abnormal sendirian.

Endoscopic retrograde cholangio-pancreatography (ERCP)

ERCP adalah suatu prosedur x-ray untuk memeriksa duodenum (bagian pertama dari usus kecil), papilla of Vater (suatu struktur yang menyerupai pentil kecil dimana saluran-saluran empedu common dan pankreas memasuki duodenum), saaluran-saluran empedu, kantong empedu dan saluran pankreas.

Prosedur dilakukan dengan menggunakan suatu alat penglihat yang panjang dan lentur (suatu duodenoscope, suatu tipe dari endoscope) sekitar diameter dari suatu fulpen. Duodenoscope adalah lentur dan dapat diarahkan dan digerakkan di sekeliling banyak belokan-belokan dari lambung dan usus kecil. Video-endoscope, tipe dari duodenoscope yang paling umum, menggunakan suatu kawat yang kecil denga suatu chip pada ujung alatnya untuk memancarkan gambar-gambar video ke suatu layar TV.

* Pertama-tama pasien diberikan obat penenang dengan obat-obat secara intravena.
* Duodenoscope kemudian dimasukkan melalui mulut, ke belakang tenggorokan, turun kebawah saluran makanan (esophagus), melalui lambung dan kedalam bagian pertama dari usus kecil (duodenum).
* Sekali papilla of Vater teridentifikasi, suatu kateter plastik kecil (cannula) dilewatkan melalui suatu kanal didalam duodenoscope kedalam papilla of Vater, dan kedalam saluran-saluran empedu dan saluran pankreas.
* Material kontras (dye) kemudian disuntikan, dan x-rays diambil dari saluran-saluran empedu, kantong empedu dan/atau saluran pankreas.

ERCP dapat mengidentifikasi 1) batu-batu empedu didalam kantong empedu (walaupun ini tidak terutama bagus pada ini) dan 2) kemacetan dari saluran-saluran empedu, contohnya, oleh batu-batu empedu, dan 3) kebocoran-kebocoran empedu. ERCP juga mungkn mengidentifikasi penyakit-penyakit yang tidak berhubungan dengan batu-batu empedu yang mungkin adalah penyebab dari perosalan pasien, contohnya, pankreatitis atau kanker pankreas.

Suatu keuntungan dari ERCP adalah bahwa alat-alat dapat dilewatkan melalui kanal yang sama seperti cannula yang digunakan untuk menyuntikan dye untuk mencabut batu-batu empedu yang tersangkut di saluran-saluran common dan hepatik. Ini dapat menyelamatkan pasien dari mendapatkan suatu operasi. ERCP mempunyai beberapa risik-risiko yang penting yang berkaitan dengannya, termasuk obat-obat yang digunakan untuk penenangan (sedation), perforasi (pelubangan) dari duodenum oleh duodenoscope, dan pankreatitis (disebabkan oleh kerusakan pada pankreas). Jika batu-batu empedu dicabut/dikeluarkan, perdarahan juga mungkin terjadi.

Tes-Tes Darah Hati dan Pankreas

Ketika hati atau pankreas meradang atau saluran-salurannya terhalang, sel-sel hati dan pankreas melepaskan beberapa dari enzim-enzim mereka kedalam darah. Enzim-enzim hati yang paling umum diukur dalam darah adalah aspartate aminotransferase (AST/SGOT) dan alanine aminotransferase (ALT/SGPT). Enzim-enzim pankreas dalam darah yang paling umum diukur adalah amylase dan lipase. Banyak kondisi-kondisi medis yang mempengaruhi hati atau pankreas menyebabkan tes-tes darah menjadi abnormal, jadi abnormalitas-abnormalitas tidak dapat digunakan untuk mendiagnose batu-batu empedu. Meskipun demikian, abnormalitas-abnormalitas pada tes-tes ini menyarankan ada suatu persoalan dengan hati, saluran-salran empedu, atau pankreas, dan batu-batu empedu adalah suatu penyebab yang umum dari tes-tes abnormal semacam itu, terutama selama halangan/rintangan yang tiba-tiba dari saluran-saluran empedu atau pankreas. Jadi, tes-tes darah hati dan pankreas yang abnormal mengarahkan perhatian pada kemungkinan bahwa batu-batu empedu mungkin hadir dan menyebabkan persoalan yang akut.

Duodenal biliary drainage

Duodenal biliary drainage adalah suatu prosedur yang adakalanya dapat bermanfaat dalam mendiagnosis batu-batu empedu, bagaimanapun, ia tidak seringkali digunakan. Seperti didiskusikan sebelumnya, batu-batu empedu mulai sebagai partikel-partikel mikroskopik dari kolesterol atau pigmen yang tumbuh dalam ukurannya. Adalah jelas bahwa beberapa orang-orang yang mengembangkan biliary colic, cholecystitis, atau pankreatitis mempunyai hanya partikel-partikel ini didalam kantong empedu mereka, namun partikel-partikel ini adalah terlalu kecil untuk menghalangi saluran-saluran. Ada dua penjelasan-penjelasan yang potensial untuk bagaimana halangan/rintangan mungkin terjadi pada situasi ini. Yang pertama adalah bahwa suatu batu empedu yang kecil telah menghalangi dan kemudian akhirnya melewati saluran-saluran empedu kedalam usus kecil. Yang kedua adalah bahwa partikel-partikel yang melewati saluran-saluran empedu dapat "mengiritasi" saluran-saluran, menyebabkan kejang dari otot didalam dinding-dinding dari saluran-saluran (yang menghalangi aliran empedu) atau peradangan dari saluran yang menyebabkan dinding saluran membengkak (dan juga menghalangi saluran).

* Untuk duodenal drainage, suatu tabung karet atau plastik yang kecil dengan beberapa lubang-lubang pada ujungnya dilewatkan melalui lubang hidung pasien yang telah dibius, turun kebawah kebelakang dari tenggorokan, melalui kerongkongan dan lambung, dan kedalam duodenum dimana saluran-saluran empedu dan pankreas memasuki usus kecil. Ini dilakukan dengan bantuan dari x-ray (fluoroscopy).
* Sekali tabung ditempat, suatu hormon sintetik yang berhubungan dengan cholecystokinin disuntikan secara intravena. Hormon menyebabkan kantong empedu berkontraksi dan memeras keluar empedu pekatnya kedalam duodenum.
* Empedu kemudian dihisap melalui tabung didalam duodenum dan diperiksa untuk kehadiran dari partikel-partikel kolesterol dan pigmen dibawah sebuah mikroskop.

Risiko-risiko pada pasien dari duodenal drainage adalah minimal. Tidak pernah ada laporan-laporan dari reaksi-reaksi terhadap hormon-hormon sintetik. Meskipun demikian, duodenal drainage adalah tidak mengenakkan.

Suatu modifikasi dari duodenal drainage melibatkan pengumpulan empedu melalui suatu endoscope pada saat dari suatu upper gastrointestinal endoscopy - salah satu dari esophago-gastro-duodenoscopy (EGD) atau ERCP.

Oral cholecystogram (OCG)

Oral cholecystogram atau OCG adalah suatu prosedur radiologi (x-ray) untuk mendiagnosis batu-batu empedu.

* Untuk suatu OCG, pasien mengkonsumsi tablet-tablet yang mengandung iodine untuk satu atau dua malam berturut-turut dan kemudian memperoleh suatu x-ray perutnya.
* Iodine diserap dari usus kecil, dikeluarkan dari darah oleh hati, dan dikeluarkan kedalam empedu.
* Didalam kantong empedu, iodine menjadi terkonsentrasi (pekat) bersama-sama dengan empedu.
* Pada x-ray, iodine, yang adalah tebal/padat dan menghentikan x-rays, mengisis kantong empedu dan menggambarkan batu-batu empedu yang adalah tidak tebal/padat, dan mengizinkan x-rays untuk melewati mereka. Saluran-saluran tidak dapat dilihat pada x-ray karena iodine tidak pekat (terkonsentrasi) dalam saluran-saluran.

OCG adalah suatu prosedur yang baik sekali untuk mendiagnosis batu-batu empedu; ia menemukan 95% dari mereka. OCG telah digantikan, bagaimanapun, oleh ultrasonography karena ultrasonography adalah sedikit lebih baik dalam mendiagnosis batu-batu empedu dan dapat dilakukan segera tanpa menunggu satu atau dua hari untuk penyerapan iodine dari OCG, dikeluarkan, dan dipekatkan (dikonsentrasikan).

OCG juga tidak dapat memberikan informasi tentang kehadiran dari penyakit-penyakit yang tidak berhubungan dengan batu empedu seperti ultrasonography. Seperti yang akan diharapkan, ultrasonography adakalanya menemukan batu-batu empedu yang telah tidak ditemukan oleh OCG. Lebih jarang, OCG menemukan batu-batu empedu yang telah tidak ditemukan oleh ultrasonography. Untuk sebab ini , jika ada suatu kecurigaan yang kuat bahwa batu-batu empedu hadir namun ultrasonography tidak menunjukan mereka, adalah layak untuk mempertimbangkan melakukan suatu OCG. Suatu OCG seharusnya tidak dilakukan pada individu-individu yang alergi terhadap iodine.

Intravenous cholangiogram (IVC)

Intravenous cholangiogram atau IVC adalah suatu prosedur radiologi (x-ray) yang digunakan terutama untuk melihat pada saluran-saluran empedu intrahepatik dan ekstrahepatik yang lebih besar. Ia dapat digunakan untuk melokalisir (menemukan) batu-batu empedu didalam saluran-saluran ini.

Untuk suatu IVC, suatu dye yang mengandung iodine disuntikan secara intravena kedalam darah. Dye dikeluarkan dari darah oleh hati dan dikeluarkan kedalam empedu. Tidak seperti iodine yang digunakan dalam OCG, iodine dalam IVC dipekatkan (dikonsentrasikan) cukup dalam empedu untuk menggambarkan saluran-saluran dan batu-batu empedu didalamnya. IVC jarang digunakna karena ia telah diganti oleh MRI cholangiography dan endoscopic ultrasound . Lagi pula, reaksi-reaksi serius yang adakalanya pada dye yang mengandung iodine dapat terjadi, yang jarang mungkin berakibat pada kematian pasien.

Kekeliruan-Kekeliruan Yang Berpotensi Dari Diagnosa Batu-Batu Empedu

Biasanya, adalah tidak sulit untuk mendiagnose batu-batu empedu. Persoalan-persoalan timbul, bagaimanapun, karena kelaziman yang tinggi dari batu-batu empedu yang bungkam dan batu-batu empedu yang sekali-kali yang sulit didiagnose.

Jika seorang pasien mempunyai gejala-gejala yang adalah khas untuk batu-batu empedu, contohnya, biliary colic, cholecystitis, atau pankreatitis, dan mempunyai batu-batu empedu pada ultrasonography, biasanya sedikit yang dapat atau perlu dilakukan untuk mempertunjukan bahwa batu-batu empedu menyebabkan episode kecuali pasien mempunyai persoalan-persoalan medis yang ruwet.

Jika episode-episode adalah tidak khas untuk batu-batu empedu, bagaimanapun, batu-batu empedu apa saja yang ditemukan mungkin adalah bungkam (silent). Batu-batu empedu yang bungkam ini mungkin adalah penonton-penonton bisu, dan yang paling pentng, mengangkat batu empedu secara operasi tidak akan merawat persoalan yang akut atau mencegah episode-episode yang berikutnya. Sebagai tambahan, penyebab yang nyata (riil) dari persoalan tidak akan dikejar. Dalam suatu situasi seperti ini, ada suatu keperluan untuk mempunyai bukti lebih lanjut, lain daripada kehadiran mereka semata-mata, bahwa batu-batu empedu menyebabkan episode. Bukti semacam itu dapat diperoleh selama suatu episode atau segera setelah itu.

Jika ultrasonography dapat dilakukan selama suatu periode nyeri atau peradangan yang disebabkan oleh batu-batu empedu, adalah mungkin untuk menunjukan suatu kantong empedu atau saluran empedu yang membesar yang disebabkan oleh halangan saluran-saluran empedu oleh batu-batu empedu. Ini kemungkinan memerlukan ultrasonography lagi setelah episode telah hilang dalam rangka untuk menunjukan bahwa kantong empedu sungguh-sungguh telah lebih besar selama episode daripada sebelumnya atau sesudah episode. Adalah lebih mudah untuk mendapatkan ultrasonography yang diperlukan jika episode berlangsung beberapa jam, namun adalah jauh lebih sulit untuk memperoleh ultrasonography secara cukup cepat jika episode belangsung hanya 15 menit.

Pendekatan lain adalah menguji darah untuk enzim-enzim hati dan pankreas yang abnormal. Keuntungan disini adalah bahwa enzim-enzim, walaupun tidak selalu meningkat, dapat meningkat selama dan untuk bebeapa jam setelah suatu episode nyeri dan peradangan yang berhubungan dengan batu empedu, jadi mereka mungkin abnormal bahkan setelah episode telah surut. Adalah penting untuk mengingat, bagaimanapun, bahwa enzim-enzim adalah tidak spesifik untuk batu-batu empedu, dan adalah perlu untuk meniadakan penyebab-penyebab hati dan pankreas lain untuk enzim-enzim abnormal.

Adakalanya, episode-episode nyeri atau peradangan mungkin kurang lebih adalah khas dari batu-batu empedu, namun transabdominal ultrasonography mungkin tidak menunjukan batu-batu empedu atau penyebab lain dari episode-episode. Dalam kasus ini, adalah perlu untuk memutuskan apakah kecurigaan batu-batu empedu adalah tinggi atau rendah sebagai suatu penyebab dari episode-episode. Jika kecurigaan adalah rendah karena gejala-gejala yang kurang khas, adalah mungkin layak hanya untuk mengulangi ultrasonography, memperoleh suatu OCG, dan/atau menguji kelainan-kelainan dari enzim-enzim hati atau pankreas. Jika kecurigaan adalah tinggi karena gejala-gejala yang lebih khas, adalah layak untuk pergi bahkan lebih jauh dengan endoscopic ultrasonography, ERCP, dan duodenal drainage. Sebelum prosedur-prosedur "invasive" ini, beberapa dokter-dokter merekomendaskan MRCP; bagaimanapun, peran yang tepat dari MRCP masih belum jelas.

Merawat Batu-Batu Empedu

Pengamatan (Observasi)

Kebanyakan batu-batu empedu adalah diam/bunkam.

* Jika batu-batu empedu yang bungkam ditemukan pada seorang individu yang berumur 65 tahun (atau lebih tua), kesempatan mengembangkan gejala-gejala dari batu-batu empedu adalah hanya 20% (atau kurang) dengan aggapan suatu jangka waktu kehidupan dari 75 tahun. Pada keadaan ini, adalah layak untuk tidak merawat individu ini.
* Diantara individu-individu yang lebih muda, tidak ada perawatan juga mungkin adalah tepat jika individu-individu mempunyai penyakit-penyakit serius yang mengancam nyawa, contohnya, penyakit jantung yang serius, yang kemungkinan memperpendek jangka waktu kehidupan mereka.
* Pada sisi lain, pada individu-individu muda yang sehat, perawatan harus dipertimbangkan bahkan untuk batu-batu empedu yang bungkam karena kemungkinan-kemungkinan individu mengembangkan gejala-gejala dari batu-batu empedu melalui suatu waktu kehidupan akan menjadi lebih tinggi. Sekali gejala-gejala mulai, perawatan harus direkomendasikan karena gejala-gejala yang lebih lanjut adalah mungkin dan komplikasi-komplikasi yang lebih serius dapat dicegah.

Cholecystectomy

Cholecystectomy (pengangkatan kantong empedu secara operasi) adalah perawatan standar untuk batu-batu empedu didalam kantong empedu. Operasi mungkin dilakukan melalui suatu sayatan perut yang besar atau secara laparoskopi melalui tusukan-tusukan kecil dari dinding perut. Operasi laparoskopi berakibat pada nyeri yang lebih sedikit dan suatu kesembuhan yang cepat. Cholecystectomy mempunyai suatu angka komplikasi-komplikasi yang rendah, namun komplikasi-komplikasi yang serius semacam kerusakan pada saluran-saluran empedu dan kebocoran empedu adakalanya terjadi. Juga ada risiko yang berkaitan dengan pembiusan umum yang adalah perlu untuk kedua tipe operasi. Persoalan-persoalan setelah pengangkatan kantong empedu adalah sedikit. Pencernaan tidak terpengaruh, dan tidak perlu ada perubahan diet. Diare kronis terjadi pada kira-kira 10% dari pasien-pasien.

Sphincterotomy dan Pencabutan Batu-Batu Empedu

Adakalanya sebuah batu empedu mungkin tersangkut dalam saluran-saluran empedu hepatik atau common. Pada situasi-situasi macam ini, biasanya begitu juga ada batu-batu empedu didalam kantong empedu, dan cholecystectomy adalah perlu. Adalah mungkin untuk mengeluarkan batu empedu yang tersangkut dalam saluran pada saat operasi, namun ini mungkin tidak selalu bisa. Suatu cara-cara alternatif untuk mengeluarkan batu-batu empedu dalam saluran sebelum atau sesudah cholecystectomy adalah dengan sphincterotomy yang diikuti oleh pencabutan batu empedu.

Sphincterotomy melibatkan pemotongan otot dari saluran empedu common (sphincter) pada penggabungan dari saluran empedu common dan duodenum dalam rangka untuk mengizinkan akses yang lebih mudah pada saluran empedu common. Pemotongan dilakukan dengan suatu alat electrosurgical yang dilewatkan melalui tipe endoskop yang sama yang digunakan untuk ERCP. Setelah sphincter dipotong, alat-alat dapat dilewatkan melalui endoskop dan keatas kedalam saluran-saluran hepatik dan empedu common untuk menangkap dan menarik keluar batu empedu atau untuk meremukkan batu empedu. Adalah juga mungkin untuk memasukkan suatu alat lithotripsy yang menggunakan gelombang-gelombang suara berfrekwensi tinggi untuk memecah batu empedu. Komplikasi-komplikasi dari sphincterotomy dan pencabutan batu-batu empedu termasuk pembiusan umum, perforasi (pelubangan) dari saluran-saluran empedu atau duodenum, perdarahan, dan pankreatitis.

Terapi Pelarutan Oral

Adalah mungkin untuk melarutkan beberapa batu-batu empedu kolesterol dengan obat yang dikonsumsi secara oral. Obat ini adalah suatu asam empedu yang terjadi secara alami yang disebut ursodeoxycholic acid atau ursodiol (Actigall, Urso). Asam-asam empedu adalah salah satu dari pembersih-pembersih (detergents) yang dikeluarkan oleh hati kedalam empedu untuk melarutkan kolesterol. Walaupun seorang mungkin mengharapkan terapi dengan ursodiol bekerja dengan meningkatkan jumlah asam-asam empedu dalam empedu dan dengan demikian menyebabkan kolesterol dalam batu-batu empedu untuk larut, mekanisme dari aksi ursodiol sebenarnya adalah berbeda. Ursodiol mengurangi jumlah kolesterol yang dikeluarkan dalam empedu. Empedu kemudian mempunyai kolesterol yang lebih sedikit dan menjadi mampu melarutkan kolesterol dalam batu-batu empedu.

Ada keterbatasan-keterbatasan yang penting pada penggunaan ursodiol:

* Ia hanya efektif untuk batu-batu empedu kolesterol dan tidak untuk batu-batu empedu pigmen.
* Ia bekerja hanya untuk batu-batu empedu yang kecil, kurang dari 1-1.5 cm dalam diameternya.
* Memakan waktu satu sampai dua tahun untuk batu-batu empedu untuk larut, dan banyak batu-batu empedu terbentuk kembali setelah peghentian perawatan.

Disebabkan keterbatasan-keterbatasan ini, ursodiol umumnya digunakan hanya pada individu-individu dengan batu-batu empedu yang lebih kecil yang kemungkinan mempunyai suatu kandungan kolesterol yang sangat tinggi dan yang berisiko tinggi untuk operasi karena kesehatan yang buruk. Adalah juga layak untuk menggunakan ursodiol pada individu-individu yang batu-batu empedunya yang mungkin telah terbentuk karena suatu peristiwa yang singkat, contohnya, kehilangan berat badan yang cepat, karena batu-batu empedu tidak diharapkan timbul kembali setelah pelarutan yang penuh sukses.

Extracorporeal shock-wave lithotripsy

Extracorporeal shock-wave lithotripsy (ESWL) adalah suat metode yang jarang digunakan untuk merawat batu-batu empedu, terutama yang tersangkut dalam saluran-saluran empedu. Generator-generator ESWL menghasilkan gelombang-gelombang kejut diluar tubuh yang kemudian difokuskan pada batu empedu. Gelombang-gelombang kejut memecah batu empedu, dan potongan-potongan batu empedu yang dihasilkan mengalir kedalam usus kecil dengan sendirinya atau dicabut secara endoskopi seperti pada sphincterotomy.

Pencegahan Batu-Batu Empedu

Adalah lebih baik jika batu-batu empedu dapat dicegah daripada dirawat. Pencegahan batu-batu empedu kolesterol adalah dapat dikerjakan karena ursodiol, obat asam empedu yang melarutkan beberapa batu-batu empedu kolesterol, juga mencegah mereka dari pembentukan. Kesulitannya adalah mengidentifikasi suatu kelompok dari individu-individu yang berisiko tinggi untuk mengembangkan batu-batu empedu kolesterol selama suatu priode waktu yang relatif pendek sehingga durasi (lamanya) dari perawatan pencegahan dapat dibatasi. Satu kelompok macam ini adalah individu-individu yang kegemukan yang kehilangan berat badan secara cepat dengan diet-diet yang sangat rendah kalori atau dengan operasi. Risiko batu-batu empedu pada kelompok ini adalah setinggi 40%-60%. Lagi pula, ursodiol telah ditunjukan pada beberapa studi-studi adalah sangat efektif pada pencegahan batu-batu empedu pada individu-individu ini.

Dapatkah Gejala-Gejala Berlanjut Setelah Pengangkatan Batu-Batu Empedu ?

Pengangkatan batu-batu empedu (cholecystectomy) seharusnya mengeliminasi semua gejala-geala yang berhubungan dengan batu-batu empedu kecuali pada tiga situasi-situasi:

1. batu-batu empedu ditinggalkan pada saluran-saluran,
2. ada persoalan-persoalan dengan saluran-saluran empedu sebagai tambahan pada batu-batu empedu, dan
3. batu-batu empedu pernah dan bukan penyebab gejala-gejala.

Kemungkinan batu-batu empedu dalam saluran-saluran dapat dikejar dengan MRCP, endoscopic ultrasound, dan ERCP. Hanya ada satu persoalan dengan saluran-saluran yang dapat menyebabkan gejala-gejala yang menyerupai batu-batu empedu, dan itu adalah suatu kondisi yang jarang yang disebut sphincter of Oddi dysfunction, didiskusikan dibawah.

Saluran empedu common mempunyai suatu dinding yang berotot. Beberapa centimeter terakhir dari otot saluran empedu common segera sebelum saluran bergabung dengan duodenum terdiri dari sphincter of Oddi. Sphincter of Oddi mengontrol aliran empedu. Karena saluran pankreatik biasanya bergabung dengan saluran empedu common segera sebelum ia memasuki duodenum, sphincter juga mengontrol aliran cairan dari saluran pankreatik. Ketika otot dari sphincter mengencang, ia menutup aliran dari cairan empedu dan pankreatik. Ketika ia mengendur, cairan empedu dan pankreatik mengalir kedalam duodenum, contohnya, setelah makan. Sphincter mungkin menjadi luka parut, dan saluran dipersempit oleh luka parut. Penyebab dari luka parut tidak diketahi. Sphincter juga mungkin menjadi kejang secara sebentar-sebentar. Pada kedua kasus, aliran dari cairan empedu dan pankreatik mungkin berhenti dengan tiba-tiba secara sebentar-sebentar, meniru efek-efek dari suatu batu empedu, terutama yang menyebabkan biliary colic dan pankreatitis.

Diagnosis dari sphincter of Oddi dysfunction dapat menjadi sulit untuk dibuat. Tes diagnosis yang terbaik memerlukan suatu prosedur endoskopi dengan tipe endoskopi yang sama seperti ERCP. Sebagai pengganti dari pengisian saluran-saluran dengan zat pewarna (dye), bagaimanapun, tekanan didalam sphincter diukur. Jika tekanan adalah abnormal tinggi, luka parut atau kejang adalah mungkin. Perawatan untuk sphincter of Oddi dysfunction adalah sphincterotomy. Pengukuran dari enzim-enzim hati dan pankreas dalam darah juga mungkin bermanfaat untuk mendiagnose disfungsi sphincter.

Yang Baru Dengan Batu-Batu Empedu

Adalah jelas bahwa faktor-faktor genetik adalah penting dalam menentukan siapa yang mendapat batu-batu empedu. Studi-studi ilmu pengetahuan sekarang ini diarahkan pada pengungkapan gen-gen spesifik yang bertanggung jawab untuk batu-batu empedu. Sekarang ini, 8-10 gen-gen telah diidentifikasikan sebagai yang berkaitan dengan batu-batu empedu kolesterol, paling sedikit pada hewan-hewan yang mengembangkan batu-batu empedu kolesterol. Tidak mengherankan, produk-produk dari banyak gen-gen ini mengontrol produksi dan pengeluaran (oleh hati) dari kolesterol, asam-asam empedu, dan lecithin. Tujuan jangka panjang adalah untuk mampu mengidentifikasi individu-individu yang secara genetik berisiko sangat tinggi untuk batu-batu empedu kolesterol dan untuk menawarkan pada mereka perawatan pencegahan. Suatu pengertian dari mekanisme yang tepat dari pembentukan batu-batu empedu juga mungkin berakibat pada terapi-terapi baru untuk perawatan dan pencegahan.

Operasi untuk batu-batu empedu telah menjalani suatu transisi utama dari memerlukan sayatan-sayatan perut yang besar ke keperluan hanya sayatan-sayatan kecil untuk alat-alat laparoskopik (laparoscopic cholecystectomy). Adalah mungkin bahwa akan ada transisi lain. Ahli-ahli bedah sedang bereksperimen dengan suatu teknik yang disebut natural orifice transluminal endoscopic surgery (NOTES). NOTES adalah suatu teknik baru untuk melaksanakan operasi intra-perut yang standar, namun akses ke perut adalah melalu suatu mulut/lubang alami - mulut, dubur/anus atau vagina.

Alat endoskopi yang lentur yang serupa dengan endoskop-endoskop yang lentur yang sekarang ini digunakan secara luas dimasukkan melalui mulut/lubang yang dipilih, mealui suatu sayatan disuatu tempat didalam mulut/lubang (contohnya, lambung), dan kedalam rongga perut. Jadi, sayatan satu-satunya adalah didalam tubuh dan tidak terlihat pada permukaan tubuh. Ada keuntungan-keuntungan yang berpotensi pada tipe operasi ini, namun itu ada pada tingkat-tingkat perkembangan paling permulaan, dan adalah tidak jelas apa yang akan menjadi peran masa depan untuk NOTES pada operasi kantong empedu. Meskipun demikian, deretan daripasien-pasien telah digambarkan yang telah diangkat kantong-kantong empedunya via NOTES terutama melalui vagina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar